Kamis, 22 September 2011

STANDAR KELULUSAN I


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1
1.      Kelangkaan, masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
  1. Kelangkaan
yaitu keadaan yang tidak seimbang antara kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Penyebab kelangkaan :
1.      Perbedaan keadaan alam
2.      Pertumbuhan penduduk
3.      Terbatasnya kemampuan produksi
4.      Perkembangan teknologi yang tidak sama
5.      Bencana alam

  1. Masalah Pokok Ekonomi
Inti masalah ekonomi yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya ekonomi yang terbatas agar terjadi keadaan yang seimbang ( = kemakmuran)
Masalah pokok Ekonomi :
1.      Menurut aliran klasik :
(1)   Produksi
(2)   Distribusi
(3)   Konsumsi
2.      Menurut aliran Modern :
(1)   What (apa dan berapa banyak barang/jasa yang akan diproduksi)
(2)   How (bagaimana cara memproduksi)
(3)   For whom (untuk siapa barang/jasa diproduksi)
l  Penggolongan Kebutuhan
(1) Berdasar intensitas                              :   - Mutlak
                                                                      - Primer
                                                                      - Skuder
                                                                      - Tersier
(2) Berdasar waktu                                   :   - Sekarang
                                                                      - Yang akan datang
                                                                      - insidental
(3) Berdasar bentuk dan sifatnya              :   - Jasmani
                                                                      - Rohani
(4) Berdasar Wujudnya                             :   - Barang
                                                                      - Jasa
(5) Berdasar subyek yang membutuhkan  :   - Individual
                                                                      - Kelompok


l  Penggolongan barang sebagai alat pemuas kebutuhan :
(1) Menurut cara memperoleh         :   - Benda ekonomis
                                                            - Benda bebas
                                                            - Benda ilith
(2) Menurut fungsinya                    :   - Substitusi
                                                            - Komplementer
(3) Menurut proses produksi           :   - Barang mentah
                                                            - Barang setengah jadi
                                                            - Barang jadi
(4) Menurut sifatnya                       :   - Barang konsumsi
                                                            - Barang produksi
l  Kegunaan benda ( Utility)
(1)   Form utility (kegunaan bentuk)
(2)   Time utility (kegunaan waktu)
(3)   Place Utility (kegunaan tempat)
(4)   Owership utility (kegunaan milik)
(5)   Service utility (kegunaan jasa/pelayanan)
(6)   Element utility (kegunaan elemen/unsur)

l  Nilai Benda :
(1) Nilai Pakai           :     - Nilai pakai obyektif
                                        - Nilai pakai Subyektif
(2) Nilai Tukari          :     - Nilai tukar obyektif
                                        - Nilai tukar Subyektif

  1. Sistem Ekonomi
yaitu : cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya untuk mencapai kesejahteraan
Macamnya :
(1)   Sistem Ekonomi Tradisional, ciri – ciri :
1.      Belum ada pembagian kerja/spesialisasi
2.      Pertukaran dengan cara barter
3.      Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan
4.      Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.      Teknologi produksi sangat sederhana
6.      Tanah merupakan sumber kehidupan dan kemakmuran

(2)   Sistem Ekonomi Liberal /Pasar
 1. Setiap individu bebas memiliki faktor – faktor produksi
                 2. Kegiatan ekonomi semua sektor dilakukan orang swasta
                 3. Pemerintah tidak ikut campur secara langsung dalam kegiatan ekonomi
                 4. Modal memegang peranan penting dalam perekonomian
                 5. Persaingan bebas antar pengusaha
                 6. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat : pemilik modal dan pekerja
                 7. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar.

(3)   Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis/komando/etatisme)
1.      Peranan pemerintah dalam pengaturan ekonomi sangat dominan
2.      Hak milik swasta tidak diakui
3.      Semua alat/sumbr produksi adalah milik negara
4.      Produksi, distribusi & konsumsi diatur oleh negara
5.      Harga ditentukan oleh pemerintah
6.      Pembagian kerja diatur oleh pemerintah
7.      Produksi disesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat.

(4)   Sistem Ekonomi Campuran
Pihak swasta dan pemerintah bersama-sama memecahkan dan mengatasi masalah ekonomi.

(5)   Sistem Ekonomi Indonesia ( = kerakyatan ) ciri – ciri :
1.      Peranan pemerintah penting, tetapi tidak dominan pemerintah dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.
2.      Berdasar asas kekeluargaan
3.      Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pengawasan anggota masyarakat
4.      Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi.

2.      Peranan dan perilaku konsumen / produsen dalam menyelesaikan masalah ekonomi.
a. Perilaku konsumen dan produsen
a.1 Konsumen merupakan orang/badan yang melakukan konsumsi yaitu kegiatan menghabiskan nilai guna suatu barang / jasa.
Faktor – faktor yang mempengaruhi konsumsi :
-         Harga
-         Pendapatan konsumen
-         Ketersediaan barang / jasa
-         Selera
-         Kebiasaan konsumen
Konsumen yang bijak selalu melakukan kegiatan berdasarkan prinsip ekonomi (dengan pengorbanan tertentu diharapkan hasil yang maksimal atau dengan pengorbanan minimal untuk hasil tertentu ).
l  Teori Perilaku Konsumen :
1.      Pendekatan Nilai Guna (Kardial)
* Asumsi : konsumen dianggap mengkonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin berkurang (the law of deminishing marginal utility)
-         Nilai Guna Total :
adalah kepuasan total yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang / jasa.
-         Nilai Guna Marginal :
adalah tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen dari setiap tambahan barang / jasa yang dikonsumsinya.
-         Kepuasan maksimal konsumen tercapai saat setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan kepuasan yang sama dari masing – masing barang.
Hukum GOSSEN I
Bila pemuasan kebutuhan terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, maka kenikmatan akan semakin berkurang akhirnya tercapai titik kepuasan.”
Hukum GOSSEN II
“Manusia berusaha memenuhi berbagai kebutuhan dengan berupaya menyamakan tingkat intensitasnya (harmonis).”

2.      Pendekatan Kurva Indeferen (Indeferent Curve / IC)
Kurva Indeferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan titik – titik yang menunjukkan kombinasi barang – barang yang dikonsumsi konsumen yang memberikan kepuasan sama.


 








-         Keinginan konsumen memaksimalkan kepuasan dibatasi oleh anggaran yang dimiliki.
-         Konsumen akan memperoleh kepuasan maximal jika menghabiskan semua pendapatanya untuk membeli dan mengkonsumsi kombinasi barang, dimana garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indeferen (B) kondisi ini disebut keseimbangan konsumen.
a.2 Produsen adalah orang/lembaga yang menambah nilai guna suatu barang / jasa. Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara :
1. Intensifikasi          :  usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan memperbaiki / mengganti alat produksi yang digunakan baik dengan meningkatkan produktivitas faktor produksi maupun memperbaiki metode kerja.
2. Ekstensifikasi       :  usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara memperluas/menambah faktor produksi.
3. Diversifikasi         :  cara untuk meningkatkan produksi dengan menambah jenis produksi/hasil.
4. Resionalisasi         :  usaha meningkatkan produksi dengan meningkatkan menejemen keilmuan melalui jalur pendidikan dan teknologi.
Macam – macamnya
-         Scientific Management
-         Mekanisasi
-         Standardisasi
-         Normalisasi
-         Komputerisasi

l  Teori Perilaku Produsen
The law of Deminishing Marginal Return (hukum hasil lebih yang makin menurun): “jika kita menambah terus – menerus tambahan salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sedangkan input lain tetap sama, maka akan diperoleh semakin sedikit tambahan output”.
Fungsi Produksi     :    Fungsi yang menunjukkan hubungan antara input dan output (produksi dan faktor produksi /ATMO)
Produksi marginal :     tambahan produksi dari tingkat pribadi sebelumnya yang diperoleh sebagai akibat dari penambahan satuan tenaga dan modal.
b. Peranan Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi, perilaku – perilaku ekonomi :
1. RTK     :  - menyediakan faktor produksi
                    - menggunakan barang/jasa
                    - menerima penghasilan/balas jasa
                    - membayar pajak dsb.
2. RTP      :  - memproduksi barang/jasa
                    - menggunakan faktor produksi
                    - memberi balas jasa/penghasilan
                    - membayar pajak
                    - agen pembangunan
3. RTN     :  - menyediakan barang/jasa publik
                    - mengatur perekonomian
                    - melayani kepentingan masyarakat
                    - membuat kebijakan /peraturan/UU
4. MLN    :  - menyediakan barang (konsumsi/produksi) yang tidak dapat dihasilkan DN.
                    - konsumen produk ekspor



3.      Permintaan dan Penawaran
a. Permintaan
Yaitu jumlah barang yang diminta pada waktu tertentu pada berbagai tingkat harga.
Jenis permintaan :
1.      Permintaan efektif : permintaan yang disertai daya beli dan dilaksanakan.
2.      Permintaan potensial : permintaan yang memiliki daya beli tetapi belum dilaksanakan
3.      Permintaan absolut : permintaan yang tidak disertai daya beli ( angan-angan saja)
l  Faktor yang mempengaruhi permintaan (selain harga) :
1.      Harga barang lain (substitusi dan kompelementer)
2.      Intensitas kebutuhan
3.      Jumlah penduduk
4.      Penghasilan masyarakat
5.      Selera
6.      Tradisi /budaya
l  Hukum Permintaan
Jika harga barang/jasa meningkat maka jumlah yang diminta menurun, demikian sebaliknya (Cateris paribus)
P      → Q      atau P         Q     cateris paribus
l  Fungsi Permintaan
menunjukkan hubungan antara variabel harga dengan jumlah yang diminta.
Bentuk Fs. Permintaan : Qd = -a Pd + b
Untuk mencari fungsi permintaan dari 2 titik : A (Q1, P1) dan B (Q2, P2) :
b. Penawaran
yaitu jumlah barang yang ingin ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
l  Faktor yang mempengaruhi penawaran (selain harga)
1.      Harga input/faktor produksi
2.      Teknologi produksi
3.      Keuntungan yang diharapkan
4.      Munculnya produk baru
5.      Ekspektasi penjual/produsen

l  Hukum Penawaran
Jika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah yang ditawarkan meningkat pula, demikian sebaliknya (Cateris Paribus).
P      → Q      atau P         Q     cateris  paribus
l  Fungsi Penawaran
Bentuknya : Qs = aPs + b
Untuk menentukan persamaan Fs. Penawaran melalui 2 titik yaitu A (Q1, P1) dan B (Q2, P2)
c. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas (kepekaan)
adalah ukuran jumlah yang diminta atau ditawarkan terhadap perubahan harga.
l  Rumus Koefisien Elastisitas
E = % perubahan jumlah barang yang diminta / ditawarkan
       % perubahan harga
      






l  Jenis elastisitas permintaan dan penawaran
1.      Elastis ( E > 1)
2.      Inelastis ( E < 1 )
3.      Elastis uniter ( E = 1 )
4.      Elastis sempurna ( E = ~ )
5.      Inelastis sempurna ( E = 0 )

l  Menentukan nilai koefisien elastis
  1. Jika soal diketahui Q1, P1 dan Q2, P2, maka :

=

2.      Jika soal diketahui fugsi persamaan, maka dicari turunannya.
Maka                           ,  dimana
= turunan dari Q = f ( P ) atau Q1





Contoh Soal :
1.      Pada harga Rp. 210.000, jumlah uang diminta sebanyak 5.000, sedangkan bila harga diturunkan menjadi Rp. 105.000,00 jumlah yang diminta meningkat menjadi Rp. 15.000. Hitung koefisien  elastisitas permintaan !
Jawab : P1  = 210.000,00                              P2 = 105.000
             ΔP = 105.000,00 – 210.000,00 = 0 105.000
             Q1 = 5.000     Q2 =15.000
             ΔQ = 15.000 – 5.000 = 10.000
                                                              
Ed = 4 artinya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang diminta 4%. Jika harga (P)    1% jumlah yang diminta (Qd)    4%.
2.      Diketahui fs penawaran Qg = 3g = 3Ps2 + 4. Tentukan koef. Elastisitas penawaran pada tingkat harga Rp. 2.
Jawab :

Q = 3P2 + 4

=                       =
Es =        artinya jika harga ( P ) naik  1% maka jumlah yang ditawarkan naik         %


4.      Harga Keseimbangan
a. Harga keseimbangan (Equilibrium Price )
     adalah harga yang terbentuk akibat adanya penyesuaian antara permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan tercapai jika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan harga tertentu.
b.  Proses terbentunya Harga Keseimbangan
     Dari fungsi permintaan dan penawaran bisa ditentukan tingkat harga dan jumlah barang yang diminta / ditawarkan. Selanjutnya disusun skedul permintaan dan penawaran. Dari skedul akan terlihat pada tingkat harga berapa jumlah barang yang diminta sama dengan yang ditawarkan. Secara grafis, harga keseimbangan dihasilkan oleh perpotongan antara kurva permintaan (D) dan kurva penawaran disuatu titi. Titik ini disebut keseimbangan (E).
     PE (Harga keseimbangan) → Qd = Qs
c.  Pengaruh Pajak dan Subsidi
Pajak dan subsidi dapat menggeser harga keseimbangan. Pajak menyebabkan harga keseimbangan meningkat dan konsumen harus membayar lebih tinggi. Subsidi menyebabkan konsumen membayar harga lebih rendah.
5.      Pasar Barang (Pasar Output)
a.  Pasar Barang (Pasar output)
adalah pasar yang memperjual belikan hasil produksi (barang/jasa). Pada pasar barang yang bertindak sebagai penjual adalah perusahaan (produsen), sedang yang bertindak sebagai pembeli adalah masyarakat dan pemerintah. 
b.  Menurut strukturnya, pasar barang dibedakan :
1.      Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri :    (1) Penjual dan pembeli banyak
                  (2) Barang yang dijual homogen
                  (3) Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
                  (4) Penjual dan pembeli memiliki informasi tentang pasar
                  (5) Harga terbentuk dari mekanisme pasar
                            (kekuatan permintaan dan penawaran)
2.      Pasar Bukan Persaingan Sempurna
2.1 Pasar Monopoli
Ciri – ciri : - Hanya ada 1 penjual
- Jumlah pembeli banyak
- Tidak ada barang substitusi
- Hambatan masuk ke pasar tinggi
2.2 Pasar Oligopoli
Ciri – ciri : - Jumlah penjual sedikit
- Jumlah pembeli banyak
- Produk yang dijual homogen atau heterogen
- Hambatan produsen baru untuk masuk besar
- Saling ketergantungan antarprodusen
 2.3 Pasar Monopolistik
Ciri – ciri : - Jumlah penjual dan pembeli banyak
-  Barang yang dijual heterogen
- Produsen dapat mempengaruhi harga
- Mudah masuk ke pasar
- Penggunaan iklan dibutuhkan untuk mempertahankan dan mencari   konsumen
6.      Pasar Input
a. Pasar Input Tanah
Tanah merupakan faktor produksi asli, dengan jumlah yang tersedia terbatas (tidak dapat ditambah) sehingga semakin tinggi permintaan semakin tinggi harga (sewa) tanah.
Beberapa teori sewa tanah :
1.      Teori Perbedaan kesuburan dan letak. (David Ricardo dan Von Thunen) : “ Tinggi rendahnya swa tanah ditentukan oleh perbedaan kesuburan” dan “perbedaan letak”.
2.      Teori Derivasi Tanah
“Perubahan harga tanah dipengaruhi oleh perubahan permintaan barang yang diturunkan dihasilkan oleh tanah sebagai faktor produksi.
Pembentukan Harga Sewa Tanah.
Kurva permintaan atas tanah ditunjukkan DD. Permintaan tanah naik maka DD bergeser ke D1D1, sementara penawaran (SS) tanah relatif tidak berubah (inelastis sempurna). Sehingga tinggi rendahnya harga tanah tergantung perubahan permintaan.

b. Pasar Input Tenaga Kerja
Pasar input tenaga kerja merupakan tempat pertemuan antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja.
Balas jasa untuk tenaga kerja disebut upah /gaji.
Beberapa teori upah
1.      Teori Upah alam (David Ricardo) → upah sekedar membiayai hidup pekerja dan keluarganya.
2.      Teori upah beri (lassale/sosialis) → gaji minimal sekear biaya hidup minimal, sehingga perlu membentuk serikat pekerja untuk memperjuangkan kepentingan bersama.
3.      Teori upah etika (kaum utopis) → upah yang ideal harus cukup memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarga sehingga perlu tunjangan keluarga.
Beberapa cara pemberian upah :
1.      Upah menurut waktu
2.      Upah menurut satuan hasil
3.      Upah borongan
4.      Sistem bonus
5.      Sistem mitra usaha
c. Pasar Input Modal
Modal adalah segala sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan hasil produksi. Balas jasa modal adalah bunga modal.
1.      Teori Produktivitas ( JB say )
Modal memberi profit pada peminjam karena produktivitas meningkat, maka pemilik modal juga mendapat profit.
2.      Teori Pengorbanan / Abstinence / penghematan (A. Marshal)
3.      Teori Agio (Von Bohm Bewerk)
Nilai modal sekarang lebih besar dari mulai modal yang sama di waktu yang akan datang.
4.      Teori Preferensi (Irving Fisher) – sama teori Agio
5.      Teori Liquidity Preference ( JM  Keynes) – kecenderungan orang memegang uang tunai karena 3 motiv .
1.      Motiv transaksi
2.      Motiv berjaga-jaga
3.      Motiv spekulasi
d.Pasar Input Kewirausahaan
Kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa laba wirausaha. Unsur-unsur laba pengusaha : 1) Upah penguasah 2) bunga modal 3) premi reisko .
Beberapa teori laba pengusaha :
1.      Teori Klasik (Adam Smith)
2.      Teori Nilai lebih ( Karl Mark)
3.      Teori Dinamis (JA. Schumpeter)
4.      Teori Friksi (JB Clark)



























STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2

1.      Pendapatan Nasional
  1. Pendapatan Nasional
l  PDB (Produk Domestik Bruto) / GDP
yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam wilayah suatu negara termasuk perusahaan asing di DN dalam waktu 1 th.
l  PNB (Produk Nasional Bruto) / GNP
yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara, baik yang ada diwilayah tersebut atau dinegara lain dalam waktu 1 th.
l  PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
yaitu jumlah barang/jasa yang dihasilkan suatu daerah tertentu dalam waktu 1 th. Misalnya : kabupaten/provinsi/
l  PDB harga berlaku adalah nilai barang/jasa yang dihasilkan suatu negara dalam 1 tahun dan dinilai menurut harga-harag yang berlaku pada tahun tersebut.
Ø  Konsep Pendapatan Nasional
1.      GNP = GDP – n                n = pendapatan neto terhadap LN
2.      NNP = GNP – penyusutan
3.      NNI = NNP – pajak tidak langsung
4.      PI    = NNI – (pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosial) + transfer     payment.
5.      DI   = PI – pajak langsung
Ø  Metode Perhitungan Pendapatan Nasional :
1.      Pendekatan Produksi :
menjumlahkan nilai produksi barang/jasa akhir selama 1 th,
PN = P1Q1 +  P2Q2 + .......  PnQn
2.      Pendekatan Pendapatan :
menjumlahkan pendapatan dari faktor – faktor produksi selama 1 th.
Alam → sewa ( rent = r )
Tenaga kerja → upah / gaji ) wage = w)
Modal → bunga (interest = i)
kewirausahaan → laba/profit (profit = p)
PN = r + w + i + p
3.      Pendekatan pengeluaran
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi selama 1 th.
RTK → konsumsi ( consumption = C)
RTP → investasi ( invesment = I )
RTN → government expenditure. (G)
MLN → ekspor neto (ekspor – impor) ( X -M )
PN = C + I + G (X - M)
  1. Pendapatan Per Kapita (PCI)
PCI =  GNP                    
            Jumlah penduduk

  1. Manfaat perhitungan pendapatan nasional
1)      Membandingkan tingkat kemajuan ekonomi dari waktu ke waktu
2)      Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian
3)      Merumuskan kebijakan pemerintah
4)      Membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah

2.      Inflasi
a. Inflasi adalah : naiknya harga barang – barang secara umum dan terus menerus.
b. Jenis – jenis inflasi ; berdasarkan penyebabnya :
1.      Inflasi dorongan biaya (cost push inflatim).
Terjadi karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi dapat berupa kenaikan harga bahan baku, bahan bakar atau kenaikan upah. Kenaikan biaya produksi akan memaksa perusahaan mengurangi penawarannya. Penawaran agregatpun berkurang dan tingkat harga umum naik.
2.      Inlfasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Terjadi karena permintaan masyarakat terhadap barang yang terlalu kuat.
3.      Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Yaitu Campuran antara inlfasi tekanan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
c. Mengatasi Laju Inflasi.
1.      Kebijakan moneter
a) Politik diskonto (: menaikkan suku bunga pada bakn umum)
b) Politik pasar terbuka (OMO) (menjual SBI)
c) Menaikkan Cash Ratio
2.      Kebijakan Fiskal :
a) Mengurangi pengeluaran negara
b) Menaikkan pajak
c) Menekan pengeluaran pemerintah
d) Mengadakan pinjaman pemerintah
3.      Kebijakan non moneter
a) Menaikkan hasil produksi
b) Kebijakan upah
c) Pengawasan harga
d. Dampak inflasi :
1.      Meningkatkan kesenjangan masyarakat
2.      Ketidakpastian ekonomi
3.      Meningkatkan kegiatan speklatif
4.      Menurunkan daya beli masyarakat
3.      Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
  1. Konsumsi
Konsumsi yang dilakukan RTK dipengaruhi oleh :
-         Pendapatan
Kekayaan
-         Perkiraan masa depan
-         Tingkat bunga
-         Pajak
-         Jumlah dan komposisi penduduk
  1. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menggambarkan tingkat konsumsi pada tingkat pendapatan tertentu.
Menurut JM. Keynes, konsumsi saat ini tergantung pada pendapatan. Makin tinggi pendapatan, konsumsi juga makin tinggi.
C = a + bY
C = konsumsi
a = konsumsi otonom (konsumsi saat pendapatan /Y = 0)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume
Y = pendapatan disposibel
  1. MPC (Kecenderungan Konsumsi Marginal)
adalah angka yang menunjukkan perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan

  1. APC ( Average Propensity to Consume = kecenderungan konsumsi rata -rata )

  1. Hubungan Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dibelanjakan
Y = C + S
S = Y – C
S = Y - ( a + bY)
S = - a + ( 1 – b) Y
S = Saving / tabungan
a = konsumsi otonom
b = MPC             MPS = 1 – b
  1. MPS (Marginal Propensity to save  = kecenderungan menabung marginal )
adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan tabungan akibat perubahan pendapatan.
MPS = 1 – MPC
MPS + MPC = 1

  1. APS (Kecenderungan Menabung rata – rata )


4.      UANG
a. Uang
1)      Uang merupakan alat tukar yang diterima oleh sebagian masyarakat sebagai alat pembayaran (means of payment).
2)      Fungsi uang terdiri atas fungsi asli (alat tukar, alat satuan hitung) dan fungsi turunan kekayaan, standar pembayaran masa depan, dan penunjuk harga).
3)      Klasifikasi uang terdiri atas M1 (uang kartal + uang giral), M2 (M1 + uang kuasi), dan M3 (M2 + deposito jangka panjang).
4)      Motif memegang uang menurut Keynes ada tiga, yaitu motif transaksi (dipengaruhi pendapatan), motif berjaga-jaga (dipengaruhi pendapatan), dan motif spekulasi (dipengaruhi tingkat bunga).
b. Faktor-faktor Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang
1)      Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang :
a) pendapatan,
b) suku bunga,
c) selera masyarakat,
d) kekayaan masyarakat,
e) tersedianya fasilitas kredit, serta
f) harapan tentang harga-harga
2)      Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang :
a) keadaan APBN,
b) perubahan kredit Bank Indonesia, dan
c) keadaan neraca pembayaran
5.      Perbankan
a.       Lembaga perbankan berfungsi menghimpun dana masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan pada masyarakat yang kekurangan dana. Berdasarkan kegiatannya, bank terdiri atas bank sentral, bank umum, bank syariah, dan bank perkreditan rakyat.
b.      Tugas bank sentral, antara lain :
1)      menjaga kestabilan nilai rupiah
2)      mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
3)      mengawasi kegiatan bank umum,
4)      lembaga pinjaman teakhir, serta
5)      bank bagi pemerinta
c.       Tugas bank umum, antara lain :
1)      menerima kredit dari masyarakat
2)      memberi kredit dari masyarakat, serta
3)      sebagai perantara lalu lintas moneter.
d.      Tugas bank perkreditan rakyat, antara lain :
1)      menerima dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka,
2)      memberikan kredit,
3)      menyediakan pembiayaan bagi nasabah, dan
4)      menempatkan dananya dalam bentuk SBI, sertifikat deposito, dan atau pada bank lain.
e.       Lembaga keuangan bukan bank adalah badan yang melakukan kegiatan keuangan dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat guna membiayai investasi pembangunan. Contoh lembaga keuangan bukan bank adalah :
1)      koperasi simpan pinjam,
2)      perum pengadaian,
3)      perusahaan asuransi,
4)      perusahaan sewa guna, dan
5)      lembaga dana pensiun.

6.      Kebijakan Pemerintah di Bidang Moneter
Pada saat krisis ekonomi terjadi pemerintah harus menerapkan berbagai kebijakan yang efektif untuk menanggulanginya. Salah satu kebijakan populer yang digunakan adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk menambah (moneter expansif) atau mengurangi jumlah uang beredar (moneter kontraktif). Ketika krisis terjadi umumnya harga-harga akan meningkat drastis. Jumlah uang beredar terlalu banyak sehingga inflasi meningkat tajam. Pemerintah akan segera menerapkan kebijakan moneter untuk mengurangi peredaran uang.
Tujuan kebijakan moneter sebagai berikut.
1)      Menjaga stabilitas ekonomi
2)      Menjaga stabilitas harga
3)      Meningkatkan kesempatan kerja.
4)      Memperbaiki neraca pembayaran
Macam kebijakan moneter sebagai berikut
1)      Operasi pasar terbuka adalah kebijakan pemerintah menjual dan membeli surat berharga untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar.
2)      Politik diskonto adalah kebijakan pemerintah menaikkan atau menurunkan suku bunga bank untuk mempengaruhi jumlah uang beredar.
3)      Politik cadangan kas adalah kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan menetapkan jumlah minimal persediaan kas di bank-bank umum.
4)      Kredit selektif adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menentukan syarat-syarat yang ketat.





STANDAR  KOMPETENSI  LULUSAN  3
  1. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang berada pada usia kerja yitu berumur 15-64 tahun yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja bagi para pencari kerja. Orang yang tidak mendapat kesempatan atau yang tidak mendapat lowongan untuk bekerja disebut pengangguran. Jika di identifikasi, ada berbagai macam pengangguran.
l  Struktural, pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur ekonomi misalnya dari agraris ke industri.
l  Voluntari, pengagguran karena ia secara sukarela tidak mau bekerja.
l  Friksional, adanya ketidakcocokan antara lowongan pekerjaan dengan keahlian yang dimiliki.
l  Musiman, menganggur karena menunggu musim misalnya dari musim tanam ke musim panen.
l  Teknologi, karena adanya pergantian tenaga orang dengan mesin.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran adalah :
  1. Mendirikan industri yang sifatnya padat karya.
  2. Memberikan latihan keterampilan/keahlian pada tenaga kerja.
  3. Mengadakan mutasi pekerja.
  4. Meningkatkan mobilitas modal.
  5. Mengirimkan tenaga kerja berprestasi ke luar negeri.
  6. Meningkatkan daya beli masyarakat.
  7. Memberikan kemudahan untuk kredit UKM atau modal kerja.
  8. Memberikan kemudahan kepada investor untuk mendirikan industri baru.
  9. Membina sektor-sektor industri kecil agar dapat menciptakan lapangan kerja.
  10. Mengadakan program transmigrasi.
  11. Melakukan  pembinaan  dan melaksanakan program kerja yang berkesinambungan.

Peningkatan kualitas tenaga kerja :
  1. Melalui pendidikan formal.
  2. Melalui pendidikan nonformal.

2.      Pembangunan dan Pertumbuhan ekonomi serta Indikatornya
l  Pembangunan ekonomi  merupakan proses terencana untuk mengadakan perubahan-perubahan ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan. Pembangunan ekonomi harus meliputi peningkatan PDB, perubahan struktur ekonomi, dan perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat. Faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi antara lain sumber daya alam, jumlah dan kualitas penduduk, modal, serta sikap mental masyarakat.
l  Pertumbuhan ekonomi merupakan proses peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) riil dari tahun ke tahun.

Tingkat pertumbuhan ekonomi dirumuskan

Keterangan :
r(t-1,t) = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBt = Produk Domestik Bruto tahun yang dihitung
PDBt-1 = Prokduk Domestik Bruto tahun sebelumnya
Indikator pembangunan adalah ukura untuk mengevaluasi pembangunan, meliputi :
a. pertumbuhan pendapatan nasional,
b. pendapatan per kapita
c. kesejahteraan ekonomi berih,
d. indeks kualitas hidup dan indeks bangunan manusia, serta
e. pemenuhan kebutuhan – kebutuhan pokok.

3.      APBN dan APBD
a. APBN
Keuangan negara adalah suatu hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang. Sehubngan dengan pelaksanaa hak dan kewajiban dimaksud, pemerintah mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam penyusunannya ada beberapa model sebagai berikut.
1.      Anggaran berimbang artinya pengeluaran sama dengan pendapatan
2.      Anggaran surplus artinya penerimaan lebih besar dari pengeluaran
3.      Anggaran defisit artinya penerimaan lebih kecil dari pengeluaran
b. Sumber-Sumber Pendapatan dan Jenis Pengeluaran Negara
1. Sumber-sumber pendapatan negara, terdiri atas penerimaan dalam negeri (pajak dan bukan pajak) dan hibah
2. Belanja dan pengeluaran negara, terdiri atas belanja pemerintah pusat (belanja pegawai, barang, modal, pembayaran utang, subsidi, hibah, bantuan sosial dan lain-lain) dan belanja pemerintah daerah (dana perimbangan, daa otonomi khusus, dana penyesuaian).
c. APBD
Kebijakan yang terlaksana pemerintah tercermin dalam APBD. Anggaran (APBD) merupakan media dalam menjalankan mekanisme keuangan untuk melaksanakan kebijakan daerah.
d. Sumber-Sumber Penerimaan dan Jenis Belanja Daerah
1.      Sumber-sumber pendapatan daerah, terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, pinjaman daerah, dan pendapatan lain-lain yang sah.
2.      Belanja dan pengeluaran daerah, terdiri atas belanja aparatur daerah, belanja layanan publik, dana bagi hasil, dan belanja tidak disangka.
Contoh Soal
1.      Realisasi APBN tahun 2006 dalam miliar rupiah adalah :
Pendapatan Negara :
  1. Penerimaan Pajak
a. Pajak dalam negeri = Rp. 214.742,40
b. Pajak perdagangan
    internasional           = Rp.   12.397,80
  1. Penerimaan BUKAN Pajak :
a. Migas                     = Rp. 59.395,50
b. Laba BUMN          = Rp. 10.414,20
c.  PNBP lainnya        = RP. 12.205,60
Belanja Negara :
  1. Belanja Pemerintah Pusat
a. Pengeluaran rutin   = Rp. 188.584,30
b. Pengeluaran          
    pembangunan         = Rp.   65.129,80
  1. Dana yang dialokasikan ke daerah
a. Dana pembangunan   = Rp. 107.490,50
b. Dana otonomi
    khusus                        = Rp.     9.387,20
Dari data tersebut, APBN tahun 2006 terjadi .....
A. surplus Rp. 34.346,30
B. berimbang
C. defisit RP. 34.346,30
D. defisit RP. 61.436,30
E. surplus Rp. 61.436,30

Kunci Jawaban D
Menentukan defisit / surplus nggaran dilakukan dengan mengurangkan anggaran pendapatan negara dengan anggaran belanja negara. Apabila pendapatan negara lebih besar daripada belanja negara disebut surplus. Sebaliknya, apabila belanja negara lebih besar daripada pendapatan negara disebut anggaran defisit.
APBN 2006
Pendapatan Negara       = Rp. 309.155,50
Belanja negara               = Rp. 370.591,80      
Defisit                            = Rp.  61.436,30


4.      Kebijakan Fiskal Pemerintah serta Sumber-sumber Pembiayaannya
a. Kebijakan  Fiskal
1.      Kebijakan fiskal merupakan kebijakan mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian yang lebih baik. Tujuan kebijakan fiskal antara lain meningkatkan laju inflasi, kesempatan kerja, stabilitas ekonomi, distribusi pendapatan, dan menanggulangi inflasi.
2.      Alat-alat kebijakan fiskal, yaitu pajak, pinjaman publik, dan pengeluaran negara.
b. Pajak
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., pajak adalah iuran wajib masyarakat terhadap negara yang ketentuannya diatur berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum.
Pemungutan pajak ada yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat misalnya pajak penghasilan dan ada yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, misalnya pajak kendaraan bermotor.
Jenis-jens pajak adalah pajak langsung, pajak tidak langsung, pajak subjektif, dan pajak objektif.
1.      Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang pembebananya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, tetapi menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh : PPh
2.      Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak pembebananya dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contoh PPN.
3.      Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pembebanan pajak dilakukan dengan memerhatikan keadaan wajib pajak yang sesungguhnya setelah itu baru menghitung besarnya pajak terutang. Contoh : PPh
4.      Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pembebanan pajak dilakukan dengan memerhatikan objek kena pajak, bukan pada keadaan wajib pajak.
Contoh : Ppn.BM
Tarif pajak terdiri atas :
1.      Tarif proporsional adalah tarif yang jumlahnya tetap terhadap berapa pun jumlah objek yang kena pajak. Contoh : Tarif PB3 adalah sama besar yaitu 0,5%
2.      Tarif tetap adalah tarif yang jumlahnya tetap terhadap berapun punjumlah objek pajak, tidak meliha besar atau kecilnya objek pajak sehingga besarnya pajak yang terutang pun tetap. Contoh : pajak meterai, tarif meteral tetap berapa pun jumlah atau nilai transaksinya.
3.      Tarif degresif adalah tarif pajak yang apabila objek pajak semakin tinggi maka tarif pajaknya semakin  turun.
4.      Tarif progesif adalah tarif pajak yang apabila objek pajak semakin tinggi maka tarif pajaknya semakin tinggi.
Contoh Soal
1.      Pak Yahya memiliki luas tanah 500 m2 dan luas bangunan 150 m2, harga jual tanah RP. 450.000,00 per meter dan harga jual bangunan RP. 750.000,00 dengan catatan :
NJOP tidak kena pajak ditetapkan Rp. 12.000.000,00
NJKP (nilai jual kena pajak) ditetapkan 20%.
NJKP tanah dan bangunan yang kena pajak ditetapkan 0,5%
Berdasarkan data tersebut, besarnya pajak tanah dan bangunan yang terutang adalah .....
A. Rp. 329.500,00
B. RP. 337.500,00
C. Rp. 325.500,00
D. Rp. 391.000,00
E. RP. 675.000,00
Kunci Jawaban : C
Nilai jual objek pajak
Tanah : 500 m2 x Rp. 450.000,00           = Rp. 225.000.000,00
Bangunan : 150 m2 x Rp.750.000,00     = Rp. 112.500.000,00  +

Jumlah NJOP                                            Rp. 337.500.000,00
Nilai jual tidak kena pajak                        Rp.   12.000.000,00

Nilai jual kena pajak                                  Rp. 325.500.000,00
Besarnya pajak yang harus dibayar
= 0,5% x 20% x Rp. 325.500.000,00
= Rp. 325.500,00
2.       Perseroan terbatas “Parkit” memperoleh keuntungan setahun Rp. 125.550.500,00. Berdasarkan UU PPh pasal 17, besar tarif pajak untuk badan usaha sebagai berikut :
Lapisan penghasilan kena pajak                         Tarif pajak
-         Sampai dengan Rp. 50.000.000,00                       10%
-         Rp. 50.000.000,00 – Rp. 100.000.000,00             15%
-         Di atas Rp. 100.000.000,00                                   30%
Besar pajak terutang PT. “Parkit” adalah ........
A. Rp. 16.332.575,00
B. Rp. 20.165.000,00
C. Rp. 20.165.150,00
D. Rp. 37.665.000,00
E. Rp. 37.665.150,00
Kunci Jawaban : A
Tarif pajak penghasilan Rp. 125.550.000,00
Pajak terutang
= 50.000.000 x 10%  = Rp.    5.000.000,00
= 75.550.000 x 15%  = Rp. 11.332.575,00 +
                                      Rp. 16.332.575,00

5.      Perdagangan Internasional
a. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakuka antardua negara atau lebih. Faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut.
1.      Adanya perbedaan dan keterbatasan kualitas sumber daya manusia.
2.      Adanya perbedaan selera masyarakat
3.      Adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki
4.      Adanya keuntungan jika menggunakan produk dari negara lain
5.      Adanya perbedaan iklim
6.      Adanya perbedaan biaya produksi dan spesialisasi produksi.
b. Manfaat Perdagangan Internasional
Manfaat perdagangan internasional sebagai berikut.
1.      Suatu negara tidak harus memproduksi semua barang yang dibutuhkannya.
2.      Setiap negara berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya.
3.      Negara memperoleh devisa dari hasil ekspor produk
4.      Masyarakat suatu negara dapat menggunakan produk yang tidak dapat dihasilkan oleh negaranya
c. Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional terbagi atas dua bagia yaitu teori keunggulan mutlak dan komparatif.
1.      Teori kesungguhan mutlak  suatu negara dapat memproduksi barang atau jasa dalam waktu yang lebih singkat dibanding diproduksi di negara lain
2.      Teori keunggulan komparatif, suatu negara dapat menghasilkan barang atau jasa dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibanding negara lain.
d. Kebijakan Perdagangan (Ekspor Impor)
Kebijakan perdagangan internasional dibagi atas tigas bagian, yaitu kebijakan proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping.
Contoh-contoh kebijakan ekspor impor antara lain :
  1. Tarif,  merupakan kebijakan pengenaan bea masuk terhadap produk-produk yang masuk atau keluar dari wilayah Indonesia.
2.      Kuota, merupakan kebijakan yang mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.
3.      Larangan Ekspor
Merupakan kebijakan pemerintah yang melarang ekspor suatu produk tertentu seperti bahan baku rotan, kayu metah, dan minyak sawit.
4.      Subsidi,  merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan berupa modal dan lain-lain
5.      Premi,  merupakan penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai target
6.      Diskriminasi harga, merupakan penetapan harga berbeda untuk pasar berbeda.

6.      Valuta Asing
Valuta asing adalah jenis-jenis mata uangasing yang digunakan di negara lain. Perbandingan valuta asing satu negara dengan negara lain dikenal dengan istilah kurs, nila tukar, atau exchange rate. Nilai tukar valuta asing menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing.
Kurs jual dan kurs beli dipandang dari segi pedagang valuta asing. Kurs beli adalah rupiah yang dibayarkan oleh pedagang valuta asing utuk mendapatkan satu satuan mata uang asing. Kurs jual adalah jumlah rupiah yang diperoleh apabila pedagang valuta asing menjual mata uang asingnya.
Penentuan nilai kurs sangat tergantung pada sistem kurs yang dianut suatu negara.
  1. Sistem pasar bebas, apabila transaksi jual beli valuta asing berubah-ubah sesuai perubahan permintaan dan penawarannya
  2. Sistem stabilisasi kurs, apabila nilai kurs akan berubah-ubah dalam batas-batas yang kecil karena ada kebijakan dari pemerintah
  3. Sistem kurs tetap, apabila pemerintah menentukan nilai kurs pada nilai tertentu.
Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan kurs sebagai berikut :
  1. Perubahan harga barang-barang ekspor
  2. Kenaikan tingkat harga umu di dalam negeri
  3. Perubahan cita rasa atau selera masyarakat
  4. Perubahan tingkat bunga dan pengembalian investasi.

1. Pengetahuan Manajemen
a. Pengertian  Manajemen
1)      James A. Stoner
Manajemen merupakan suatu proses, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha dari anggota organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
2)      George R. Terry
Manajemen merupakan pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain.
b. Tingkatan Manajemen
  1. Manajer ini pertama, bertugas mengawasi tenaga-tenaga operasional, contohnya kepala pimpinan, mandor, dan penyelia (supervisor).
  2. Manajer menengah bertugas membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer-manajer lainnya. Contohnya kepala bagian yang membawai beberapa seksi dan kepala pengawas.
  3. Manajer puncak, bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi perusahaan. Contohnya presiden direktur dan kepala divisi.
c. Fungsi Manajemen
  1. Perencanaan (planning), yaitu serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan (tujuan perusahaan) sebelum melakukan kegiatan.
  2. Pengorganisasian (organizing), yaitu mengelompokkan kegiatan yang diperlukan, seperti tugas dan fungsi setiap unit kerja.
  3. Pengarahan (directing), yaitu usaha memberi bimbingan, saran, instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas.
  4. Pengorganisasian (coordinating), yaitu untuk mencegah perselisihan agar kegiatan kebih terarah untuk mencapai tujuan.
  5. Pengendalian (controlling), yaitu untuk menentukan dan mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari tujuan.
d. Bidang-bidang Manajemen
     Bidang-bidang manajemen, diantaranya :
  1. Manajemen produksi
  2. Manajemen pemasaran
  3. Manajemen keuangan
  4. Manajemen personalia (SDM)
  5. Manajemen administrasi
2. Bentuk Badan Usaha
a. Koperasi
Koperasi yaitu badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (UU RI Nomor 25 Tahun 1992). Dalam pelaksanaannya, koperasi dilengkapi perangkat organisasi yang terdiri atas.
1)      rapat anggota
2)      pengurus, dan
3)      pengawasan
b. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
BUMS merupakan kegiatan usaha yang lebih mementingkan keuntungan.
Jenis-jenis BUMS sebagai berikut.
  1. Perusahaan perseorangan, yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap resiko perusahaan.
  2. Firma, yaitu persekutuan atara dua orang atau lebih yang menjalankan usaha dengan satu nama dan membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut.
  3. Persekutuan komanditer, yaitu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang yang mengelola usaha dan beberapa orang yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
  4. Perseroan terbatas (PT), yaitu perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham. Antara pemilik dengan pengelola dalam perseroan terdapat pemisahan wewenang. Perseroan terbatas dapat menambah modal dengan cara penjualan saham.
Peran BUMS dalam perekonomian sebagai berikut.
1.      Sebagai agen pembangunan
2.      Penyedia lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran
3.      Sumber pendapatan negara melalui pajak.



c. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN merupakan badan usaha yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Contoh : PT. Bank Mandiri, PT. Telkom, dan Bulog (Perum).
Fungsi BUMN dalam perekonomian sebagai berikut.
1)      Menghasilkan barang dan jasa yang penting bagi hajat hidup orang banyak (barang publik).
2)      Alat penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta yang bisa menmonopoli perekonomian.
3)      Menyediakan barang dan jasa yang tidak dihasilkan oleh perusahaan swasta.
4)      Sumber penerimaan negara.
5)      Penyedia lapangan kerja.

d. Perusahaan Multinasional/Transnasional
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di berbagai negara. Pendirian cabang perusahaan dilakukan dengan investasi langsung dan dengan modal patungan (joint ventures). Contohnya Caltex, The Coca Cola Company, Freeport, dan Unilever.

3. Pengetahuan Koperasi
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum yang berasaskan kekeluargaan.
a.      Peran Koperasi antara lain :
1)      Meningkatkan kesejahteraan anggota
2)      Mengembangkan potensi ekonomi rakyat
3)      Memperkukuh perekonomian nasional.
b.      Permodalan koperasi, terdiri atas :
1)      Modal anggota, yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan anggota.
2)      Modal luar, yaitu dari penyisihan SHU, pinjaman luar.
3)      Bantuan dan hibah.
c.       Jenis Koperasi
1.      Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang melayani kebutuhan konsumsi anggotanya.
2.      Koperasi produksi, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri atas para produsen.
3.      Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang kegiatannya menyediakan pinjaman dan menerima simpanan anggota.
4.      Koperasi jasa,  yaitu koperasi yang menyediakan berbagai jasa kepada anggota.
5.      Koperasi serba usaha, yaitu koperasi memiliki berbagai bidang usaha.
d.      Tingkatan Koperasi
  1. Koperasi primer, yaitu koperasi yang anggotanya paling sedikit 20 orang dalam suatu wilayah desa atau kecamatan.
  2. Koperasi pusat, yaitu koperasi yang anggotanya paling sedikit lima koperasi primer yang telah berbadan hukum
  3. Koperasi gabungan, yaitu koperasi pusat dan berada dalam satu provinsi.
  4. Koperasi induk, yaitu koperasi yang berada di wilayah nasional.




4. Kewirausahaan
a. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam kegiatan produktif.
b. Ciri-ciri Wirausaha agar berhasil dalam usahanya,  diantaranya:
1.      Percaya diri
2.      Berorientasi tugas dan hasil
3.      Berani mengambil resiko
4.      jiwa kepemimpinan
5.      Berorientasi kerja sama dalam jaminan kerja
c. Peran Kewirausahaan
1.      Penggerak kegiatan ekonomi
2.      Pencipta lapangan kerja
3.      Pendorong pertumbuhan ekonomi
4.      Penanggung risiko
5.      Perencana
d. Syarat – syarat Wirausaha
1.      Memiliki sikap mental positif
2.      Memiliki keahlian mengembangkan usaha
3.      Memiliki keberania
4.      Mempunyai modal
e. Sektor Usaha bagi Wirausaha
1.      Sektor formal merupakan sektor yang terdaftar resmi dan mendapat izin resmi dari pejabat yang berwenang. Misalnya BUMN, BUMS, dan koperasi
2.      Sektor informal merupakan sektor usaha yang tidak terdaftar secara resm dan tidak berbadan hukum. Misalnya bidang usaha pertanian, industri, perdagangan, dan jasa.

1 komentar: