Senin, 03 Oktober 2011

Manfaat dan Nilai Barang

Alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang telah kita bahas
pada bab sebelumnya jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang
mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan
bermanfaat bagi manusia.
Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu
memiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memiliki
nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai kemampuan barang
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
1. Penggolongan Nilai
Nilai barang dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Nilai Pakai (Value in Use)
Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai
pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang dalam
memenuhi kebutuhan setiap orang. Misalnya, air memiliki nilai
pakai yang tinggi bagi setiap orang.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 45
Ekonomi
2. Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan seseorang karena
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, kursi
roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang
tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat.
b. Nilai Tukar (Value in Exchange)
Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila
mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai
tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila
ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga). Misalnya,
semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang
tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap
tempat.
2. Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai
tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah
mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain.
c. Paradoks Nilai
Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki
nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada
kenyataannya tidak demikian.
Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya
sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu
barang yang sama disebut Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu
barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah, atau sebaliknya.
Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi,
tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki
nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.
2. Teori Nilai
a. Teori Nilai Objektif
Beberapa ahli ekonomi melakukan penelitian tentang bagaimana
terjadinya nilai terhadap barang/jasa melahirkan teori nilai objektif
sebagai berikut.
1. Teori nilai biaya produksi dari Adam Smith
Menurut Adam Smith nilai suatu barang/jasa ditentukan
oleh biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi
barang/jasa tersebut. Semakin tinggi biaya produksi semakin tinggi
pula nilai dari barang tersebut. Jika biaya produksi yang
46 Ekonomi SMA Kelas X
dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang
adalah Rp450.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar
Rp450.000,00 pula.
2. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David Ricardo
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya
tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.
Tenaga kerja yang dimaksud meliputi tenaga kerja manusia, mesin,
dan peralatan lain yang digunakan.
3. Teori nilai lebih dari Karl Marx
Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya
rata-rata tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat
bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan
harga barang yang dijual sehingga terjadi pemerasan terhadap
buruh. Laba yang diterima pengusaha didapat dari selisih nilai
jual dengan biaya produksi yang rendah karena pemerasan
terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini disebut
teori nilai lebih.
4. Teori nilai reproduksi dari Carey
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya
pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh
karena itu, nilai barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada
saat barang tersebut akan dibuat kembali.
5. Teori nilai pasar dari Hummed and Locke
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah
permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu
barang ditentukan oleh harga pasar.
b. Teori Nilai Subjektif
Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari
barang tersebut. Setiap orang akan mempunyai utilitas yang berbeda
untuk suatu barang yang sama. Teori nilai subjektif yang terkenal berasal
dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger.
1. Hukum Gossen I
Hukum Gossen I ini mengemukakan tentang gejala tambahan
kepuasan yang tidak proporsional yang dikenal dengan The Law
of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan
yang Semakin Menurun). Hukum Gossen I berbunyi sebagai
berikut. ”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperolah
juga bertambah, akan tetapi kepuasan marjinal (tambahan
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 47
Ekonomi
kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah dengan satu
unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jika
konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang
diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi
berkurang.”
2. Hukum Gossen II
Uraian di atas mengemukakan perilaku konsumen terhadap
satu macam barang saja. Pada kenyataannya, konsumen
membutuhkan beraneka macam barang. Masalahnya adalah
berapa pengorbanan yang harus dilakukan agar bermacam-macam
kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya dan tercapai
kepuasan maksimal. Hal ini dikemukakan dalam Hukum Gossen
II, yaitu sebagai berikut.
”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai
mencapai tingkat intensitas yang sama.”
Artinya manusia akan membagi-bagi pengeluaran
uangnya sedemikian rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi
secara seimbang.
3. Teori Nilai Subjektif Carl Menger
Menurut Menger, nilai ditentukan oleh faktor subjektif
dibandingkan faktor objektif. Nilai berasal dari kepuasan manusia.
Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang/jasa
yang tersedia maka untuk memuaskan kebutuhannya manusia
akan memilih secara rasional di antara barang/jasa alternatif yang
tersedia.
Dalam teori ini dikemukakan tentang prinsip-prinsip
pengkatagorian barang/jasa menurut tingkat intensitasnya.
Katagori I adalah barang-barang untuk mempertahankan hidup,
katagori II barang/jasa untuk kesehatan, dan katagori III adalah
barang/jasa untuk memberikan kesejahteraan individu. Semakin
penting barang/jasa tersebut bagi seorang individu maka nilai
barang/jasa tersebut semakin tinggi.
B Pola Perilaku Konsumen dalam Kegiatan
Ekonomi
Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan memengaruhi pola
perilakunya dalam berkonsumsi.
48 Ekonomi SMA Kelas X
1. Pengertian dan Tujuan Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan
manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun
sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
b. Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan
setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dengan
adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga
berbeda pula. Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan
peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan
konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna
mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat
modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar
mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk
kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri).
2. Perilaku Konsumen
a. Kepuasan Konsumen terhadap Produk
Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produk
adalah untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan
total dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi.
Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang
tersebut akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya,
jika suatu barang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan
konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan harga
yang lebih tinggi.
Menurut Vincent Gasperz, terdapat faktor-faktor yang
memengaruhi penilaian dan dugaan/pengharapan (ekspektasi)
konsumen terhadap suatu barang, yaitu sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan keinginan
Jika kebutuhan dan keinginan konsumen besar maka penilaian dan
pengharapan konsumen juga besar, demikian pula sebaliknya. Jika
kebutuhan dan keinginan kecil maka penilaian dan pengharapan
konsumen juga kecil.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 49
Ekonomi
2. Pengalaman masa lalu
Pengalaman mengonsumsi produk yang sama atau produk lainnya
yang sama fungsinya.
3. Pengalaman dari teman
Teman Anda ada yang pernah mengonsumsi suatu produk sebelum
Anda, akan menceritakan kepada Anda kualitas produk tersebut
sehingga dapat menambah atau mengurangi penilaian dan
pengharapan Anda terhadap produk yang akan Anda konsumsi.
4. Komunikasi iklan dan pemasaran
Iklan dan pemasaran dapat mengubah pengharapan Anda
terhadap suatu barang. Mungkin saja pengharapan Anda terhadap
suatu produk tertentu karena penyajian dan pemasaran yang baik.
b. Karakteristik produk yang diinginkan konsumen
Konsumen biasanya menginginkan produk yang memiliki
karakteristik lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebih
murah berkaitan dengan biaya produksi suatu produk. Artinya, jika
produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen
akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling
penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Biasanya
produk yang lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen
dibandingkan produk yang sama dengan harga yang lebih mahal.
Karakteristik lebih cepat berkaitan dengan waktu. Artinya,
konsumen menginginkan produk yang mudah didapat serta ada di
mana saja. Jadi, konsumen tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk
mendapatkan suatu produk.
Karakteristik lebih baik berkaitan dengan kualitas produk. Kualitas
merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan
pembelian. Produk dengan kualitas yang lebih baik diinginkan oleh
konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas lebih jelek.
c. Pengeluaran untuk konsumsi
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen (perilaku
konsumen) tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Selera (Taste)
Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati
seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu
benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis
konsumen. Jika selera rendah, konsumsi pun rendah, sebaliknya
jika selera tinggi, jumlah konsumsi pun akan tinggi pula.
50 Ekonomi SMA Kelas X
2. Tingkat pendapatan
Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh
seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
pengeluaran untuk konsumsi.
3. Kebiasan dan sikap hidup
Hal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan
dilakukan oleh konsumen, misalnya hidup hemat atau sebaliknya
hidup senang atau boros.
4. Lingkungan tempat tinggal
Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi oleh
lingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi
oleh lingkungan.
5. Alat distribusi
Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung pada
alat distribusi yang digunakan. Semakin baik alat transportasi yang
digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk
konsumsi.
Menurut Engel, semakin besar pendapatan seseorang semakin kecil
bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya
semakin kecil pendapatan semakin besar bagian pendapatan yang dipakai
untuk konsumsi.
C Pola Perilaku Produsen dalam Kegiatan
Ekonomi
1. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Faktor Produksi
a. Pengertian produksi
Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu
1. produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat
menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar
ukurannya;
2. produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau
menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.
Dari uraian di atas, secara keseluruhan pengertian produksi adalah
setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah
daya guna suatu benda/jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 51
Ekonomi
b. Tujuan produksi
Dengan memproduksi barang dan jasa akan terbuka lapangan kerja
dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat
mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan
kemakmuran.
Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain:
1. memperbanyak jumlah barang/jasa;
2. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;
3. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban
dan kebudayaan serta perkembangan teknologi;
4. mengganti barang yang rusak atau habis;
5. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan
rumah tangga;
6. memenuhi pasar internasional;
7. mendapatkan keuntungan;
8. meningkatkan kemakmuran.
c. Proses produksi
Untuk menghasilkan produk dibutuhkan proses tertentu yang
disebut proses produksi. Proses produksi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau
menambah manfaat barang/jasa.
Hasil produksi dapat dibedakan atas barang atau jasa.
1. Produk barang
Barang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang
yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Misalnya, beras, pakaian, alat tulis, dan
perabot rumah tangga;
b. barang modal (capital goods) adalah barang-barang yang
berguna untuk menghasilkan barang lain atau barang yang
digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Barang modal
tidak dapat dikonsumsi langsung, tetapi harus digunakan
untuk memproduksi lebih banyak. Misalnya, mesin pabrik,
alat-alat produksi, bahan mentah, dan gedung.
Barang modal dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu
1. barang modal tahan lama, yaitu barang modal yang tidak
habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti
mesin-mesin, kendaraan, dan gedung;
52 Ekonomi SMA Kelas X
2. barang modal tidak tahan lama, yaitu barang modal yang
habis dipakai dalam sekali proses produksi, seperti bahan
baku, bahan pembantu, dan bahan bakar.

2. Produksi jasa
Produksi jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. produksi jasa yang langsung dapat dinikmati/dirasakan
misalnya hiburan, pengobatan, pendidikan, jasa pelayanan,
dan jasa perias pengantin;
b. produksi jasa yang tidak langsung dapat dinikmati, misalnya
asuransi, pergudangan, jasa perancang mode, pengubah lagu
(pencipta), pengarang buku pelajaran, dan sebagainya.
Produksi jasa ditinjau dari pelakunya dibedakan menjadi dua,
yaitu
1. jasa pribadi adalah jasa yang diselenggarakan oleh
perseorangan, seperti dokter, guru, dan sopir;
2. jasa kolektif adalah jasa yang disalurkan oleh masyarakat
atau negara. Misalnya, jasa kolektif rumah sakit, sekolah,
areal parkir, jalan, dan bendungan.
Proses produksi mempunyai tahapan-tahapan. Ada tahapan yang
paling sederhana, yaitu proses produksi langsung dan proses produksi
tidak langsung. Proses produksi langsung menghasilkan barang-barang
konsumsi, sedangkan proses produksi tidak langsung disebut oleh Von
Bohm Bawerk sebagai proses produksi berputar (round about
production process). Proses produksi berputar ini memakan waktu. Oleh
karena itu, disebut dengan consuming production process.
Gambar 3. 1 Contoh dari barang modal
Sumber: Dokumen Cakra Media
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 53
Ekonomi
d. Faktor produksi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang
memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya
alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan
atau keterampilan tertentu. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan
faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang
menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa.
Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu
1. tanah atau sumber daya alam (natural resources);
2. tenaga kerja (labour);
3. modal (capital);
4. skill kewirausahaan (entrepreneurship).
1. Faktor produksi tanah atau sumber daya alam
Faktor produksi tanah mutlak harus ada pada setiap proses
produksi. Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal
dari atau disediakan alam.
Dengan kata lain, segala sumber asli yang bukan berasal dari
kegiatan manusia, seperti
a. tanah;
b. air/tenaga air;
c. ikan baik dari sungai, danau, maupun ikan dari laut;
d. iklim cuaca, curah hujan, arah angin;
e. tenaga alam (tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan);
f. bahan tambang, bebatuan, dan kayu;
g. binatang ternak dan bukan ternak.
2. Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan, seperti guru, dokter, akuntan, dan
pengacara.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan, seperti
montir dan sopir.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and
untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan dan latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan
buruh kasar.
54 Ekonomi SMA Kelas X
Pemerintah sangat memerhatikan kesejahteraan tenaga kerja
dengan mengeluarkan peraturan dan perundang-undangan
perlindungan tenaga kerja dan pemberian fasilitas, baik fasilitas
kesehatan maupun fasilitas untuk meningkatkan keterampilan,
misalnya dana untuk pendidikan/latihan.
3. Faktor produksi modal
Menurut ilmu ekonomi modal adalah barang-barang modal
(real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat
untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain, termasuk
yang menghasilkan jasa dan modal berupa uang (money capital)
yang tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta
faktor-faktor produksi.
Modal uang (money capital) adalah dana yang digunakan
untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya.
Yang dimaksud modal dalam faktor produksi ini adalah barangbarang
modal (real capital goods), yaitu setiap barang yang
digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa lain, misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik,
gedung, jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya.
Barang-barang modal ini dihasilkan oleh proses produksi tidak
langsung (indirect production). Macam-macam modal dapat dilihat
pada Bab I.
4. Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang tidak dapat
dilihat, dihitung, ditakar, diraba, tetapi hanya dapat dirasakan dan
diketahui dengan melihat produk yang dihasilkan. Seorang
pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki
kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan
dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan
menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani
menanggung risiko.
Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha
terdiri dari:
1. managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan
semua faktor produksi agar mencapai tujuan;
2. technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam
pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;
3. organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai
usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi
juga organisasi dalam bentuk lain.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 55
Ekonomi
B = f (S, T, M, KT)
2. Fungsi Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan utama. Persoalan
pertama menyangkut input (masukan), yaitu segala sesuatu yang
dimasukkan dalam proses produksi. Misalnya, bahan mentah, modal,
dan mesin-mesin. Input tersebut sebelumnya telah kita kenal dengan
istilah faktor-faktor produksi. Persoalan kedua, menyangkut output
(keluaran), yaitu hasil yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dengan
demikian, fungsi produksi adalah hubungan fungsional yang terdapat
antara input dan output. Dalam hal ini output merupakan akibat.
Persamaan fungsi produksi
Secara matematika, fungsi produksi merupakan persamaan yang
menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan tersebut dapat
ditulis dengan simbol sebagai berikut.
Keterangan:
B = jumlah barang/jasa yang dihasilkan (output)
f = fungsi, simbol persamaan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal/sarana dan teknologi
KT = kewirausahaan dan teknologi
3. Perilaku Produksi yang Mengutamakan Kepentingan
Rakyat
Motif utama sektor produksi ingin memproduksi barang dan jasa adalah
memperoleh laba. Laba dalam pengertian sederhana adalah total penerimaan
dikurangi total pengeluaran. Dua unsur utama tersebut adalah total
penerimaan dan total pengeluaran. Perusahaan selaku produsen, untuk
memperbesar laba, berusaha semaksimal mungkin menekan pengeluaran
dengan cara menekan upah buruh, mengurangi mutu, dan sebagainya.
Perusahaan sebagai pelaku ekonomi haruslah selalu mengedepankan
kepentingan masyarakat. Tidak sewajarnya dalam mencapai laba yang tinggi
perusahaan mengorbankan kepentingan masyarakat dengan cara
pembuangan limbah sembarangan, polusi, dan pemberian upah yang
rendah.
56 Ekonomi SMA Kelas X
Untuk menciptakan perilaku produksi yang mengutamakan
kepentingan masyarakat, perusahaan selaku produsen haruslah
menanamkan hal-hal berikut.
a. Memberikan keuntungan bagi stakeholders
Stakeholders yaitu pihak-pihak yang terkait, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
b. Memberikan sumbangan sosial
Perusahaan harus memberi sumbangan pada pembangunan sosial
suatu negara secara keseluruhan dengan menciptakan lapangan kerja
yang produktif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat
secara keseluruhan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya
Perusahaan harus menyadari bahwa kelurusan hati, ketulusan,
kejujuran, sikap memegang teguh janji, dan transparansi bermanfaat
tidak hanya bagi kredibilitas dan stabilitas bisnis sendiri, tetapi juga
bagi kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
d. Menghormati aturan
Aturan-aturan yang ditetapkan, seperti larangan monopoli, harus
dihormati agar tidak terjadi penguasaan oleh pihak-pihak tertentu
terhadap masyarakat dirugikan.
e. Sikap hormat terhadap lingkungan alam
Perusahaan wajib melindungi dan dengan cara-cara tertentu
meningkatkan lingkungan alam, mendukung pelestarian alam, dan
mencegah terjadinya pemborosan sumber daya alam.
f. Menghindari operasi-operasi tidak etis
Praktik-praktik, seperti penyuapan, pencucian uang, penyelundupan,
narkotika, dan inside trading haruslah dihindari.
4. Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law of
Diminishing Return)
Untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat tidak ada jalan lain yang
dapat dilakukan, kecuali peningkatan produksi. Hal ini berarti harus terusmenerus
diadakan penambahan input. Karena keterbatasan faktor produksi,
walaupun dilakukan penambahan input terus-menerus, pada suatu saat akan
terjadi kenaikan output yang tidak seimbang dengan input yang telah
digunakan. Hal ini berhadapan dengan hukum hasil lebih yang semakin
menurun yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 57
a. Hasil penelitian David Ricardo
David Ricardo (1772–1823) seorang ahli ekonomi yang terkenal dari
Inggris, mengemukakan salah satu kaidah ekonomi, yaitu hukum hasil
lebih yang berkurang (the law of diminishing return). Menurut David
Ricardo, jika kita menambah terus-menerus salah satu unit input dalam
jumlah yang sama, sedangkan input yang lain tetap maka mula-mula
akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing
returns) tapi pada titik tertentu hasil lebih yang kita akan peroleh akan
semakin berkurang (diminishing returns).
Sebagai contoh, perluasan produksi pertanian dengan menambah
faktor produksi tenaga kerja pada sebidang tanah akan memberikan
tambahan hasil yang paling meningkat. Meningkatnya tambahan hasil
tersebut berjalan terus sampai tercapai kombinasi faktor-faktor produksi
yang paling tepat, yaitu pada waktu diperoleh tambahan hasil yang
paling tinggi. Jika hal tersebut sudah tercapai, penambahan tenaga kerja
selanjutnya akan memberikan tambahan hasil yang semakin menurun
bahkan tidak memberikan hasil sama sekali dan akhirnya menjadi
negatif.
b. Hasil lebih sebidang tanah
Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut.
Dari angka-angka dalam tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah
output (Total Product) memang bertambah sebagai akibat ditambahnya
jumlah tenaga kerja tetapi hasil lebihnya (Marginal Product) tidak selalu
sebanding. Dari tabel tersebut dapat kita simpulkan juga bahwa
Marginal Product (MP) yang tertinggi didapat ketika jumlah tenaga kerja
Input 1 Input 2 Output Hasil Lebih
(Tanah) (Tenaga Kerja) (Total Product) (Marginal Product)
Tetap 0 0 0
Tetap 1 6 6
Tetap 2 14 8
Tetap 3 24 10
Tetap 4 36 12
Tetap 5 45 9
Tetap 6 50 5
Tetap 7 53 3
Tetap 8 53 0
Tetap 9 48 –5
58 Ekonomi SMA Kelas X
berjumlah empat orang dan Total Product (TP) tertinggi adalah 53 yaitu
ketika Marginal Product (MP) = 0.
Keadaan tersebut dapat digambarkan dalam kurva sebagai berikut.

c. Berlakunya The Law of Diminishing Return
Setelah diadakan penelitian oleh pakar-pakar ekonomi lainnya,
ternyata hukum ini berlaku juga pada perusahaan yang kemampuan
faktor produksinya terbatas.
Berlakunya the law of diminishing return diperlukan beberapa asumsi.
a. Salah satu faktor produksi (misalnya, tanah pada pertanian atau
mesin pada industri) harus tetap sehingga perbandingannya saja
yang berubah.
b. Teknik produksi yang diterapkan dalam proses produksi tetap. Jika
tingkat teknik produksi yang diterapkan lebih canggih berarti dapat
mempertinggi produktivitas setiap tenaga kerja, hukum tersebut
tidak berlaku.
c. Daya kerja (produktivitas) faktor produksi yang diubah harus
sebanding (sama). Seandainya faktor produksi yang diubah adalah
jumlah tenaga kerja maka tingkat pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja tersebut harus sama terhadap pekerjaan yang
dimaksud.
Output
Input
(tenaga kerja)
53
50
45
36
24
14
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TP
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 59
D Circular Flow Diagram
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang
terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di
bawah ini.
1. Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi,
yaitu rumah tangga dan perusahaan.
a. Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima
pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para
pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini
aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar 3.1.
Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi
menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian,
pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan
jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang
RUMAH TANGGA
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi
Barang dan Jasa Hasil Produksi
PERUSAHAAN
Faktor-faktor Produksi
(SDA, SDM, Modal, dan Skill)
Balas Jasa atas Faktor-faktor Produksi
(sewa, gaji/upah, bunga, dan laba)
4
3
1
2 2
1
3
4
Gambar 3.1 Bagan kegiatan ekonomi dua sektor
60 Ekonomi SMA Kelas X
sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana
kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.
b. Corak Perekonomian Modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima
pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk
ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan
menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barangbarang
modal.
2. Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang
terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan
dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.
RUMAH TANGGA
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi
Barang dan Jasa Hasil Produksi
PERUSAHAAN
Faktor-faktor Produksi
(SDA, SDM, Modal, dan Skill)
Balas Jasa atas Faktor-faktor Produksi
(sewa, gaji/upah, bunga, dan laba)
4
3
1
2 2
1
3
4
LEMBAGA
KEUANGAN
PENANAM
MODAL
Tabungan
5
Pinjaman
6
Investasi
7
Gambar 3.2 Bagan corak perekonomian modern
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 61
3. Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka
karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam
negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
Gambar 3.3 Bagan ekonomi tiga sektor
RUMAH TANGGA
Barang dan Jasa Hasil Produksi
PERUSAHAAN
Faktor-faktor Produksi
(SDA, SDM, Modal, dan Skill)
Balas Jasa atas Faktor-faktor Produksi
(sewa, gaji/upah, bunga, dan laba)
4
3
1
2 2
1
3
4
LEMBAGA
KEUANGAN
PENANAM
MODAL
Tabungan
5
Pinjaman
6
Investasi
7
PEMERINTAH
Pengeluaran
Pemerintah
Pajak individu
Pajak
Perusahaan
9 8
Pembelian Hasil Penjualan Produk barang dan jasa
untuk Konsumsi
Subsidi
RUMAH TANGGA
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi
Barang dan Jasa Hasil Produksi
PERUSAHAAN
Faktor-faktor Produksi
(SDA, SDM, Modal, dan Skill)
Balas Jasa atas Faktor-faktor Produksi
(sewa, gaji/upah, bunga, dan laba)
4
3
1
2 2
1
3
4
LEMBAGA
KEUANGAN
PENANAM
MODAL
Tabungan
5
Pinjaman
6
Investasi
7
PEMERINTAH
Pengeluaran
Pemerintah
Pajak individu
Pajak
Perusahaan
9 8
LUAR NEGERI
10 Impor 11 Ekspor
Gambar 3.4 Bagan ekonomi empat sektor
62 Ekonomi SMA Kelas X
E Peranan Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan
Ekonomi
1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan
konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri
sendiri ataupun keluarga.
Rumah tangga juga merupakan kelompok masyarakat sebagai pemilik
faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Untuk
melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap individu/rumah tangga harus
memiliki pendapatan.
Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan
cara sebagai berikut.
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam
kegiatan produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari
perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal
usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah
tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya
dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh
laba.
Dengan memerhatikan kegiatan di atas, terlihat di sini bahwa ada
interaksi rumah tangga dengan perusahaan yang menyebabkan terjadinya
aliran arus uang dan arus barang/jasa. Dari kegiatan tersebut dapat kita
lihat peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut.
a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada
perusahaan untuk kegiatan produksi.
b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan/Produsen
Dalam ekonomi, yang dimaksud dengan kegiatan produksi adalah
usaha untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kepentingan
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 63
orang lain. Kegiatan tersebut dilakukan oleh perusahaan. Ditinjau dari
pemiliknya, perusahaan ada yang dimiliki oleh pemerintah (negara) dan
ada pula yang dimiliki oleh swasta, baik milik perseorangan maupun milik
bersama.
Dalam rangkaian kegiatan ekonomi, perusahaan berperan dalam
kegiatan memproduksi barang dan jasa, termasuk distribusinya
(memasarkannya), dan adakalanya perusahaan tersebut tidak memproduksi
sendiri barang, misalnya yang dilakukan oleh perusahaan dagang. Peran
perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan
masyarakat luar negeri. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus
memerhatikan kualitas dan kuantitas produksinya sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
b. Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam
rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada
konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas,
dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat
dengan mudah dapat diperoleh.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan sebagai agen
pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui
penelitian dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha
supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi serta dapat mengembangkan
diri sesuai dengan kemajuan zaman. Perusahaan yang mencapai
sukses dapat dikatakan berfungsi sebagai agen pembangunan.
Perusahaan yang demikian tidak hanya mengejar keuntungan bagi
pemilik modal, tetapi bertanggung jawab pula atas kesejahteraan
karyawan khususnya dan masyarakat umumnya.
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam
perkonomian. Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk mengatur,
mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda
perekonomian agar negara dapat maju dan rakyat dapat hidup layak dan
damai.
a. Peranan Pemerintah sebagai Pengatur
Pengaturan kegiatan ekonomi oleh pemerintah dapat ditempuh
melalui peraturan dan perundang-undangan disertai berbagai tindakan
nyata. Pemerintah dapat melaksanakannya sebab memiliki alat-alat
64 Ekonomi SMA Kelas X
untuk melaksanakannya baik alat pengendali, pengatur, maupun
pemaksa.
b. Peranan Pemerintah sebagai Pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah mempunyai
bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan, antara
lain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, lalu lintas
kredit, dan sebagainya. Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyai
hak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di masyarakat.
c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa
1. Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya
ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi.
2. Pemerintah memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan
bagi seluruh rakyat.
d. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen
Untuk menjalankan tugasnya, pemerintah memerlukan berbagai
macam barang dan jasa, misalnya untuk kegiatan administrasi,
diperlukan peralatan kantor dan alat-alat tulis.
e. Peranan Pemerintah sebagai Produsen/Investor
1. Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan
barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak.
2. Pemerintah bertindak sebagai investor, artinya penanam modal
baik seluruhnya atau sebagian pada perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di Indonesia.
4. Masyarakat Luar Negeri
Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian sangat penting
apalagi dalam perekonomian yang mengglobal seperti sekarang ini, setiap
negara tidak dapat lagi menghindar dari keterlibatannya dalam perdagangan
internasional jika ingin perekonomian negaranya tidak terpuruk.
Peranan masyarakat luar negeri tersebut adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen
Masyarakat luar negeri sebagai konsumen dari produk barang/
jasa yang dihasilkan, yaitu dengan mengekspor barang/jasa tersebut
ke negara mereka.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 65
b. Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen
Selain sebagai konsumen, masyarakat luar negeri juga bertindak
sebagai produsen. Artinya, produk barang/jasa yang mereka hasilkan
dapat kita konsumsi dengan cara mengimpornya. Dengan demikian,
masyarakat berkesempatan menikmati produk-produk yang bermutu
tunggi yang belum tentu dapat dihasilkan di dalam negeri.
c. Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor
Pembangunan suatu bangsa membutuhkan pelaku-pelaku yang
berani menanamkan modalnya, baik penanaman langsung maupun
tidak langsung. Investor-investor itu banyak berasal dari luar negeri
karena umumnya mereka banyak mempunyai dana dan lebih maju.
d. Sumber Tenaga Kerja Ahli
Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang sangat dibutuhkan
negara lain. Dengan demikian, negara lain dapat memenuhi kekurangan
tenaga kerja di dalam negeri.
66 Ekonomi SMA Kelas X
1. Barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan memiliki
nilai karena harga barang atau jasa tersebut mempunyai kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2. Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan memengaruhi pola
perilakunya dalam berkonsumsi. Tujuan konsumsi dalam mengonsumsi
suatu produk adalah untuk memaksimalkan kepuasan total.
3. Untuk melakukan kegiatan produksi barang atau jasa diperlukan
berbagai faktor produksi yang merupakan unsur penopang usaha
memperbesar nilai barang atau jasa.
4. Kegiatan perekonomian di suatu negara dan para pelaku ekonomi yang
terlibat di dalamnya dapat digambarkan dalam circular flow diagram.
5. Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan
konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
diri sendiri ataupun keluarga.
6. Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam
perekonomian. Tugas pemerintah dalam perekonomian untuk mengatur,
mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda
perekonomian negara.
7. Untuk menjalankan tugasnya, pemerintah memerlukan berbagai macam
barang dan jasa, misalnya kegiatan administrasi diperlukan peralatan
kantor dan alat-alat tulis.
Rangkuman
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 67
Evaluasi Bab III
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Tujuan konsumsi adalah ....
a. melakukan usaha
b. mengurangi pengangguran
c. memanfaatkan hasil produksi
d. memenuhi kebutuhan hidup
e. menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa
2. Faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi adalah ....
a. teknologi
b. biaya produksi
c. pendapatan masyarakat
d. kemungkinan laba
e. besarnya tabungan
3. Yang termasuk kegiatan produksi adalah ....
a. pelajar naik angkot
b. pengrajin menganyam rotan
c. pengrajin gerabah menjajakan pot tanaman
d. pelukis mengadakan pemeran hasil karyanya
e. pedagang mengantar barang dagangannya
4. Tujuan produksi, antara lain untuk:
1. menghasilkan barang-barang yang berkualitas
2. mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
3. memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri
4. menyaingi perusahaan yang memproduksi barang yang sama
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 1, 2 ,4
c. 1, 2, 3, 4
d. 1, 3
e. 2, 4
68 Ekonomi SMA Kelas X
5. Yang termasuk produksi jasa adalah ....
a. produksi buku pelajaran
b. produksi motor
c. produksi air mineral
d. produksi jasa boga
e. telekomunikasi
6. Faktor produksi yang digolongkan ke dalam faktor produksi turunan
adalah ....
a. alam dan tenaga kerja
b. alam dan modal
c. modal dan tenaga kerja
d. modal dan kewirausahaan
e. tenaga kerja dan kewirausahaan
7. Yang dimaksud dengan fungsi produksi adalah ....
a. setiap tidakan untuk mengubah suatu benda supaya dapat
memenuhi kebutuhan
b. suatu wadah untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan
c. hubungan antara jumlah input yang diperlukan dan jumlah output
yang dihasilkan
d. hubungan hasil produksi yang dapat menentukan tercapainya
pendapatan
e. pembuatan barang-barang kebutuhan supaya dapat dipergunakan
untuk memuaskan konsumen
8. Di bawah ini yang bukan pertimbangan pemilikan suatu barang
konsumen adalah ....
a. intensitas kebutuhan
b. kemampuan daya beli
c. harga barang yang bersangkutan
d. jumlah persediaan barang yang dimiliki
e. jarak lokasi pabrik dengan tempat tinggal konsumen
9. Menerapkan pola hidup efisien dalam prilaku konsumsi dapat
dilakukan dengan melaksanakan ....
a. motif ekonomi d. hukum ekonomi
b. prinsip ekonomi e. sistem ekonomi
c. politik ekonomi
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 69
10. Manakah dari hal berikut yang termasuk barang modal?
a. Gedung
b. Pakaian
c. Makanan
d. Buku pelajaran
e. Kursi tamu di rumah
11. Di bawah ini yang bukan merupakan pendapatan rumah tangga
adalah ....
a. bunga d. upah
b. laba e. saing
c. sewa
12. Di bawah ini yang bukan merupakan peran pemerintah dalam
perekonomian adalah ....
a. pengatur d. produsen
b. penguasa e. distributor
c. konsumen
13. Perusahaan berperan sebagai agen pembangunan dalam hal ....
a. menghasilkan barang/jasa
b. menjaga kualitas produksi
c. mendistribusikan barang/jasa
d. penelitian dan pengembangan
e. menjaga kuantitas produksi
14. Di bawah ini yang merupakan pengertian bunga adalah ....
a. balas jasa atas mengeluarkan tanah
b. balas jasa atas tenaga kerja
c. balas jasa atas meminjamkan dana
d. balas jasa atas mengelola perusahaan
e. balas jasa atas memasak kebutuhan
15. Di bawah ini yang bukan peran pemerintah sebagai pengontrol kegiatan
perekonomian adalah ....
a. mengawasi lalu lintas keuangan
b. mengatur tingkat suku bunga
c. mengawasi lalu lintas kredit
d. memproduksi barang/jasa publik
e. mencetak dan mengedarkan uang
70 Ekonomi SMA Kelas X
II. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Sebutkan pengertian produksi dan lima (5) tujuan produksi!
2. Sebutkan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga dan balas
jasa apa yang didapat!
3. Sebutkan peran konsumen dalam kehidupan sehari-hari!
4. Sebutkan peran produsen dam kegiatan ekonomi!
5. Mengapa kegiatan ekonomi dua dan tiga sektor disebut perekonomian
tertutup? Pada negara yang menggunakan sistem ekonomi apakah hal
tersebut terjadi?
6. Jelaskan peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian, lengkapi
dengan contoh!
7. Apa yang dimaksud dengan the law of deminishing return?
8. Jelaskan fungsi persamaan produksi
9. Apa saja perilaku produksi yang mengutamakan kepentingan rakyat?
10. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi besarnya konsumsi!
Unjuk Sikap
Berdasarkan warta ekonomi di awal pembelajaran dan konsep-konsep
ekonomi yang telah kalian pelajari, menurut pendapatmu, perekonomian
tertutup atau terbukakah yang sebaiknya berlaku di Indonesia? Apakah
kebaikan dan keburukan dari kedua kondisi tersebut?
Unjuk Kerja
Dengan memerhatikan kegiatan ekonomi yang ada di sekitarmu,
kegiatan ekonomi apa yang berlaku di Indonesia? Jelaskan pendapatmu
dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari berikut gambar circular
flow-nya!