KETENAGA KERJAAN
Penduduk adalah salah satu modal pembangunan suatu negara. Pada
materi pelajaran ekonomi di kelas X dulu, Anda telah mengenal tentang
pendapatan nasional. Dalam konsep pendapatan nasional, jumlah penduduk
akan memengaruhi pendapatan per kapita suatu negara. Karena,
pendapatan per kapita dihitung dari jumlah pendapatan nasional dibagi
dengan jumlah penduduk. Namun, jumlah penduduk yang meningkat pesat
bisa menimbulkan masalah bagi pembangunan. Mengapa demikian? Bukankah
kondisi pertambahan penduduk menunjukkan adanya peningkatan
faktor produksi? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan peta konsep
berikut ini!
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Investasi
Lapangan Kerja
Produktivitas Tinggi
Pendapatan Masyarakat Tinggi
Pekerja
Pengangguran
Tujuan
Pembangunan
Perkembangan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan
kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran. Pengangguran
mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional. Karena itu, pengangguran
merupakan permasalahan ketenagakerjaan yang dialami oleh semua negara.
Mengatasi masalah pengangguran juga merupakan tujuan pembangunan
yang diselenggarakan oleh pemerintah di seluruh dunia. Untuk itulah, tingginya
angka pengangguran merupakan masalah penting yang harus segera
diatasi oleh pemerintah. Maka, wajar bila dikatakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan, antara lain, adalah keberhasilan pemerintah
dalam mengurangi pengangguran.
Salah satu bidang pembangunan yang diselenggarakan pemerintah
adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan
per kapita dan pendapatan nasional. Tingginya angka pengangguran merupakan
hambatan dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Pekerja
Pengangguran
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Investasi
Lapangan Kerja
Produktivitas Tinggi
Pendapatan Masyarakat Tinggi
Tujuan
Pembangunan
Pengangguran menimbulkan masalah perekonomian, sosial, dan yang
lainnya. Untuk itulah, pembangunan ekonomi juga bertujuan untuk mengurangi
jumlah pengangguran. Mengapa? Melalui pembangunan ekonomi,
pemerintah berusaha untuk meningkatkan investasi. Peningkatan investasi akan
memperluas dan menciptakan kesempatan kerja baru. Dengan demikian, angkatan
kerja yang belum mendapatkan kesempatan kerja dapat terserap seluruhnya.
Bila hal ini terjadi, apakah pembangunan nasional akan meningkat?
Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, pelajarilah materi bab ini hingga
tuntas!
Pada materi bab ini, Anda diajak untuk mempelajari tentang kondisi ketenagakerjaan dan
dampaknya terhadap pembangunan ekonomi, yaitu dengan menguasai klasifikasi
ketenagakerjaan, mendeskripsikan tujuan pembangunan, dan proses pertumbuhan ekonomi
serta fenomena pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional.
Materi ini sangat penting untuk Anda pelajari sebagai pelajar dan generasi muda penerus
cita-cita luhur bangsa. Karena dengan mempelajari bab ini, Anda akan memahami
kondisi negara kita terutama yang berhubungan dengan tenaga kerja.
KATA KUNCI
Angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja, pengangguran
A. PENGERTIAN KESEMPATAN KERJA
Apa rencanamu setelah lulus dari SMA/MA nanti? Ingin bekerja atau
melanjutkan pendidikan? Tanyakan juga hal ini pada teman-teman sekelasmu!
Mungkin ada yang ingin bekerja, atau ada pula yang ingin melanjutkan
pendidikan. Bahkan ada yang menginginkan keduanya, bekerja dan belajar.
Jika Anda telah mendapatkan jawabnya maka jawablah pertanyaan ini.
Jika Anda memilih bekerja atau melanjutkan pendidikan maka hal-hal apa
saja yang harus dipersiapkan mulai dari sekarang?
Buatlah prediksi tentang keadaan dua tahun ke depan! Berapa banyak
orang-orang seusiamu di kotamu, di provinsimu, bahkan di Indonesia yang
menginginkan bekerja ataupun melanjutkan pendidikan? Carilah informasi
tentang ketersediaan lapangan kerja yang ada di kotamu, di provinsimu,
bahkan di Indonesia! Juga carilah informasi tentang jumlah daya tampung
perguruan tinggi yang ada. Bisakah Anda semua nanti tertampung di dalamnya?
Bagi Anda yang menginginkan untuk bekerja, perlu bekal pengetahuan
dan keterampilan agar dapat terserap dalam lapangan kerja. Kemampuan
kerja apa yang bisa Anda tawarkan di dunia kerja? Atau bahkan Anda
menginginkan untuk membuat lapangan kerja sendiri dengan melakukan
wiraswasta di bidang tertentu? Itu bagus! Artinya Anda telah dapat membuka
kesempatan kerja bagi diri sendiri bahkan tidak menutup kemungkinan
untuk orang lain, bukan? Dengan demikian, Anda telah membantu pemerintah
untuk mengatasi pengangguran. Masalah pembangunan yang banyak
dihadapi oleh banyak negara baik negara yang sedang berkembang maupun
negara yang telah maju adalah masalah ketenagakerjaan, antara lain adalah
meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan meningkatnya
kesempatan kerja. Apakah kesempatan kerja itu?
Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para
pencari kerja. Atau dengan kata lain, kesempatan kerja adalah jumlah lapangan
kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah diisi maupun jumlah
lapangan kerja yang masih kosong.
Kesempatan kerja erat hubungannya dengan kemampuan pemerintah
untuk menciptakan iklim investasi yang nyaman dan kualitas sumber daya
manusia dalam menciptakan lapangan kerja. Peningkatan investasi akan membuka atau memperluas kesempatan kerja. Karena peningkatan investasi akan menyebabkan peningkatan produksi. Sehingga akan menyerap atau menampung sumber daya manusia yang lebih banyak. Bila
jumlah kesempatan kerja dengan angkatan kerjanya seimbang, maka tidak akan terjadi adanya pengangguran.
PIKIRKAN SEJENAK
Indonesia tidak hanya kaya akan aneka
ragam kekayaan alam, namun juga kaya
akan sumber daya manusia. SDM yang
melimpah ini tidak diimbangi dengan
adanya kesempatan kerja.
Apa yang akan Anda lakukan guna
membantu pemerintah menciptakan
kesempatan kerja?
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud kesempatan kerja?
2. Bagaimanakah seseorang dapat menciptakan kesempatan kerja?
3. Apa usaha pemerintah untuk meningkatkan kesempatan kerja?
4. Apa akibatnya bila dalam suatu negara tidak terjadi peningkatan
kesempatan kerja?
5. Apa hubungan antara peningkatan investasi dengan peningkatan
kesempatan kerja?
B. ANGKATAN KERJA
Membicarakan angkatan kerja sebenarnya berhubungan erat dengan
jumlah penduduk. Mengapa? Karena ukuran besarnya angkatan kerja sangat
dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang sudah memasuki usia
kerja. Penduduk usia kerja terdiri atas dua jenis, yaitu angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dapat didefinisikan sebagai penduduk
yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau
sedang mencari pekerjaan. Prof. Soemitro Djojohadikusumo mendefinisikan
angkatan kerja (labor force) sebagai bagian dari jumlah penduduk yang
mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan
pekerjaan yang produktif. Bagaimana pandangan pemerintah mengenai angkatan
kerja ini? Pemerintah menetapkan bahwa penduduk yang sudah memasuki usia
kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun dan di atas 65 tahun bukan
merupakan penduduk usia kerja. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki
usia kerja disebut angkatan kerja sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan
ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Siapakah yang
termasuk dalam kelompok ini? Ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dan penerima
pendapatan (pensiunan) tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja.
Berapa orang dalam keluargamu yang termasuk angkatan kerja?
Angkatan kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja (employed)
dan bukan pekerja atau pengangguran (unemployed). Pekerja adalah penduduk
angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan penuh, sedangkan
pengangguran adalah penduduk usia kerja tetapi belum mendapatkan
kesempatan bekerja.
Pekerja (employed) sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu pekerja
penuh (full employed) dan pekerja setengah pengangguran (underemployed).
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai
pekerja penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja
sesuai dengan keahlian atau berdasarkan pendidikan.
Sedangkan setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi
jam kerja minimal sehingga pendapatannya juga di bawah standar minimal.
Pekerja seperti ini tingkat produktivitasnya rendah karena mereka bekerja bukan
pada bidang keahliannya dan tidak sesuai latar belakang pendidikannya.
Misalnya, sarjana yang bekerja sebagai tukang antar koran di pagi hari.
Kelompok angkatan kerja bukan pekerja atau pengangguran (unemployed)
ini dikelompokkan lagi menurut sifat dan penyebabnya, yaitu sebagai berikut.
1. Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang
tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang
belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja),
atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan
pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
b. Setengah pengangguran, adalah tenaga kerja yang bekerja tidak
optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya
dalam satu minggu kurang dari 40 jam.
c. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang bekerja secara
tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang
petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh
satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia
ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut
termasuk pengangguran terselubung.
2. Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut
ini.
a. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran
yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan
naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena
PHK massal akibat resesi ekonomi.
6 Ekonomi SMA/MA Kelas XI
b. Pengangguran friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran
sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu
waktu panggilan mulai kerja.
c. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi
seperti teknologi manual menjadi teknologi elektronik. Misalnya,
seseorang yang tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan untuk
menggunakan komputer maka dengan sendirinya ia akan digantikan
oleh karyawan lain yang mampu menggunakan komputer.
d. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan
musim atau kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena
musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
e. Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena
seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak
bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan
mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati
bunga uang simpanan.
f. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur
ekonomi. Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi negara
industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan
tenaga kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.
Uraian di atas apabila diterjemahkan dalam bentuk bagan akan tampak
seperti berikut.
Penduduk
Selain jumlah penduduk, pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi pula
oleh struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia penduduk, dan tingkat
pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah penduduk laki-laki dalam
suatu negara, semakin tinggi pula angkatan kerja di negara tersebut. Mengapa?
Karena ibu rumah tangga tidak digolongkan sebagai angkatan kerja. Sementara
usia penduduk berpengaruh terhadap jumlah angkatan kerja dalam suatu
negara karena semakin besar jumlah penduduk yang berusia produktif maka
semakin tinggi angkatan kerjanya. Selanjutnya, semakin rendah tingkat
pendidikan suatu negara akan makin rendah pula angkatan kerjanya karena
saat ini tingkat pendidikan dan keterampilan merupakan salah satu syarat
untuk memasuki dunia kerja.
Kerjakan dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk usia kerja?
2. Jelaskan pembagian dari penduduk usia kerja!
3. Siapakah yang termasuk bukan usia kerja?
4. Siapakah yang termasuk bukan angkatan kerja?
5. Jelaskan pengangguran berdasarkan penyebabnya!
C. TENAGA KERJA
Anda telah mempelajari materi
mengenai kesempatan kerja, angkatan
kerja, beserta pengelompokan angkatan
kerja. Berikut ini Anda akan mempelajari
tentang tenaga kerja.
Apa yang dimaksud dengan tenaga
kerja? Tenaga kerja adalah penduduk
yang telah memasuki usia kerja, baik
yang sudah bekerja maupun aktif mencari
kerja, yang masih mau dan mampu
untuk melakukan pekerjaan. Tenaga
kerja merupakan faktor produksi yang
sangat penting bagi setiap negara di
samping faktor alam dan faktor modal. Mengapa tenaga kerja disebut sebagai
faktor produksi? Karena meskipun suatu negara memiliki sumber daya alam
dan modal yang besar ia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu
faktor produksinya. Contoh, Malaysia yang kaya akan sumber daya alamdan modal harus mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia untuk mengisi
kekurangan tenaga kerja berbagai sektor ekonominya. Lalu, bagaimana
dengan Indonesia? Bukankah Indonesia
juga kaya dengan aneka ragam
sumber daya alam? Mengapa tenaga
kerja di Indonesia tidak mampu memanfaatkan
kekayaan alamnya? Coba
Anda lakukan analisis terhadap permasalahan
tersebut!
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan tenaga kerja?
2. Apa perbedaan pekerja penuh dengan setengah pengangguran?
3. Mengapa setiap tahun jumlah angkatan kerja selalu meningkat?
4. Apa perbedaan antara angkatan kerja dengan tenaga kerja?
Cermati pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah tenaga kerja semata-mata hanya sebagai faktor produksi?
2. Di negara kita ada fenomena pekerja yang belum memasuki usia
kerja. Apakah mereka sudah dapat dikategorikan sebagai angkatan
kerja?
Lakukanlah diskusi atas permasalahan di atas dengan empat orang
anggota yang terdiri atas dua orang siswa putri dan dua orang siswa
putra! Tulislah hasil diskusimu dalam bentuk makalah!
D. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Setiap negara merdeka menghendaki kemakmuran bagi rakyatnya. Citacita
kemakmuran rakyat dapat diwujudkan melalui pembangunan. Pembangunan
merupakan suatu proses perubahan terus-menerus menuju ke arah
perbaikan di segala bidang kehidupan.
Pembangunan nasional merupakan suatu proses perbaikan yang bersifat
menyeluruh (multidimensi) agar terdapat perubahan-perubahan yang berarti
dalam struktur, sikap mental, sosial kemasyarakatan, dan kelembagaan
nasional.
Pembangunan nasional mempunyai ciri-ciri umum, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan nasional merupakan proses perbaikan dalam berbagai
aspek kehidupan agar terjadi perubahan-perubahan yang lebih berarti,
yang dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu.
2. Dalam pembangunan nasional diperlukan adanya rencana-rencana
yang terarah.
Sejak tahun 1998 bangsa Indonesia mengalami krisis moneter yang disusul
adanya krisis multidimensional sehingga melahirkan era baru reformasi.
Krisis moneter ini ditandai oleh adanya kelesuan perekonomian nasional.
Apakah wujud kelesuan perekonomian nasional ini? Terjadinya peningkatan
harga-harga secara umum (inflasi), menurunnya kurs rupiah terhadap
mata uang asing, maraknya PHK, rendahnya kinerja aparatur negara,
korupsi yang merajalela tanpa adanya penegakan hukum yang adil, dan
rendahnya produktivitas BUMN merupakan berbagai wujud kelesuan
perekonomian nasional. Lalu, apakah yang telah dilakukan pemerintah
dalam era reformasi guna mengatasi krisis moneter tersebut?
Dalam era reformasi dilakukan perubahan-perubahan dalam sistem
ketatanegaraan bangsa Indonesia. Di antaranya adalah amandemen Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen tersebut,
program pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia tidak lagi
dituangkan dalam sebuah garis-garis besar haluan negara yang ditetapkan
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat setiap lima tahun. Platform politik atau
visi dan misi presiden terpilihlah yang menggantikannya. Maka, sejak pemilihan
umum tahun 2004 berhasil dilaksanakan, platform politik atau visi dan
misi presiden terpilihlah yang digunakan sebagai arah tujuan pembangunan.
Selama masa kampanye para calon presiden secara terbuka membeberkan
platform atau visi dan misi mereka dalam pembangunan Indonesia ke
depan. Dengan demikian, seluruh rakyat Indonesia dapat mengetahui dan
mencatat janji apa saja yang mereka ucapkan. Pakar politik dari UI Arbi
Sanit berpendapat, tidak adanya GBHN membuat presiden terpilih mendatang
memiliki keleluasaan menginterpretasikan Pancasila sesuai visi dan
misinya ke dalam program-program yang dituangkan dalam UU tentang
APBN. Jadi, cerminan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan
dapat dilihat dari APBN yang ditetapkan oleh DPR sebagai UU.
Sehingga, berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah mendatang
masih harus dibahas dengan DPR.
Presiden terpilih harus menyertakan tim yang tangguh di sektor
ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan sektor lainnya.
Untuk program ini harus ada program aksi. Misalnya, apa yang akan dicapai
selama 100 hari pemerintahan. Di sektor pendidikan akan membebaskan
SPP untuk SD hingga SLTP. Untuk pemberantasan KKN akan diproses 10
koruptor di pengadilan. Untuk ekonomi akan ditingkatkan ekspor udang
ke Jepang sebesar 50 persen. Dengan begitu rakyat akan dapat dengan
mudah mengecek, apakah dalam 100 hari itu sudah diproses di pengadilan
10 koruptor, apakah ekspor udang ke Jepang sudah meningkat 50 persen,
dan apakah SPP untuk murid SD hingga SLTP sudah bebas sama sekali?
Kalau ada yang belum dilaksanakan, rakyat termasuk LSM dan pers bisa
menanyakan sekaligus mengingatkan pemerintah bahwa target 100 hari
pemerintahan belum tercapai. Tim ini harus menguasai masalah yang
sedang dihadapi bangsa. Misalnya, kalau ingin membebaskan SPP murid
SD dan SLTP harus jelas anggaran diambil dari pos mana dan berapa. Ini
harus dihitung dengan tepat agar program lainnya tetap berjalan dengan
baik.
Guna mewujudkan visi dan misi yang telah dijanjikan pada masyarakat
tersebut, presiden menyusun program-program pembangunan yang dibantu
oleh menteri-menteri dan unit-unit kerja pembantu presiden. Misalnya untuk
melakukan peningkatan dan pengelolaan program-program pemerintah dan
agenda reformasi yang dilakukan pemerintah presiden membentuk Unit
Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) melalui
Keppres No. 17/2006 Tentang Pembentukan UKP3R. Lalu, apakah tugastugas
yang dilaksanakannya? Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program
Reformasi (UKP3R) mengemban lima tugas utama pembangunan, yaitu
sebagai berikut.
1. Perbaikan iklim investasi
2. Perbaikan administrasi pemerintahan
3. Peningkatan usaha kecil menengah
4. Peningkatan kinerja BUMN
5. Perbaikan penegakan hukum
Perhatikan ilustrasi kasus berikut ini untuk memperdalam wawasan
Anda mengenai materi dalam subbab ini! Ilustrasi berikut ini merupakan
gambaran kondisi ketenagakerjaan dewasa ini.
Pengangguran Masih Tinggi
Jakarta, Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2007
masih mencapai 9,75% dari angkatan kerja atau 10,55 juta jiwa. Data
pengangguran tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 384 ribu dibandingkan
hasil survei tenaga kerja Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus
2006. Tetapi menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, jumlah pengangguran
tersebut dinilai masih tinggi. "Memang jumlahnya turun, tapi jumlah
pengangguran masih besar. Februari, pengangguran mencapai 10,55 juta,
artinya pengangguran ada di mana-mana," kata Rusman di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, masih tingginya tingkat pengangguran terbuka saat
ini akan menyulitkan pemerintah untuk mencapai target penurunan jumlah
pengangguran menjadi 5% pada 2009. "Kecuali kalau pertumbuhan
ekonominya kinclong terus ya bisa.Tapi kalau tidak, jangan berharap 5%
akan bisa tercapai pada 2009," kata Rusman. Berdasarkan data BPS, pada
Februari 2007, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 108,13 juta orang
atau bertambah 1,74 juta orang dibanding situasi pada Agustus 2006. Tingkat
pengangguran terbuka pada Februari mencapai 9,75% ini berarti turun
dibanding Agustus 2006 yang mencapai 10,28%, atau turun 556 ribu orang
dibanding Februari 2006 yang mencapai 11,10 juta orang (10,40%).
Jumlah pengangguran ini menjadi hal yang ironis, kata Rusman, karena
masih berada di atas 10 juta. "Singapura saja jumlah penduduknya hanya
4 juta orang, berarti jumlah pengangguran kita dua kali lipat penduduk
Singapura," ujar dia. Situasi ketenagakerjaan pada Februari 2007, menurut
Rusman, terlihat dari meningkatnya jumlah tenaga kerja pada seluruh
sektor. Adapun yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor
perdagangan, industri, dan jasa kemasyarakatan. Dari sisi gender, jumlah
tenaga kerja perempuan bertambah 2,12 juta orang.
"Penambahan terbesar terutama di sektor pertanian dan perdagangan,
sedangkan jumlah pekerja laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang,"kata dia.
Namun, dia mengingatkan bahwa sektor yang paling kritis akan menambah
pengangguran baru adalah pertanian. Dia beralasan, sektor pertanian bersifat
musiman, yakni tergantung pada musim panen. Jika pemerintah tidak melakukan
antisipasi, terutama pada saat paceklik, kata Rusman, jumlah pengangguran
dipastikan bakal membengkak.
Karena itu, dia mengusulkan agar Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) dilakukan ketika musim paceklik. "PNPM harus diimplementasikan
ketika pertanian paceklik. Karena potret referensi waktu itu sangat penting
sehingga mungkin akan beda nanti (situasinya) pada Agustus. Atau boleh jadi
tenaga kerja perempuan masih bertahan di pertanian atau melimpah di sektor
lain,atau menganggur," ujar Rusman.
Menko Optimistis
Di lain pihak, Menko Perekonomian Boediono optimistis hingga dua tahun
mendatang jumlah pengangguran dapat tergerus secara bertahap dengan
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, untuk saat ini Menko
mengakui jumlah pengangguran masih tinggi. "Memang tingkat pengangguran
kita masih tinggi," kata Menko dalam keterangan pers tentang Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) 2008 di Gedung Bappenas.
Menko menjelaskan, percepatan laju ekonomi kuartal I 2007 yang mencapai
6%, telah meningkatkan kemampuan ekonomi nasional menyerap
pengangguran. Sepanjang Februari 2005 hingga Februari 2007, telah terjadi
penurunan pengangguran terbuka sebesar 300.000. "Maka, dalam dua tahun
terakhir telah tercipta 2,68 juta kesempatan kerja baru. Tambahan terbesar
terjadi dalam satu tahun terakhir (Februari 2006-Februari 2007) yaitu 2,38
juta,"kata dia. Boediono menjelaskan, upaya menggerus pengangguran dilakukan
secara bertahap hingga 2009.
Dia memastikan, apabila target pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,3%
dan tahun depan 6,8% sampai 7% tercapai, lapangan kerja baru yang tercipta
hingga 2009 akan lebih besar lagi dibanding periode 2005-2006. "Sehingga
nanti stok yang menganggur itu akan turun lagi (kepastian) angkanya
nanti,"kata dia. Dia menjelaskan, pemerintah terus berupaya menggenjot
pertumbuhan ekonomi secara sektoral sebab penciptaan lapangan kerja
berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan sektor tersebut.
Sektor yang tumbuh lebih cepat, seperti sektor perdagangan atau industri,
menciptakan lapangan kerja lebih besar. Dalam paparan tentang RKP 2008,
Boediono menjelaskan bahwa berdasarkan sidang paripurna kabinet, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menyepakati rancangan akhir RKP 2008. Tema
kerja pemerintah tahun depan adalah "Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
untuk Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran". "Jadi, anggaran pemerintah
yang menyangkut hal itu akan kita maksimalkan, sementara yang tidak
penambahannya akan kita batasi,"kata dia.
Dia menjelaskan, tahun depan anggaran pemerintah akan "banting setir",
yakni fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga dapat menopang
target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Besarnya alokasi anggaran infrastruktur
pada 2008 sekaligus diharapkan menciptakan lapangan kerja secara
langsung."Target pengangguran tahun depan sebesar 8-9%, dengan asumsi
pertumbuhan ekonomi 6,3%.Tahun 2008 itu masih merupakan tahun yang
baik bagi ekonomi. Kalau tahun 2009 sudah tahun politik, di antara kami
(menteri ekonomi) sudah ada yang terlibat kampanye,"kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah
Suzetta menambahkan, penciptaan kesempatan kerja menjadi prioritas pertama
RKP 2008 bersama peningkatan investasi dan ekspor. Dia mencontohkan proyek
pemeliharaan 30.139 kilometer jalan nasional dan 47.500 meter jembatan oleh
Departemen Pekerjaan Umum. Proyek-proyek itu diharapkan menciptakan
lapangan kerja secara langsung.
Sumber: [SINDO] Rabu, 16 Mei 2007, 11:06 WIB
Dalam ilustrasi yang Anda baca, terlihat adanya Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) untuk mengatasi permasalahan pembangunan, yaitu pengangguran.
Coba Anda tulis dengan bahasa Anda sendiri mengenai hal-hal berikut permasalahan
dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tersebut!
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud pembangunan nasional?
2. Dimanakah tertuang rencana-rencana pembangunan nasional
kita?
3. Siapakah yang menyusun dan menetapkan APBN?
TUGAS INDIVIDU
Untuk mengasah kemampuan Anda dalam berinteraksi sosial dan
menguji kecakapan akademik Anda, lakukan tugas ini sendiri!
Coba Anda amati dan perhatikan! Bagaimana pelaksanaan tugas Unit
Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R)?
Carilah hasil kinerja mereka melalui berita di media massa atau koran!
Buatlah laporan tertulis dan mintalah evaluasi dari gurumu!
E. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PROSES PERTUMBUHAN EKONOMI
Kebijakan pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi
kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mempercepat proses
pertumbuhan ekonomi. Namun, kegiatan pembangunan ekonomi selalu
dipandang sebagai sebagian dari keseluruhan usaha pembangunan yang
dijalankan oleh sesuatu masyarakat. Pembangunan ekonomi hanya meliputi
usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan
mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya; sedangkan keseluruhan
usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial,
politik, dan kebudayaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan
ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa pembangunan
ekonomi mempunyai tiga sifat penting, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses, yang berarti pembangunan
merupakan perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan
per kapita.
3. Kenaikan pendapatan per kapita ini harus terus berlangsung dalam jangka
panjang
Bagaimana cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi? Keberhasilan
pembangunan ekonomi dapat diukur melalui beberapa indikator, antara
lain, adalah sebagai berikut:
1. meningkatnya pendapatan nasional,
2. pertumbuhan ekonomi,
3. pendapatan per kapita dengan memperhitungkan tingkat pertambahan
penduduk
4. terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi
Kondisi perekonomian suatu negara akan selalu mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Dengan pembangunan ekonomi diharapkan perubahan
tersebut mengarah pada suatu pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi adalah
proses kenaikan out put (produksi per kapita) dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi dikatakan sebagai suatu proses karena berlangsungnya tidak
hanya dalam kondisi sesaat. Mengapa? Karena perekonomian mempunyai
sifat yang dinamis.
Adakah alat untuk mengukur proses pertumbuhan ekonomi ini? Proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan indikator peningkatan
Produk Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan
distribusi pendapatan sepanjang waktu.
Untuk mencapai suatu pertumbuhan, dalam perekonomian diperlukan
adanya kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Kemampuan ekonomi
suatu bangsa dalam menghasilkan barang (produksi) akan berpengaruh
pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi? Tingkat pertumbuhan ekonomi
dapat terjadi bila dalam perekonomian terdapat faktor-faktor berikut ini.
1. Adanya Investasi atau Penanaman Modal
Modal akan mendorong proses produksi. Semakin banyak modal yang
ditanam maka makin banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan
dalam perekonomian.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) yang Berkualitas
Tenaga kerja yang berkualitas adalah tenaga kerja yang mempunyai
etos kerja yang tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses
produksi, baik yang bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi
Pengembangan dan penggunaan teknologi akan mempermudah dan
meningkatkan produksi.
5. Efisiensi
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan
hasil yang dicapai. Karena tidak adanya efisiensi maka akan terjadi pemborosan
di berbagai bidang.
6. Pertumbuhan Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk pada waktu jangka panjang akan
meningkatkan jumlah angkatan kerja. Bagaimanakah pengaruh peningkatan
jumlah angkatan kerja bagi pertumbuhan ekonomi? Apakah dampak
yang ditimbulkannya positif atau negatif? Jawabnya adalah tergantung
pada kemampuan sistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan
mempekerjakan tambahan pekerja itu secara produktif. Kemampuan itu
tergantung pada tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersedianya
faktor-faktor lain yang dibutuhkan misalnya keahlian managerial dan
administratif.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa
dampak, baik positif maupun negatif.
a. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1) Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian
akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses
pertumbuhan ekonomi.
2) Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan
demikian akan mengurangi pengangguran.
3) Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan
ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan
nasional.
4) Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan
struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi
struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
5) Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM
sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan
teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1) Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan
baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2) Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
Kerjakan dengan benar!
1. Bedakan antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan
ekonomi!
2. Jelaskan indikator adanya pertumbuhan ekonomi!
3. Apakah indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
4. Apa faktor-faktor penyebab pertumbuhan ekonomi?
5. Jelaskan dampak positif dan negatif dari pembangunan ekonomi!
TUGAS BEDAH KASUS
Pengaruh apakah yang akan terjadi terhadap pertumbuhan ekonomi
apabila salah satu faktor-faktor tersebut stagnan, tidak seimbang, atau
mungkin menurun? Coba Anda analisis kasus berikut ini! Buatlah
kesimpulan tentang keterkaitan masing-masing faktor dengan pertumbuhan
ekonomi tersebut! Kerjakan dengan teman sebangku Anda!
Tulis hasil analisis tersebut dan mintakan evaluasi pada gurumu!
PERTUMBUHAN EKONOMI NAIK, PENGANGGURAN
TAK MENURUN
Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II lebih baik
dari triwulan pertama tahun ini, namun lajunya tak diikuti dengan menurunnya
jumlah pengangguran. Sebab investasi yang masuk hanya berupa
padat modal dan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2005 naik 1,01% pada
hampir di semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian dan pertambangan/
penggalian. “Kita warning ke pemerintah, pembentukan modal total bruto
lebih besar di padat teknologi yang tidak menyerap tenaga kerja,” kata
Slamet Sutono, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS di Jakarta,
Senin (15/8)
Jika pemerintah menargetkan pengangguran turun 5,1%, kata dia,
maka pemerintah harus memprioritaskan industri padat karya seperti tekstil
dan makanan. Karena jika terjadi laju pertumbuhan 1% saja, maka akan
dapat menyerap 400.000 tenaga kerja.
Pada triwulan I, terjadi pertumbuhan 6,19% karena adanya booming
panen raya padi. Kemudian pada triwulan II tidak ada booming, tapi ada
peningkatan pada sektor lain yang padat modal. Secara kumulatif PDB
semester I tahun 2005 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2004
meningkat sebesar 5,86%.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk
domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan tahun 2000 pada triwulan
II tahun 2005 adalah Rp434,3 triliun.
Dengan demikian, PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2005 dibandingkan
triwulan yang sama pada tahun 2004 mengalami pertumbuhan
sebesar 5,54%. Sementara pengeluaran konsumsi rumah tangga pada
triwulan II tahun 2005 dibandingkan triwulan I meningkat secara riil 1,23%.
Pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 7,52% dan pembentukan
modal tetap bruto dalam bentuk investasi fisik meningkat sebesar 2,10%.
Sebaliknya ekspor dan impor pada periode tersebut telah terjadi penurunan
masing-masing sebesar minus 0,33% dan minus 0,87% dibandingkan periode
yang sama tahun 2004. Pada semester pertama tahun 2005 hampir semua
omponen PDB mengalami peningkatan, yaitu komponen investasi fisik sebesar
13,64%, impor 12,78%, ekspor 10,22%, dan konsumsi rumah tangga 3,34%.
Sumber: Solopos, 16 Agustus 2005
F. PENGANGGURAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL.
Masalah pembangunan yang dihadapi oleh banyak negara baik negara
yang telah maju maupun negara yang sedang berkembang adalah masalah
pengangguran. Mengapa pengangguran ini terjadi? Simak penjelasan berikut ini!
Ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan kemampuan
negara untuk menciptakan pembangunan dan kesempatan kerja untuk penduduknya,
serta pertambahan penduduk yang pesat dari masa ke masa,
menimbulkan berbagai implikasi yang buruk terhadap beberapa aspek dari
pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mempersulit tercapainya
tujuan negara, terutama tujuan untuk mempertinggi taraf kesejahteraan
ekonomi dan sosial masyarakat. Perkembangan penduduk yang pesat akan
mengurangi kemampuan negara tersebut untuk memperbesar tabungan.
Mengapa? Dalam kondisi tersebut, negara harus mengalihkan lebih banyak
dana pembangunan untuk menciptakan fasilitas-fasilitas yang akan mempertinggi
kesejahteraan sosial masyarakat. Misalnya, penyediaan fasilitas
perumahan, pendidikan, dan kesehatan rakyat. Apa akibatnya? Secara otomatis
negara akan mengurangi dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi yang lebih produktif, dan mendorong negara
tersebut untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan dari masa ke masa untuk
menekan peningkatan angka pengangguran.
Pengangguran menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan,
baik perseorangan maupun dalam kehidupan masyarakat. Akibat tuntutan untuk
membiayai hidup yang tidak dapat dipenuhi menimbulkan gejala sosial. Contoh
gejala sosial negatif seperti meningkatnya kriminalitas, lingkungan kumuh, kualitas
hidup yang semakin menurun, dan lingkungan hidup yang tidak sehat.
Secara individual, menganggur
akan menyebabkan menurunnya kualitas
mental dan fisik. Seorang yang
menganggur berkepanjangan dapat
mengalami depresi mental. Mengapa?
Karena, merasa menjadi beban orang
lain, merasa dirinya tidak berguna,
dan rendahnya penilaian masyarakat
terhadap para penganggur. Selain itu,
seorang penganggur tidak memiliki penghasilan sehingga ia akan mengurangi
pengeluaran untuk makan dan pakaian. Hal ini menyebabkan menurunnya
kualitas kesehatan.
Dalam perekonomian suatu negara, tingginya angka pengangguran akan
mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Karena tidak
berfungsinya salah satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja sehingga output yang
dihasilkan rendah.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi ketenagakerjaan
dan pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia maka perhatikan
tabel dan grafik berikut ini!
Tabel I.1
Pertumbuhan Ekonomi dan Gambaran Ketenagakerjaan
Tahun 2001-2006
| 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 |
Pertumbuhan ekonomi (%) Angkatan kerja (juta orang) Kesempatan kerja (juta orang) Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, dan air bersih Bangunan Perdagangan, hotel, dan restoran Pengangtan dan telekomunikasi Keuangan Jasa kemasyarakatan Pengangguran terbuka Juta orang % Angkatan kerja | 3,6 98,8 90,8 39,7 0,5 12,1 0,5 3,8 17,5 4,4 1,1 1,0 8,0 8,1 | 4,5 100,8 91,6 10,6 0,6 12,1 0,2 4,3 17,8 4,7 1,0 10,4 9,1 9,1 | 4,8 102,6 92,8 43,0 0,7 11,5 0,2 4,1 17,2 4,9 1,3 9,8 9,9 9,6 | 5,0 104,0 93,7 40,6 1,0 11,1 0,2 4,5 19,1 5,5 1,1 10,5 10,3 9,9 | 5,7 105,9 94,0 41,3 0,9 12,0 0,2 4,6 17,9 5,7 1,1 10,3 11,9 11,2 | 5,5 106,4 95,5 40,1 0,9 11,9 0,2 4,7 19,2 5,7 1,3 11,4 10,9 10,3 |
Setelah Anda mempelajari tabel dan grafik di atas, apa yang muncul di
benak Anda? Siapkah Anda dengan segala kemungkinan yang terjadi ketika
Anda lulus nanti? Berbagai kenyataan di atas perlu Anda sikapi lebih bijak
agar Anda mampu menentukan keputusan yang tepat atas masa depan Anda.
Coba Anda perhatikan kembali tabel dan grafik di atas. Jumlah angkatan
kerja tidak diimbangi dengan adanya kesempatan kerja, akibatnya jumlah
pengangguran meningkat. Oleh karena itu, output (pertumbuhan ekonomi)
juga tidak memuaskan. Mengapa? Lalu, bagaimanakah cara mengatasi adanya
pengangguran ini?
Cara mengatasi masalah pengangguran dengan memperluas lapangan
kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut.
1. Meningkatkan investasi, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta
maupun perseorangan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
sehingga lapangan kerja bertambah.
2. Pemerintah melakukan pembangunan melalui proyek padat karya,
misalnya membangun infrastruktur seperti jalan, bendungan, sekolah,
transmigrasi, dan sarana komunikasi.
3. Mengadakan kerja sama dengan negara lain di bidang tenaga kerja.
Bentuk kerja sama yang terjalin hingga saat ini adalah pengiriman tenaga
kerja ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam,
Arab Saudi, dan Kuwait
4. Meningkatkan ekspor barang yang dapat mendorong meningkatnya
investasi, misalnya produk-produk seperti karet olahan, biji besi, kelapa
sawit dan lain-lain yang melibatkan industri skala besar dan perkebunan
rakyat. Peningkatan ekspor berarti peningkatan produksi dan peningkatan
devisa negara. Peningkatan produksi tersebut dapat dilakukan melalui
penambahan investasi dan tenaga kerja.
TUGAS BEDAH KASUS
Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Pengangguran Naik 2,5 Juta Orang
Jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun ini diperkirakan
bakal bertambah. Angkanya pun tidak tanggung-tanggung. ''Pada 2007
diperkirakan ada kenaikan jumlah pengangguran kurang lebih 2,5 juta
orang,'' kata Menakertrans, Erman Suparno.
Sekadar perbandingan, pada 2005, jumlah pengangguran mencapai
11,9 juta orang. Kemudian, turun menjadi sekitar 10,9 juta orang
pada 2006. Penyebab naiknya jumlah pengangguran ini, ungkap Erman,
karena ada angkatan kerja baru dari lulusan pendidikan sekitar 2,3 juta
orang. Selebihnya adalah pengangguran yang disebabkan oleh
beruntunnya bencana alam beberapa waktu belakangan.
Dari berbagai bencana, musibah banjir di Jabotabek memberikan
kontribusi tertinggi hilangnya pekerjaan. ''Akibat banjir itu, sekitar 223
ribu orang kehilangan pekerjaan.''
Gempa yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, menempati
urutan kedua. Sekitar 60 ribu orang terpaksa kehilangan sumber
mata pencaharian. ''Mereka tadinya bekerja di sektor industri kecil,
kerajinan, pertanian, jasa perdagangan, serta sektor informal lainnya.''
Sementara lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, mengakibatkan 20
ribu orang kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, mereka bekerja pada
sektor industri, jasa perdagangan, transportasi, pengrajin, pertanian,
serta sektor informal lainnya. Sedangkan gempa di Sumbar menjadikan
sekitar 15 ribu orang tak bisa bekerja. Sebagian besar di antara mereka
bekerja di sektor transportasi, pertanian, dan jasa perdagangan. Sedangkan,
gempa di NTT diperkirakan menyebabkan 600 orang yang semula
bekerja di sektor pertanian dan transportasi, harus rela tak mendapatkan
nafkah.
Depnakertrans, kata Erman, tak tinggal diam membiarkan jumlah
pengangguran bertambah. Salah satu upaya yang akan digalakkan
adalah memperbaiki iklim ketenagakerjaan agar lebih kondusif,
sehingga menggairahkan dunia usaha dan investasi. Makin maraknya
investasi, diharapkan memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan
kerja. Langkah yang lain adalah menambah peluang kerja ke
luar negeri (TKI), dari hanya 15 negara menjadi 30 negara. ''Sehingga,
target penempatan sebanyak 750 ribu tenaga kerja tahun ini dapat
tercapai,'' jelas Erman, di Jakarta, Kamis (15/3).
Pihaknya juga bakal menggelar program transmigrasi berparadigma
baru. Konsepnya, membangun kota terpadu mandiri di kawasan
transmigrasi. ''Tahun ini kita targetkan penempatan 10.200 kepala keluarga.
Ini artinya membuka peluang bagi sekitar 88 ribu tenaga kerja baru.''
Bukan tak mungkin, jika beberapa upaya tersebut terealisasi, pada
2007 jumlah pengangguran dapat ditekan 1,5 juta orang, sehingga hanya
berjumlah 9,4 juta orang. ''Penurunan ini masih lebih tinggi dibanding
2006 yang berhasil mengurangi satu juta pengangguran,'' kata Erman.
Penambahan jumlah pengangguran itu, kata ekonom Iman Sugema,
merefleksikan kegagalan pemerintah, terutama tim ekonomi, dalam
mengambil jalur strategi yang pro job, pro employee, dan pro poor. ''Orientasinya
hanya pertumbuhan, tanpa disertai kualitas. Triple track itu hanya
retorika,'' kata Erman.
http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F32187/Pengangguran
Setelah Anda membaca wacana di atas, buatlah kesimpulan
mengenai kondisi angkatan kerja, kesempatan kerja, dan lapangan
kerja! Mengapa terjadi pengangguran? Bagaimana kiat pemerintah
mengatasinya? Tulis jawaban Anda kemudian diskusikan dengan
teman semeja Anda!
TUGAS KELOMPOK
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas empat orang siswa!
2. Lakukan penelitian mengenai kondisi pengangguran, kesempatan
kerja, dan ketersediaan lapangan kerja di kota Anda!
3. Bagaimanakah langkah pemerintah di kota Anda dalam mengatasi
permasalahan pengangguran ini?
4. Lakukan analisis dan berikan data secara konkret yang bisa diperoleh
di BPS setempat!
Kerjakan dengan benar!
1. Mengapa terjadi pengangguran dalam suatu negara?
2. Apa dampak dari pertumbuhan penduduk yang pesat bagi pembangunan
nasional?
3. Apa dampak sosial dari tingginya angka pengangguran?
4. Apa dampak individual bagi seorang penganggur?
5. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
RANGKUMAN
• Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari
kerja.
• Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15-65 tahun.
• Penduduk usia kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja.
• Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja,
baik yang sudah bekerja, belum bekerja, dan sedang mencari pekerjaan.
• Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki
usia kerja tetapi tidak ikut dalam kegiatan ekonomi produktif,
misalnya ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, pensiunan.
• Angkatan kerja dibagi ke dalam dua kelompok yaitu pekerja dan
pengangguran.
• Pekerja adalah angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan
secara penuh.
• Pengangguran adalah angkatan kerja tetapi belum mendapat kesempatan
bekerja.
• Pekerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja penuh dan
setengah pengangguran.
• Pekerja penuh adalah pekerja yang memiliki jam kerja minimal 40
jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan keahlian dan berdasarkan
pendidikan.
• Setengah pengangguran adalah pekerja yang memiliki jam kerja
kurang dari 40 jam per minggu dan pekerjaan tidak sesuai dengan
keahlian dan pendidikannya. • Pengangguran berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi
pengangguran siklis, pengangguran friksi, pengangguran teknologi,
pengangguran musiman, pengangguran voluntary, dan pengangguran
struktural.
• Pembangunan nasional adalah suatu proses perbaikan yang bersifat
menyeluruh (multidimensional) agar terdapat perubahan-perubahan
yang berarti, dalam struktur, sikap mental, sosial kemasyarakatan,
dan kelembagaan nasional.
• Tujuan pembangunan disusun oleh presiden yang tersusun dalam
program-program pembangunan berdasarkan platform politik
atau visi dan misinya yang dituangkan dalam APBN.
• Pembangunan ekonomi adalah suatu proses perbaikan yang menyebabkan
pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat
dalam jangka panjang.
• Cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilakukan
melalui beberapa indikator, antara lain: meningkatnya pendapatan
nasional, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita
meningkat dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk,
terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi.
• Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output (produksi
per kapita) dalam jangka panjang.
• Pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui indikator peningkatan
Produk Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto
(GDP), dan tingkat distribusi pendapatan.
• Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi antara lain adanya investasi
atau penanaman modal, sumber daya manusia (tenaga kerja) yang
berkualitas, sumber daya alam, teknologi, efisiensi, pertumbuhan
penduduk.
• Dampak dari tingginya angka pengangguran adalah dapat
mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita
karena tidak berfungsinya salah satu faktor produksi yaitu tenaga
kerja sehingga ouput yang dihasilkan rendah.
UJI AKADEMIK
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Yang dimaksud dengan kesempatan kerja adalah ….
a. keadaan yang menggambarkan adanya tenaga kerja yang siap
pakai
b. keadaan pertambahan penduduk lebih besar dari pekerjaan
c. keadaan tenaga kerja yang dapat bekerja di segala bidang
d. keadaan yang menggambarkan adanya lowongan kerja yang
siap untuk diisi pencari kerja sesuai dengan bidangnya
e. keadaan perubahan yang memerlukan mesin-mesin untuk meningkatkan
produksi
2. Perbedaan antara angkatan kerja dengan tenaga kerja adalah ….
a. tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja
b. angkatan kerja terdiri atas pekerja dan penganggur
c. angkatan kerja terdiri atas tenaga kerja dan penganggur
d. angkatan kerja terdiri atas tenaga kerja dan orang yang bekerja
e. tenaga kerja sama dengan angkatan kerja
3. Pengangguran yang bersifat temporer karena adanya pergeseran
antara permintaan dan penawaran tenaga kerja disebut pengangguran
….
a. struktural
b. voluntary
c. deflationer
d. teknologi
e. friksional
4. Naik turunnya pendapatan nasional suatu negara dipengaruhi oleh
jumlah pengangguran karena dengan bertambahnya pengangguran,
berarti ….
a. pendapatan nasional meningkat
b. pendapatan nasional menurun karena produksi meningkat
c. pendapatan nasional meningkat karena kurang tenaga kerja
d. pendapatan nasional menurun karena produksi menurun
e. pendapatan nasional menurun karena pendapatan dan tingkat
bunga turun
5. Toni adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang masuk kerja
manakala perusahaan membutuhkan tambahan tenaga kerja saja.
Toni termasuk kategori …..
a. pengangguran terbuka
b. pengangguran musiman
c. pengangguran tak kentara
d. pengangguran sementara
e. pengangguran totAL
6. Tingginya tingkat pengangguran berakibat pada tingginya masalah
sosial, kecuali ….
a. tingginya kriminalitas di masyarakat
b. tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas
c. tingginya tingkat prostitusi
d. banyaknya anak terlantar
e. bertambahnya usaha sektor nonformal
7. Seseorang yang pernah bekerja, tetapi pada saat diadakan sensus
sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan digolongkan
sebagai ….
a. penganggur
b. pencari pekerjaan
c. pengangguran tak kentara
d. setengah pengangguran
e. pekerja sementara
8. PT ACI mengalihkan usahanya yang semula padat karya menjadi
padat modal, sehingga banyak pekerja yang diberhentikan karena telah
digantikan oleh peralatan yang canggih. Pengangguran yang terjadi
karena kasus di atas dikategorikan sebagai pengangguran ….
a. teknologi
b. musiman
c. struktural
d. siklis
e. sukarela
9. Berikut ini yang bukan usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran
adalah ….
a. meningkatkan investasi yang padat karya
b. meningkatkan keterampilan sumber daya manusia
c. meningkatkan investasi yang padat modal
d. meningkatkan anggaran negara pada pembangunan
e. pemerintah melakukan investasi otonom
10. Fendy seorang sarjana merasa rugi bila bekerja dengan upah yang
sedikit. Akhirnya dia memilih untuk menganggur sementara sambil
mencari pekerjaan dengan upah yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Fendy termasuk dalam pengangguran ….
a. potensial
b. sukarela
c. sementara
d. tak kentara
e. friksional
26 Ekonomi SMA/MA Kelas XI
II. Kerjakan dengan benar!
1. Apa perbedaan angkatan kerja dengan tenaga kerja?
2. Bagaimana cara mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja yang
andal?
3. Apa ciri-ciri tenaga kerja yang berkualitas?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran terbuka?
5. Mengapa pendidikan dapat dikatakan sebagai bentuk investasi?
6. Bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu
masyarakat?
7. Sebutkan dampak negatif dari pembangunan ekonomi!
8. Apa perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi?
9. Mengapa pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sebagai salah satu
indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
10. Jelaskan jenis-jenis pengangguran menurut sebabnya dan bagaimana
cara-cara mengatasinya?
11. Jelaskan dampak pengangguran bagi kehidupan sosial, ekonomi,
lingkungan, dan kesehatan!
12. Jelaskan hubungan antara kesempatan kerja dengan pendapatan
nasional!
13. Apakah pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk terhadap jumlah
angkatan kerja?
14. Jelaskan indikator yang dapat digunakan untuk memastikan adanya
pertumbuhan ekonomi!
15. Apa kebijakan pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja?
III. Kerjakan secara berkelompok!
Buatlah kelompok yang beranggota 3-5 orang yang terdiri atas laki-laki
dan perempuan! Kemudian lakukan wawancara dengan pihak-pihak
berikut ini!
1. Kepala dinas tenaga kerja di kota tempat tinggalmu.
2. Masyarakat pencari kerja.
Materi wawancara mengenai:
1. Ketersediaan lapangan kerja di kotamu.
2. Usaha-usaha pemerintah daerah untuk mengatasi pengangguran.
Kemudian buatlah laporan hasil wawancara tersebut dan diskusikanlah
di kelas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar