Jumat, 30 September 2011

Manfaat dan Nilai Barang

Alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang telah kita bahas
pada bab sebelumnya jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang
mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan
bermanfaat bagi manusia.
Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu
memiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memiliki
nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai kemampuan barang
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
1. Penggolongan Nilai
Nilai barang dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Nilai Pakai (Value in Use)
Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai
pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang dalam
memenuhi kebutuhan setiap orang. Misalnya, air memiliki nilai
pakai yang tinggi bagi setiap orang.

2. Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan seseorang karena
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, kursi
roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang
tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat.
b. Nilai Tukar (Value in Exchange)
Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila
mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai
tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila
ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga). Misalnya,
semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang
tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap
tempat.
2. Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai
tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah
mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain.
c. Paradoks Nilai
Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki
nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada
kenyataannya tidak demikian.
Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya
sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu
barang yang sama disebut Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu
barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah, atau sebaliknya.
Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi,
tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki
nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.
2. Teori Nilai
a. Teori Nilai Objektif
Beberapa ahli ekonomi melakukan penelitian tentang bagaimana
terjadinya nilai terhadap barang/jasa melahirkan teori nilai objektif
sebagai berikut.
1. Teori nilai biaya produksi dari Adam Smith
Menurut Adam Smith nilai suatu barang/jasa ditentukan
oleh biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi
barang/jasa tersebut. Semakin tinggi biaya produksi semakin tinggi
pula nilai dari barang tersebut. Jika biaya produksi yang
46 Ekonomi SMA Kelas X
dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang
adalah Rp450.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar
Rp450.000,00 pula.
2. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David Ricardo
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya
tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.
Tenaga kerja yang dimaksud meliputi tenaga kerja manusia, mesin,
dan peralatan lain yang digunakan.
3. Teori nilai lebih dari Karl Marx
Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya
rata-rata tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat
bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan
harga barang yang dijual sehingga terjadi pemerasan terhadap
buruh. Laba yang diterima pengusaha didapat dari selisih nilai
jual dengan biaya produksi yang rendah karena pemerasan
terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini disebut
teori nilai lebih.
4. Teori nilai reproduksi dari Carey
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya
pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh
karena itu, nilai barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada
saat barang tersebut akan dibuat kembali.
5. Teori nilai pasar dari Hummed and Locke
Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah
permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu
barang ditentukan oleh harga pasar.
b. Teori Nilai Subjektif
Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari
barang tersebut. Setiap orang akan mempunyai utilitas yang berbeda
untuk suatu barang yang sama. Teori nilai subjektif yang terkenal berasal
dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger.
1. Hukum Gossen I
Hukum Gossen I ini mengemukakan tentang gejala tambahan
kepuasan yang tidak proporsional yang dikenal dengan The Law
of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan
yang Semakin Menurun). Hukum Gossen I berbunyi sebagai
berikut. ”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperolah
juga bertambah, akan tetapi kepuasan marjinal (tambahan
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 47
Ekonomi
kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah dengan satu
unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jika
konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang
diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi
berkurang.”
2. Hukum Gossen II
Uraian di atas mengemukakan perilaku konsumen terhadap
satu macam barang saja. Pada kenyataannya, konsumen
membutuhkan beraneka macam barang. Masalahnya adalah
berapa pengorbanan yang harus dilakukan agar bermacam-macam
kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya dan tercapai
kepuasan maksimal. Hal ini dikemukakan dalam Hukum Gossen
II, yaitu sebagai berikut.
”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai
mencapai tingkat intensitas yang sama.”
Artinya manusia akan membagi-bagi pengeluaran
uangnya sedemikian rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi
secara seimbang.
3. Teori Nilai Subjektif Carl Menger
Menurut Menger, nilai ditentukan oleh faktor subjektif
dibandingkan faktor objektif. Nilai berasal dari kepuasan manusia.
Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang/jasa
yang tersedia maka untuk memuaskan kebutuhannya manusia
akan memilih secara rasional di antara barang/jasa alternatif yang
tersedia.
Dalam teori ini dikemukakan tentang prinsip-prinsip
pengkatagorian barang/jasa menurut tingkat intensitasnya.
Katagori I adalah barang-barang untuk mempertahankan hidup,
katagori II barang/jasa untuk kesehatan, dan katagori III adalah
barang/jasa untuk memberikan kesejahteraan individu. Semakin
penting barang/jasa tersebut bagi seorang individu maka nilai
barang/jasa tersebut semakin tinggi.


Pola Perilaku Konsumen dalam Kegiatan
Ekonomi

Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan memengaruhi pola
perilakunya dalam berkonsumsi.
48 Ekonomi SMA Kelas X
1. Pengertian dan Tujuan Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan
manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun
sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
b. Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan
setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dengan
adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga
berbeda pula. Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan
peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan
konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna
mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat
modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar
mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk
kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri).
2. Perilaku Konsumen
a. Kepuasan Konsumen terhadap Produk
Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produk
adalah untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan
total dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi.
Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang
tersebut akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya,
jika suatu barang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan
konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan harga
yang lebih tinggi.
Menurut Vincent Gasperz, terdapat faktor-faktor yang
memengaruhi penilaian dan dugaan/pengharapan (ekspektasi)
konsumen terhadap suatu barang, yaitu sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan keinginan
Jika kebutuhan dan keinginan konsumen besar maka penilaian dan
pengharapan konsumen juga besar, demikian pula sebaliknya. Jika
kebutuhan dan keinginan kecil maka penilaian dan pengharapan
konsumen juga kecil.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 49
Ekonomi
2. Pengalaman masa lalu
Pengalaman mengonsumsi produk yang sama atau produk lainnya
yang sama fungsinya.
3. Pengalaman dari teman
Teman Anda ada yang pernah mengonsumsi suatu produk sebelum
Anda, akan menceritakan kepada Anda kualitas produk tersebut
sehingga dapat menambah atau mengurangi penilaian dan
pengharapan Anda terhadap produk yang akan Anda konsumsi.
4. Komunikasi iklan dan pemasaran
Iklan dan pemasaran dapat mengubah pengharapan Anda
terhadap suatu barang. Mungkin saja pengharapan Anda terhadap
suatu produk tertentu karena penyajian dan pemasaran yang baik.
b. Karakteristik produk yang diinginkan konsumen
Konsumen biasanya menginginkan produk yang memiliki
karakteristik lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebih
murah berkaitan dengan biaya produksi suatu produk. Artinya, jika
produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen
akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling
penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Biasanya
produk yang lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen
dibandingkan produk yang sama dengan harga yang lebih mahal.
Karakteristik lebih cepat berkaitan dengan waktu. Artinya,
konsumen menginginkan produk yang mudah didapat serta ada di
mana saja. Jadi, konsumen tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk
mendapatkan suatu produk.
Karakteristik lebih baik berkaitan dengan kualitas produk. Kualitas
merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan
pembelian. Produk dengan kualitas yang lebih baik diinginkan oleh
konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas lebih jelek.
c. Pengeluaran untuk konsumsi
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen (perilaku
konsumen) tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Selera (Taste)
Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati
seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu
benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis
konsumen. Jika selera rendah, konsumsi pun rendah, sebaliknya
jika selera tinggi, jumlah konsumsi pun akan tinggi pula.
50 Ekonomi SMA Kelas X
2. Tingkat pendapatan
Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh
seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
pengeluaran untuk konsumsi.
3. Kebiasan dan sikap hidup
Hal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan
dilakukan oleh konsumen, misalnya hidup hemat atau sebaliknya
hidup senang atau boros.
4. Lingkungan tempat tinggal
Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi oleh
lingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi
oleh lingkungan.
5. Alat distribusi
Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung pada
alat distribusi yang digunakan. Semakin baik alat transportasi yang
digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk
konsumsi.
Menurut Engel, semakin besar pendapatan seseorang semakin kecil
bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya
semakin kecil pendapatan semakin besar bagian pendapatan yang dipakai
untuk konsumsi.
C Pola Perilaku Produsen dalam Kegiatan
Ekonomi
1. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Faktor Produksi
a. Pengertian produksi
Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu
1. produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat
menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar
ukurannya;
2. produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau
menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.
Dari uraian di atas, secara keseluruhan pengertian produksi adalah
setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah
daya guna suatu benda/jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 51
Ekonomi
b. Tujuan produksi
Dengan memproduksi barang dan jasa akan terbuka lapangan kerja
dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat
mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan
kemakmuran.
Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain:
1. memperbanyak jumlah barang/jasa;
2. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;
3. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban
dan kebudayaan serta perkembangan teknologi;
4. mengganti barang yang rusak atau habis;
5. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan
rumah tangga;
6. memenuhi pasar internasional;
7. mendapatkan keuntungan;
8. meningkatkan kemakmuran.
c. Proses produksi
Untuk menghasilkan produk dibutuhkan proses tertentu yang
disebut proses produksi. Proses produksi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau
menambah manfaat barang/jasa.
Hasil produksi dapat dibedakan atas barang atau jasa.
1. Produk barang
Barang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang
yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Misalnya, beras, pakaian, alat tulis, dan
perabot rumah tangga;
b. barang modal (capital goods) adalah barang-barang yang
berguna untuk menghasilkan barang lain atau barang yang
digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Barang modal
tidak dapat dikonsumsi langsung, tetapi harus digunakan
untuk memproduksi lebih banyak. Misalnya, mesin pabrik,
alat-alat produksi, bahan mentah, dan gedung.
Barang modal dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu
1. barang modal tahan lama, yaitu barang modal yang tidak
habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti
mesin-mesin, kendaraan, dan gedung;
52 Ekonomi SMA Kelas X
2. barang modal tidak tahan lama, yaitu barang modal yang
habis dipakai dalam sekali proses produksi, seperti bahan
baku, bahan pembantu, dan bahan bakar.

2. Produksi jasa
Produksi jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. produksi jasa yang langsung dapat dinikmati/dirasakan
misalnya hiburan, pengobatan, pendidikan, jasa pelayanan,
dan jasa perias pengantin;
b. produksi jasa yang tidak langsung dapat dinikmati, misalnya
asuransi, pergudangan, jasa perancang mode, pengubah lagu
(pencipta), pengarang buku pelajaran, dan sebagainya.
Produksi jasa ditinjau dari pelakunya dibedakan menjadi dua,
yaitu
1. jasa pribadi adalah jasa yang diselenggarakan oleh
perseorangan, seperti dokter, guru, dan sopir;
2. jasa kolektif adalah jasa yang disalurkan oleh masyarakat
atau negara. Misalnya, jasa kolektif rumah sakit, sekolah,
areal parkir, jalan, dan bendungan.
Proses produksi mempunyai tahapan-tahapan. Ada tahapan yang
paling sederhana, yaitu proses produksi langsung dan proses produksi
tidak langsung. Proses produksi langsung menghasilkan barang-barang
konsumsi, sedangkan proses produksi tidak langsung disebut oleh Von
Bohm Bawerk sebagai proses produksi berputar (round about
production process). Proses produksi berputar ini memakan waktu. Oleh
karena itu, disebut dengan consuming production process.
Gambar 3. 1 Contoh dari barang modal
Sumber: Dokumen Cakra Media
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan 53
Ekonomi
d. Faktor produksi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang
memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya
alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan
atau keterampilan tertentu. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan
faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang
menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa.
Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu
1. tanah atau sumber daya alam (natural resources);
2. tenaga kerja (labour);
3. modal (capital);
4. skill kewirausahaan (entrepreneurship).
1. Faktor produksi tanah atau sumber daya alam
Faktor produksi tanah mutlak harus ada pada setiap proses
produksi. Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal
dari atau disediakan alam.
Dengan kata lain, segala sumber asli yang bukan berasal dari
kegiatan manusia, seperti
a. tanah;
b. air/tenaga air;
c. ikan baik dari sungai, danau, maupun ikan dari laut;
d. iklim cuaca, curah hujan, arah angin;
e. tenaga alam (tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan);
f. bahan tambang, bebatuan, dan kayu;
g. binatang ternak dan bukan ternak.
2. Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan, seperti guru, dokter, akuntan, dan
pengacara.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan, seperti
montir dan sopir.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and
untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan dan latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan
buruh kasar.
54 Ekonomi SMA Kelas X
Pemerintah sangat memerhatikan kesejahteraan tenaga kerja
dengan mengeluarkan peraturan dan perundang-undangan
perlindungan tenaga kerja dan pemberian fasilitas, baik fasilitas
kesehatan maupun fasilitas untuk meningkatkan keterampilan,
misalnya dana untuk pendidikan/latihan.
3. Faktor produksi modal
Menurut ilmu ekonomi modal adalah barang-barang modal
(real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat
untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain, termasuk
yang menghasilkan jasa dan modal berupa uang (money capital)
yang tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta
faktor-faktor produksi.
Modal uang (money capital) adalah dana yang digunakan
untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya.
Yang dimaksud modal dalam faktor produksi ini adalah barangbarang
modal (real capital goods), yaitu setiap barang yang
digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa lain, misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik,
gedung, jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya.
Barang-barang modal ini dihasilkan oleh proses produksi tidak
langsung (indirect production). Macam-macam modal dapat dilihat
pada Bab I.
4. Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang tidak dapat
dilihat, dihitung, ditakar, diraba, tetapi hanya dapat dirasakan dan
diketahui dengan melihat produk yang dihasilkan. Seorang
pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki
kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan
dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan
menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani
menanggung risiko.
Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha
terdiri dari:
1. managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan
semua faktor produksi agar mencapai tujuan;
2. technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam
pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;
3. organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai
usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi
juga organisasi dalam bentuk lain.

2. Fungsi Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan utama. Persoalan
pertama menyangkut input (masukan), yaitu segala sesuatu yang
dimasukkan dalam proses produksi. Misalnya, bahan mentah, modal,
dan mesin-mesin. Input tersebut sebelumnya telah kita kenal dengan
istilah faktor-faktor produksi. Persoalan kedua, menyangkut output
(keluaran), yaitu hasil yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dengan
demikian, fungsi produksi adalah hubungan fungsional yang terdapat
antara input dan output. Dalam hal ini output merupakan akibat.
Persamaan fungsi produksi
Secara matematika, fungsi produksi merupakan persamaan yang
menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan tersebut dapat
ditulis dengan simbol sebagai berikut.
B = f (S, T, M, KT)

Keterangan:
B = jumlah barang/jasa yang dihasilkan (output)
f = fungsi, simbol persamaan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal/sarana dan teknologi
KT = kewirausahaan dan teknologi
3. Perilaku Produksi yang Mengutamakan Kepentingan
Rakyat
Motif utama sektor produksi ingin memproduksi barang dan jasa adalah
memperoleh laba. Laba dalam pengertian sederhana adalah total penerimaan
dikurangi total pengeluaran. Dua unsur utama tersebut adalah total
penerimaan dan total pengeluaran. Perusahaan selaku produsen, untuk
memperbesar laba, berusaha semaksimal mungkin menekan pengeluaran
dengan cara menekan upah buruh, mengurangi mutu, dan sebagainya.
Perusahaan sebagai pelaku ekonomi haruslah selalu mengedepankan
kepentingan masyarakat. Tidak sewajarnya dalam mencapai laba yang tinggi
perusahaan mengorbankan kepentingan masyarakat dengan cara
pembuangan limbah sembarangan, polusi, dan pemberian upah yang
rendah.
56 Ekonomi SMA Kelas X
Untuk menciptakan perilaku produksi yang mengutamakan
kepentingan masyarakat, perusahaan selaku produsen haruslah
menanamkan hal-hal berikut.
a. Memberikan keuntungan bagi stakeholders
Stakeholders yaitu pihak-pihak yang terkait, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
b. Memberikan sumbangan sosial
Perusahaan harus memberi sumbangan pada pembangunan sosial
suatu negara secara keseluruhan dengan menciptakan lapangan kerja
yang produktif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat
secara keseluruhan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya
Perusahaan harus menyadari bahwa kelurusan hati, ketulusan,
kejujuran, sikap memegang teguh janji, dan transparansi bermanfaat
tidak hanya bagi kredibilitas dan stabilitas bisnis sendiri, tetapi juga
bagi kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
d. Menghormati aturan
Aturan-aturan yang ditetapkan, seperti larangan monopoli, harus
dihormati agar tidak terjadi penguasaan oleh pihak-pihak tertentu
terhadap masyarakat dirugikan.
e. Sikap hormat terhadap lingkungan alam
Perusahaan wajib melindungi dan dengan cara-cara tertentu
meningkatkan lingkungan alam, mendukung pelestarian alam, dan
mencegah terjadinya pemborosan sumber daya alam.
f. Menghindari operasi-operasi tidak etis
Praktik-praktik, seperti penyuapan, pencucian uang, penyelundupan,
narkotika, dan inside trading haruslah dihindari.
4. Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law of
Diminishing Return)
Untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat tidak ada jalan lain yang
dapat dilakukan, kecuali peningkatan produksi. Hal ini berarti harus terusmenerus
diadakan penambahan input. Karena keterbatasan faktor produksi,
walaupun dilakukan penambahan input terus-menerus, pada suatu saat akan
terjadi kenaikan output yang tidak seimbang dengan input yang telah
digunakan. Hal ini berhadapan dengan hukum hasil lebih yang semakin
menurun yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 57
a. Hasil penelitian David Ricardo
David Ricardo (1772–1823) seorang ahli ekonomi yang terkenal dari
Inggris, mengemukakan salah satu kaidah ekonomi, yaitu hukum hasil
lebih yang berkurang (the law of diminishing return). Menurut David
Ricardo, jika kita menambah terus-menerus salah satu unit input dalam
jumlah yang sama, sedangkan input yang lain tetap maka mula-mula
akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing
returns) tapi pada titik tertentu hasil lebih yang kita akan peroleh akan
semakin berkurang (diminishing returns).
Sebagai contoh, perluasan produksi pertanian dengan menambah
faktor produksi tenaga kerja pada sebidang tanah akan memberikan
tambahan hasil yang paling meningkat. Meningkatnya tambahan hasil
tersebut berjalan terus sampai tercapai kombinasi faktor-faktor produksi
yang paling tepat, yaitu pada waktu diperoleh tambahan hasil yang
paling tinggi. Jika hal tersebut sudah tercapai, penambahan tenaga kerja
selanjutnya akan memberikan tambahan hasil yang semakin menurun
bahkan tidak memberikan hasil sama sekali dan akhirnya menjadi
negatif.
b. Hasil lebih sebidang tanah
Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut.
Dari angka-angka dalam tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah
output (Total Product) memang bertambah sebagai akibat ditambahnya
jumlah tenaga kerja tetapi hasil lebihnya (Marginal Product) tidak selalu
sebanding. Dari tabel tersebut dapat kita simpulkan juga bahwa
Marginal Product (MP) yang tertinggi didapat ketika jumlah tenaga kerja
Input 1 Input 2 Output Hasil Lebih
(Tanah) (Tenaga Kerja) (Total Product) (Marginal Product)
Tetap 0 0 0
Tetap 1 6 6
Tetap 2 14 8
Tetap 3 24 10
Tetap 4 36 12
Tetap 5 45 9
Tetap 6 50 5
Tetap 7 53 3
Tetap 8 53 0
Tetap 9 48 –5
58 Ekonomi SMA Kelas X
berjumlah empat orang dan Total Product (TP) tertinggi adalah 53 yaitu
ketika Marginal Product (MP) = 0.
Keadaan tersebut dapat digambarkan dalam kurva sebagai berikut.

c. Berlakunya The Law of Diminishing Return
Setelah diadakan penelitian oleh pakar-pakar ekonomi lainnya,
ternyata hukum ini berlaku juga pada perusahaan yang kemampuan
faktor produksinya terbatas.
Berlakunya the law of diminishing return diperlukan beberapa asumsi.
a. Salah satu faktor produksi (misalnya, tanah pada pertanian atau
mesin pada industri) harus tetap sehingga perbandingannya saja
yang berubah.
b. Teknik produksi yang diterapkan dalam proses produksi tetap. Jika
tingkat teknik produksi yang diterapkan lebih canggih berarti dapat
mempertinggi produktivitas setiap tenaga kerja, hukum tersebut
tidak berlaku.
c. Daya kerja (produktivitas) faktor produksi yang diubah harus
sebanding (sama). Seandainya faktor produksi yang diubah adalah
jumlah tenaga kerja maka tingkat pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja tersebut harus sama terhadap pekerjaan yang
dimaksud.
Output
Input
(tenaga kerja)
53
50
45
36
24
14
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TP
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 59
D Circular Flow Diagram
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang
terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di
bawah ini.
1. Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi,
yaitu rumah tangga dan perusahaan.
a. Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima
pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para
pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini
aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar 3.1.

SISTEM EKONOMI

Sistem Ekonomi

1. Pengertian Sistem Ekonomi
Seperti telah dibahas dalam Bab I masalah pokok ekonomi terkait
dengan mencari jawaban tiga pertanyaan what, how, dan for whom. Beberapa
ahli menyatakan bahwa jawaban terhadap ketiga pertanyaan tersebut diatur
dalam sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, seperti yang terlihat
dalam pengertian sistem ekonomi di bawah ini.

Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa
barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
(McEachern, 2000 : 35)

Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata
cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat (Komunisme/Kolektivisme)
Kita sering mendengar istilah komunisme dan sosialisme. Semula
kedua kata tersebut memiliki pengertian yang sama. Akan tetapi
kemudian komunisme dipakai untuk menyebutkan sosialisme paling
radikal, yang menuntut penghapusan total terhadap hak-hak pribadi.
Sementara itu, sosialisme adalah ajaran dan gerakan yang menganutnya
bahwa keadilan sosial tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi
atas alat-alat produksi atau suatu keadaan masyarakat yang hak milik
pribadi atas alat-alat produksinya telah dihapus. (Suseno, 1999 : 270).
Sistem ekonomi komando/terpusat/komunisme/kolektivisme
atau dalam pembelajaran ini kita gunakan istilah Sistem Ekonomi
Komando diartikan sebagai suatu sistem dengan kendali yang ketat
berada di pihak pemerintahan dalam menentukan kepemilikan bisnis,
laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut.
1. Semua sumber daya ekonomi
dikuasai negara atas nama
rakyat.
2. Seluruh kegiatan produksi
diusahakan bersama. Tidak ada
perusahaan swasta yang ada
perusahaan negara.
3. Harga dan penyaluran barang
ditentukan dan dikendalikan
oleh negara.
4. Jenis pekerjaan dan pembagian
kerja diatur oleh pemerintah.

Kebaikan sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut.
1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
perekonomian.
2. Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri/produksi.
3. Pemerintah mengatur distribusi barang-barang.
4. Pemerintah mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan.
Keburukan sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut.
1. Hak milik perseorangan tidak ada.
2. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
b. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme Murni)
Sistem kapitalisme, menurut Ebenstein (1990), mulai berkembang
di Inggris pada abad 18 M kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa
Barat Laut dan Amerika Utara. Risalah terkenal Adam Smith, yaitu The
Wealth of Nations (1776), diakui sebagai tonggak utama kapitalisme klasik
yang mengekspresikan gagasan ”laissez faire” dalam ekonomi. Ini
bertentangan sekali dengan merkantilisme, yaitu adanya intervensi
pemerintah dalam urusan negara. Smith berpendapat bahwa jalan yang
terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan membiarkan
individu-individu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri
tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara (Robert Lerner, 1988).
Lahirnya Revolusi Prancis (1789) semakin memperkuat paham
kapitalisme tersebut.
Gambar 2.1 Karl Marx
Sumber: Encarta 2005, Reference Library
Premium Microsoft Corporation
32 Ekonomi SMA Kelas X
Kapital (pasar murni) sebagai sistem
ekonomi semata-mata mementingkan kapital
untuk mendapatkan kapital yang lebih besar
lagi. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi pasar
bebas adalah sebagai berikut.
1. Semua alat dan sumber produksi
dikuasai oleh perseorangan.
2. Orang bebas memilih lapangan
pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3. Para produsen bebas menentukan apa
dan berapa yang akan diproduksi
dengan harapan mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya.
4. Campur tangan negara ditiadakan/
dibatasi.
5. Ada persaingan antarpengusaha.
Kebaikan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut.
1. Setiap individu bebas mengatur perekonomian.
2. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi.
3. Adanya persaingan mengarah ke kemajuan.
4. Produksi berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut.
1. Menimbulkan eksploitasi.
2. Menimbulkan monopoli.
3. Tidak ada pemerataan pendapatan.
4. Terjadinya ketidakstabilan ekonomi.
c. Sistem Ekonomi Campuran
Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah dan swasta mempunyai
peranan yang berimbang dalam kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut.
1. Gabungan dari sistem ekonomi komando dan sistem pasar.
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung oleh
pemerintah.
3. Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan,
menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi
kegiatan sektor swasta.
4. Peran pemerintah dan swasta berimbang.

Dalam sistem ini pemerintah dapat mengatur, mengawasi,
menstabilkan, dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan
dengan cara mendorong dan membimbing inisiatif swasta dan prakarsa
rakyat. Pada umumnya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian melalui kebijakan fiskal dan moneter.

Pada saat ini dapat dipastikan tidak ada satu negara pun yang
menganut sistem ekonomi komando ataupun sistem ekonomi pasar
secara murni. Amerika Serikat yang mengikrarkan diri sebagai negara
paling kapitalis tetap saja pemerintahnya ikut mengatur sektor swasta,
seperti Lembaga Federal mengatur keselamatan kerja, kualitas
lingkungan, persaingan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Negara RRC, yang semula menerapkan sistem komando, sekarang
menggunakan pendekatan pasar bebas yang semakin meningkat setiap
saat. Maka tidak heran kita akan sangat mudah menemukan produkproduk
Cina di negara kita.


Pada saat ini dapat dipastikan tidak ada satu negara pun yang
menganut sistem ekonomi komando ataupun sistem ekonomi pasar
secara murni. Amerika Serikat yang mengikrarkan diri sebagai negara
paling kapitalis tetap saja pemerintahnya ikut mengatur sektor swasta,
seperti Lembaga Federal mengatur keselamatan kerja, kualitas
lingkungan, persaingan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Negara RRC, yang semula menerapkan sistem komando, sekarang
menggunakan pendekatan pasar bebas yang semakin meningkat setiap
saat. Maka tidak heran kita akan sangat mudah menemukan produkproduk
Cina di negara kita.

Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi
yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem
Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga
dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi
Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi
dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat.
Dalam pembangunan ekonomi masyarakat
berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban
memberikan arahan dan bimbingan
serta menciptakan iklim yang sehat guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi
adalah potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan dalam batas-batas
yang tidak merugikan kepentingan umum.
Negara sangat mengakui setiap upaya dan
usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4
UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut.
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 sebagai cita-cita sosial dengan
ciri-cirinya. Selanjut nya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumkan
demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri
positif yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan
dalam poin-poin berikut.
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
f. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
g. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan
bangsa lain.
2. Sistem ”Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.
Rangkuman

1. Masalah pokok ekonomi terkait dengan mencari jawaban atas pertanyaan
apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Perangkat
mekanisme dan institusi yang dipakai untuk menjawab masalah tersebut
akan membentuk sistem ekonomi.
2. Pada saat ini tidak ada satu negara pun yang menganut sistem ekonomi
komando ataupun ekonomi pasar secara murni.
3. Indonesia menerapkan sistem ekonomi Pancasila yang di dalamnya
terkandung prinsip demokrasi ekonomi.
Evaluasi Bab II

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Salah satu ciri sistem ekonomi komando adalah ....
a. perekonomian dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta oleh
rakyat
b. perekonomian dilaksanakan oleh pemerintah untuk swasta dan
rakyat
c. perekonomian dilaksanakan oleh dan untuk swasta dan rakyat
dengan pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat
d. perekonomian dilaksanakan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat
e. perekonomian dilaksanakan oleh dan untuk swasta bersama
dengan rakyat
2. Salah satu ciri sistem perekonomian Indonesia adalah ....
a. potensi inisiatif dan daya kreasi setiap warga dikembangkan
sebatas tidak merugikan kepentingan umum
b. pemerintah menguasai sektor-sektor ekonomi penting bersama
koperasi
c. hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya boleh
bertentangan dengan kepentingan umum
d. pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
e. bebas mengeksploitasi manusia dan sumber daya alam
3. Sistem ”Free Fight Liberalism” dapat ....
a. mendorong masyarakat berusaha
b. menjadikan masyarakat lebih modern
c. mewujudkan kemakmuran masyarakat
d. menghindarkan kemiskinan masyarakat
e. menimbulkan penindasan terhadap sesama
4. Salah satu ciri khas sistem ekonomi pasar adalah ....
a. perdagangan diatur dalam taraf tertentu
b. harga diserahkan kepada sistem mekanisme pasar
c. pemerintah memberikan sebagian pengelolaan sumber daya
kepada pasar
Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi 37
d. pemerintah ikut campur dalam mekanisme pasar
e. pedagang memiliki kekuasaan terhadap harga barang
5. Sisi positif sistem ekonomi pasar adalah ....
a. kebebasan usaha sehingga yang kuat semakin kuat
b. menimbulkan monopoli
c. persaingan menimbulkan dorongan untuk maju
d. menimbulkan eksploitasi
e. tidak terlalu memerhatikan perubahan
6. Cara masyarakat suatu negara mengatur perekonomiannya disebut ....
a. motif ekonomi
b. sistem ekonomi
c. politik ekonomi
d. kebijakan ekonomi
e. prinsip ekonomi
7. Di bawah ini yang bukan ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran
adalah ....
a. perekonomian dipegang koperasi dan pemerintah
b. barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung oleh
pemerintah
c. kegiatan ekonomi terbentuk karena kebiasaan
d. perekonomian dipegang koperasi dan swasta
e. sumber daya dikuasai individu
8. Berikut ini adalah kebaikan sistem ekonomi komando/terpusat
pada ....
a. kehidupan masyarakat dijamin oleh pemerintah
b. pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri/produksi
c. tidak adanya persaingan
d. mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan
e. mutu barang dan jasa terjamin
9. Berikut yang bukan pelaku utama dalam sistem demokrasi ekonomi
Indonesia adalah ....
a. BUMN
b. BUMD
c. Koperasi
d. Distributor
e. BUMS
38 Ekonomi SMA Kelas X
10. Berikut ini adalah keburukan sistem ekonomi.
1. Terjadinya ketidakstabilan ekonomi.
2. Potensi masyarakat tidak berkembang.
3. Masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada kelompok masyarakat tertentu.
5. Kreativitas terhambat.
Yang termasuk keburukan sistem ekonomi pasar adalah ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 4
d. 3 dan 5
e. 2 dan 5
11. Yang bukan peranan dari BUMN/BUMD dalam perekonomian
Indonesia adalah ....
a. Memperjuangkan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat.
b. Mencegah timbulnya monopoli swasta.
c. Melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945.
d. Mengembangkan potensi masyarakat dalam bidang ekonomi.
e. Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang tidak diminati oleh
pihak swasta dan koperasi.
12. Salah satu ciri sistem demokrasi ekonomi yang harus dihindari adalah
Etatisme, yang artinya ....
a. negara sangat dominan sehingga mematikan potensi dan daya
kreasi
b. adanya monopoli kelompok masyarakat tertentu
c. sebagian masyarakat tersingkirkan
d. tidak berkembangnya koperasi
e. pemerintah tidak dapat mengawasi perekonomian
13. Berikut ini yang bukan sistem ekonomi yang dikenal dunia adalah ....
a. Etatisme
b. Liberalisme
c. Campuran
d. Klasik
e. Sosialisme
Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi 39
14. Pelopor Liberalisme adalah ....
a. Karl Marx
b. Adam Smith
c. David Richardo
d. Moh. Hatta
e. Frederich List
15. Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah ....
a. Pasal 23 Ayat 1 dan 2
b. Pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4
c. Pasal 29 Ayat 2
d. Pasal 31 Ayat 1, 2, 3, dan 4
e. Pasal 30 Ayat 1
II. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Apa yang dimaksud sistem ekonomi?
2. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi sistem perekonomian suatu
negara!
3. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran?
4. Jelaskan perbedaan antara sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi
liberal!
5. Jelaskan mengapa koperasi merupakan saka guru perekonomian di
Indonesia?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ”etatisme”?
7. Jelaskan mengapa sistem ”Free Fight Liberalisme” tidak sesuai dengan
nilai-nilai di Indonesia?
8. Jelaskan tentang paham kapitalisme dari Adam Smith!
9. Jelaskan prinsip-prinsip yang dianut dalam penyelenggaraan
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi!
10. Jelaskan peran-peran BUMN dalam perekonomian Indonesia, lengkap
dengan contohnya!

Sumber Daya

Macam-macam Sumber Daya
Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Ada beberapa
macam sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
a. Sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala yang ada di alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Alam adalah karunia
yang diberikan oleh Tuhan yang akan membawa manfaat besar jika
dikelola secara bijaksana. Namun, jika sumber daya ini dieksploitasi
secara tidak bertanggung jawab, dapat mendatangkan bencana yang
besar pula.
Banyak negara yang kecil, tetapi kaya raya karena memiliki sumber
daya alam yang melimpah dan dikelola dengan baik. Misalnya, Brunei
Darussalam memiliki sumber daya alam minyak bumi.
Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia 15
b. Sumber daya manusia
Manusia selain sebagai konsumen bagi barang dan jasa juga
merupakan sumber daya yang membawa manfaat besar bagi
masyarakat apabila kemampuannya dimanfaatkan secara maksimal
sebab manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan diberikan kelebihan
berupa kecerdasan dan hati nurani.
Negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang kurang,
tetapi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi
negara yang menguasai perekonomian dunia. Misalnya, Jepang dan
Singapura.
Sumber daya manusia yang berkualitas harus memenuhi unsurunsur
seperti berikut.
1. Akhlak yang baik
Akhlak yang baik dapat mendasari segala tingkah laku
manusia untuk senantiasa melakukan yang terbaik, jujur, adil, serta
berusaha untuk tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri.
Sehingga keberadaannya akan selalu berguna dan tidak sia-sia.
2. Keahlian
Manusia yang memiliki keahlian akan dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan target yang telah ditentukan baik
dalam segi waktu maupun kualitas. Jadi, manusia yang mempunyai
keahlian akan sangat berguna untuk dapat menghasilkan
barang dan jasa yang berkualitas.
3. Kekuatan fisik
Kekuatan fisik manusia akan sangat berguna jika diarahkan pada
hal-hal yang positif.

c. Sumber daya modal
Modal adalah segala yang digunakan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Modal dapat meliputi uang, teknologi, peralatan, mesin-mesin,
tanah, informasi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
macam-macam modal berikut ini.
1. Modal menurut pemiliknya
a. Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh
perseorangan. Misalnya, gedung dan kendaraan.
b. Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh
banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya,
jalan dan jembatan.
2. Modal menurut wujudnya
a. Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat
dilihat. Misalnya, gedung, mesin, dan peralatan.
b. Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya
dapat dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan, keahlian
karyawan, dan hak cipta.
3. Modal menurut bentuknya
a. Uang, artinya modal berupa dana.
b. Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam
proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.
4. Modal menurut sifatnya
a. Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari
satu kali masa produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan
gedung.
b. Modal lancar, artinya modal yang habis dalam satu kali proses
produksi. Misalnya, bahan baku, kertas, dan bahan bakar
mesin.
5. Modal menurut sumbernya
a. Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik
perusahaan. Misalnya, saham dan tabungan.
b. Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak lain.
F Kelangkaan Sumber Daya (Scarcity)
Sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sangat terbatas.
Kalaupun sumber daya dapat diperbarui, hal itu memerlukan waktu yang sangat
lama sehingga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang semakin


bertambah. Sumber daya memiliki sifat-sifat khusus, yaitu merupakan barang
langka (scarce) karena jumlahnya terbatas, dapat dipakai dalam penggunaan yang
berbeda, dan dapat dikombinasikan dalam berbagai perbandingan untuk
menghasilkan barang tertentu.

Hal di atas menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumbersumber
daya tersebut secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada Hukum
Kelangkaan (The Law of Scarcity), yang menyatakan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan tertentu orang harus mengorbankan sesuatu yang lebih dahulu.
Pemanfaatan Sumber Daya


Sumber daya yang terbatas menimbulkan paling sedikit tiga masalah pokok
dalam perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek
ekonomi. Tiga masalah pokok tersebut adalah sebagai berikut.
1. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi What
Masalah pokok ekonomi yang membutuhkan pemecahan di antaranya
adalah barang apa yang akan diproduksi? Barang primer, sekunder, tertier
atau ketiganya? Mana yang paling dibutuhkan? Berapa banyak dari masingmasing
barang tersebut diproduksi?
Dengan sumber daya yang tersedia produsen harus mampu
memutuskan penggunaan barang tersebut untuk sumber daya. Misalnya
terdapat sebidang tanah, digunakan untuk apa tanah tersebut? Apakah untuk
bercocok tanam? Membangun rumah atau pabrik? Keputusan yang tepat
dapat mengatasi beberapa masalah ekonomi dan menekan sedikit
kemungkinan timbulnya masalah baru.
2. Bagaimana cara memproduksi o
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan
kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya
alam yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya
ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu mengombinasikannya
bahkan sampai kepada penentu pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
proses produksi.
3. Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan for Whom
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan
masyarakat yang mana yang menikmati barang dan jasa yang diberikan.
Apakah setiap warga negara mendapat bagian yang sama atau berbeda?
Apakah pendapatan nasional telah diretribusikan secara adil? Apakah
proyek tertentu perlu dilaksanakan agar setiap penduduk dapat
mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa
barang dan jasa diproduksi.
Ketiga masalah di atas, yaitu what, how, dan for whom bersifat fundamental
dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh
setiap negara, baik negara sedang berkembang maupun negara yang sudah maju.
Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut
dengan cara yang sama. Kemungkinan-kemungkinan produksi setiap negara
untuk memecahkan masalah-masalah pokok yang dihadapai oleh setiap negara
tergantung dari sistem perekonomian yang dianut oleh masing-masing negara.
Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab II termasuk sistem ekonomi apa
yang dianut oleh Indonesia untuk menjawab ketiga masalah pokok ini.
20 Ekonomi SMA Kelas X
I Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Masalah ekonomi yang dihadapi oleh menusia mendorong manusia untuk
selalu bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan, agar sumber daya
alam yang dimilikinya dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan hidup
dengan semaksimal mungkin.
Dalam ekonomi dikenal istilah biaya peluang (Opportunity Cost). Biaya
peluang adalah biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari
beberapa alternatif yang tersedia. Ketika seseorang dihadapkan pada beberapa
alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya maka alternatif yang
tidak dipilihnya itulah yang menjadi biaya peluang.

Menurut pendapat kalian, di antara makanan tersebut mana yang menjadi
pilihan pertama, kedua, dan ketiga? Karena kalian hanya dapat memilih salah
satu di antaranya maka pilihan kedua dan ketiga itulah yang dimaksud dengan
biaya peluang.
Seperti juga yang terjadi pada salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja,
jika seorang pekerja mengambil salah satu kesempatan atau peluang untuk
melakukan suatu produksi maka secara bersamaan dia akan kehilangan peluang
untuk melakukan produksi pada bidang lain. Kehilangan kesempatan itulah yang
disebut opportunity cost atau biaya peluang. Setiap orang harus selalu berusaha
untuk mendapatkan manfaat tertinggi dari setiap alternatif pilihan dan
mengambil biaya peluang yang terendah.
Contoh lain dari opportunity cost pada kesempatan kerja adalah Faris ditawari
untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp1.000.000,00 per bulan. Di sisi
lain Faris memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan
produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per
bulan, tetapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 4 bulan.
Dari ilustrasi di atas, jika Faris lebih memilih mengambil peluang untuk
melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk bekerja
pada orang lain dengan gaji Rp1.000.000,00 selama 4 bulan. Itulah yang dimaksud
Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3
Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia 21
1. Masalah ekonomi terjadi karena adanya kesenjangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhannya
terbatas.
2. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas disebabkan beberapa faktor,
yaitu sifat alami manusia, tingkat pendapatan, lingkungan alam,
lingkungan sosial, teknologi informasi, agama dan kepercayaan,
akulturasi budaya, dan perdagangan internasional.
3. Barang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia digolongkan menurut
cara memperolehnya, kegunaan proses produksi, dan hubungannya
dengan barang lain.
4. Kegunaan barang sebagai alat pemuas kebutuhan digolongkan menjadi
kegunaan bahan dasar (Elementary Utility), kegunaan bentuk (Form
Utility), kegunaan waktu (Time Utility), kegunaan tempat (Place Utility),
dan kegunaan kepemilikan (Ownership Utility).
6. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya manusia harus memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki yang terdiri dari sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya modal.
Rangkuman
dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Faris selama 4 bulan
adalah 4 x Rp1.000.000,00, yaitu Rp4.000.000,00.
Jika kalian memiliki uang Rp150.000,00 dan membutuhkan beberapa buah
barang dan jasa yang telah kalian tulis dalam sebuah daftar kebutuhan. Barang
yang mana yang akan kalian pilih? Tetapi ingat, uang yang dapat kalian gunakan
hanya Rp150.000,00.
Berikut daftar barang yang telah dibuat.
1. Buku Rp20.000,00 5. Rekreasi Rp60.000,00
2. Transportasi Rp60.000,00 6. Tas Rp50.000,00
3. Sepatu Rp70.000,00 7. Makanan Rp10.000,00
4. Seragan Rp80.000,00
Sekarang manakah kebutuhan yang kalian pilih? Dan berapakah biaya
peluangnya?
(Jika jawabanmu Rp200.000,00 berarti kamu benar).
Rangkuman

1. Masalah ekonomi terjadi karena adanya kesenjangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhannya
terbatas.
2. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas disebabkan beberapa faktor,
yaitu sifat alami manusia, tingkat pendapatan, lingkungan alam,
lingkungan sosial, teknologi informasi, agama dan kepercayaan,
akulturasi budaya, dan perdagangan internasional.
3. Barang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia digolongkan menurut
cara memperolehnya, kegunaan proses produksi, dan hubungannya
dengan barang lain.
4. Kegunaan barang sebagai alat pemuas kebutuhan digolongkan menjadi
kegunaan bahan dasar (Elementary Utility), kegunaan bentuk (Form
Utility), kegunaan waktu (Time Utility), kegunaan tempat (Place Utility),
dan kegunaan kepemilikan (Ownership Utility).
6. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya manusia harus memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki yang terdiri dari sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya modal.
Evaluasi Bab I

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Masalah ekonomi terjadi karena ....
a. kebutuhan manusia yang tidak terbatas
b. sumber daya alam yang terbatas
c. kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan alat pemuasnya
terbatas
d. cara manusia dalam menghabiskan penghasilan
e. cara manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok
2. Perkembangan kebutuhan manusia, di antaranya disebabkan oleh
faktor ....
a. perdagangan internasional
b. terbatasnya faktor produksi
c. banyaknya kebutuhan jasmani
d. terbatasnya pengetahuan manusia
e. banyaknya uang yang beredar
3. Kebutuhan menurut intensitasnya, di antaranya adalah ....
a. kebutuhan jasmani
b. kebutuhan sekarang
c. kebutuhan psikologis
d. kebutuhan primer
e. kebutuhan individual
4. Masalah pokok ekonomi mencakup ....
a. what, how, for who
b. what, how, who
c. what, when, who
d. why, when, who
e. why, where, how
5. Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah ....
a. kebutuhan harus dipenuhi, keinginan tidak perlu dipenuhi
b. kebutuhan harus dipenuhi terlebih dahulu, baru setelah itu
keinginan
Evaluasi Bab I
Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia 23
c. kebutuhan semua orang sama, sedangkan keinginan setiap orang
berbeda
d. jika kebutuhan tidak dipenuhi, kehidupan kita tidak akan
terganggu, sedangkan jika keinginan tidak dipenuhi, kehidupan
akan terganggu
e. kebutuhan dan keinginan tidak perlu terpenuhi
6. Jumlah sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
manusia sifatnya ....
a. langka atau terbatas dibandingkan dengan kebutuhan
b. bebas dan dapat dieksploitasi sesuai dengan kebutuhan
c. hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak
d. cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
e. dapat diperbarui dengan cepat
7. Suatu keadaan adanya keseimbangan antara kebutuhan dan alat
pemuas kebutuhan disebut ....
a. kaya
b. bahagia
c. subur
d. makmur
e. sejahtera
8. Yang dimaksud dengan barang substitusi, contohnya adalah ....
a. gas dengan kompor gas
b. jarum dengan benang
c. sepatu dengan kaos kaki
d. kopi dengan teh
e. nasi dengan sayuran
9. Alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut pengorbanan untuk
memperolehnya. Perbedaan ini dibuat berdasarkan ....
a. kegunaan barang
b. jumlah barang yang tersedia di alam
c. ekonomis atau tidaknya barang
d. murah mahalnya barang
e. proses pembuatan barang
24 Ekonomi SMA Kelas X
10. Contoh faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan manusia dari segi
alam adalah ....
a. umat Kristen membutuhkan pohon natal, sedangkan umat Islam
membutuhkan sajadah.
b. orang zaman dahulu membutuhkan kereta, sedangkan orang
zaman sekarang membutuhkan kereta api.
c. masyarakat di pulau terpencil membutuhkan kapal, sedangkan
masyarakat di gunung membutuhkan helikopter.
d. petani membutuhkan traktor, sedangkan nelayan membutuhkan
kapal.
e. karyawan kantor membutuhkan internet, sedangkan karyawan di
lapangan membutuhkan telepon selular.
11. Di bawah ini yang bukan sumber daya manusia yang berkualitas dan
memenuhi kriteria adalah ....
a. akhlak yang baik
b. pekerja keras
c. keahlian
d. kekuatan fisik
e. tidak memiliki kekurangan
12. Yang termasuk modal abstrak adalah ....
a. saham
b. jalan raya
c. pinjaman
d. tabungan
e. keahlian
13. Berikut ini yang termasuk barang ekonomi adalah ....
a. air sungai
b. pasir di padang pasir
c. oksigen tabung
d. udara terbuka
e. sinar matahari
14. Berikut ini adalah macam-macam modal:
1. perseorangan
2. abstrak
3. lancar
4. masyarakat
5. tetap
Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia 25
Yang termasuk modal menurut sifatnya adalah ....
a. 1 dan 2 d. 3 dan 5
b. 2 dan 3 e. 2 dan 5
c. 1 dan 4
15. Pemanfaatan sumber daya, di antaranya sebagai berikut.
1. Dieksploitasi semaksimal mungkin
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja ke luar negeri
3. Mengembangkan sistem ketahanan pangan
4. Digunakan sehemat mungkin untuk persediaan di masa depan
5. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana
Pemanfaatan sumber daya yang diatur dalam TAP MPR No. IV/MPR/
1999 adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 1 dan 4
II. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan!
2. Sebutkan (minimal 5) contoh yang dapat membedakan antara
kebutuhan dan keinginan!
3. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia!
4. Apakah konsep kegunaan juga berlaku bagi sektor jasa? Jelaskan!
5. Menurut pendapatmu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia?
6. Menurut pendapatmu, apa saja yang harus dilakukan untuk
memanfaatkan sumber daya alam secara optimal?
7. Jelaskan jenis-jenis kebutuhan manusia berdasarkan intensitas
kegunaannya! Lengkapi dengan contohnya!
8. Jelaskan jenis-jenis barang berdasarkan proses produksinya!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan barang ekonomi! Lengkapi dengan
contohnya!
10. Jelaskan mengenai penggolongan kegunaan barang!

Unjuk Sikap
Penebangan hutan ilegal oleh sekelompok pengusaha atau penjarahan
hutan oleh masyarakat di daerah hutan Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi,
dan daerah lainnya di Tanah Air telah menjadikan hutan dunia kita menjadi
gundul, yang berakibat sangat fatal terhadap kelangsungan ekosistem
lingkungan alam dunia. Lapisan ozon terus menipis sehingga udara di bumi
semakin panas, marga satwa di dalamnya terancam punah, struktur tanah
yang rusak akhirnya mengakibatkan kerusakan alam di dalamnya, seperti
banjir dan longsor pasti akan terjadi. Dan tentunya peristiwa bencana yang
terjadi dewasa ini, merupakan salah satu jawabannya.
Diskusikan secara kelompok yang beranggotakan maksimal 4 orang,
berikan pendapatmu mengenai isi wacana di atas, apa yang harus dilakukan
pemerintah, masyarakat, dan kalian sendiri untuk mencegah dan mengatasi
keadaan tersebut?
Unjuk Kerja
Tuliskan kejadian ekonomi yang membuat kalian harus membuat sebuah
keputusan dari berbagai alternatif pilihan, keputusan apa yang diambil dan
hitunglah biaya peluangnya!

Kamis, 29 September 2011

PEMBANGUNAN

Pembangunan Ekonomi

Setelah kalian memahami masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh
negara kita, terutama masalah pengangguran, selanjutnya kita akan membahas
tentang pembangunan sebab terjadinya pengangguran di suatu negara berkaitan
dengan usaha-usaha pembangunan yang dilakukan oleh negara tersebut. Dalam
kehidupan sehari-hari, kalian sering mendengar orang membicarakan
pembangunan. Menurut kalian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan
pembangunan?
1. Pengertian
Sebelum tahun 1970, pembangunan diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang. Dalam pengertian tersebut pembangunan
semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi sehingga pembangunan
yang dilaksanakan hanya mengedepankan pembangunan bidang ekonomi
dan mengesampingkan pembangunan bidang lainnya. Hasilnya memang
terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak disertai dengan
perbaikan taraf hidup sebagian besar masyarakat, justru tingkat kemiskinan
absolut semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin mencolok, jumlah
pengangguran semakin besar, dan utang luar negeri yang semakin
membengkak.
Sekarang ini pengertian pembangunan sudah jauh lebih berkembang.
Penekanannya tidak hanya pada bidang ekonomi. Salah satunya seperti
dikemukakan Todaro (2000) bahwa pembangunan merupakan suatu proses
multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas
struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di
samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan.
Dari dua pengertian pembangunan di atas tentunya kalian dapat
melihat perbedaannya, bukan?
2. Tujuan
Jika kalian melakukan sesuatu tentunya memiliki tujuan yang ingin
dicapai. Misalnya, kamu menuntut ilmu setiap hari karena ingin meraih
prestasi belajar yang terbaik. Demikian juga dengan negara dalam melakukan
pembangunan tentunya memiliki tujuan yang ingin diwujudkan untuk
rakyatnya, yaitu
a. meningkatkan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam
barang kebutuhan pokok hidup, seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, dan keamanan;
12 Ekonomi SMA Kelas XI
b. meningkatkan standar hidup, yang meliputi peningkatan pendapatan,
penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas
pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan
kemanusiaan sehingga selain secara materiil meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, juga menumbuhkan jati diri sebagai pribadi
dan bangsa;
c. memperluas pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu
serta bangsa secara keseluruhan dengan membebaskan diri dan bangsa
dari sikap menghamba dan ketergantungan terhadap orang lain atau
bangsa lain.
Dengan demikian, pembangunan memiliki tiga nilai inti, yaitu
a. kecukupan, artinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan
dasar;
b. jati diri, artinya menjadi manusia yang seutuhnya;
c. kebebasan dari sikap menghamba, artinya kemampuan untuk
menentukan pilihan sendiri.
Untuk lingkup internasional, pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB pada
tahun 1990 telah disusun tujuan pembangunan internasional atau dikenal
dengan tujuan pembangunan milineum, yang berlanjut dengan
penandatanganan Deklarasi Milenium (The Millennium Declaration) pada
tahun 2000 oleh 189 pemerintahan negara-negara anggota PBB, termasuk
Indonesia. Tujuan Pembangunan Milenium adalah komitmen dari komunitas
internasional terhadap pengembangan visi mengenai pembangunan yang
secara kuat mempromosikan pembangunan manusia sebagai kunci untuk
mencapai pengembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dengan
menciptakan dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan global.
Adapun Tujuan Pembangunan Milenium (1990-2015) adalah sebagai berikut.
a. Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan
Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan
kurang dari 1 US$ sehari dan mengalami kelaparan.
b. Mencapai pendidikan dasar secara universal
Memastikan bahwa setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan
dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.
c. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan
dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua
tingkatan pada tahun 2015.
d. Mengurangi tingkat kematian anak
Mengurangi tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun hingga
dua pertiga.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 13
e. Meningkatkan kesehatan ibu
Mengurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan.
f. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS dan
gejala malaria dan penyakit berat lainnya.
g. Menjamin keberkelanjutan lingkungan
1. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
dalam kebijakan setiap negara dan program serta
merehabilitasi sumber daya lingkungan yang hilang.
2. Pada tahun 2015 diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki
akses air minum yang layak dikonsumsi berkurang setengahnya.
3. Pada tahun 2020 diharapkan dapat mencapai perbaikan kehidupan
yang signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di
daerah kumuh.
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
1. Mengembangkan lebih jauh perdagangan terbuka dan sistem
keuangan yang melibatkan komitmen terhadap pengaturan
manajemen yang jujur dan bersih, pembangunan dan pengurangan
tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
2. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara
tertinggal, negara-negara terpencil, dan kepulauan-kepulauan kecil.
3. Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai
masalah utang negara-negara berkembang.
4. Mengembangkan usaha produktif yang baik dijalankan untuk
kaum muda.
5. Dalam kerja sama dengan pihak swasta, membangun penyerapan
keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi
informasi dan komunikasi.
3. Indikator
Setiap akhir semester tentunya kalian menerima buku laporan hasil
belajar yang memberikan gambaran sampai sejauh mana prestasi belajar
yang telah dicapai. Demikian juga dengan pembangunan yang telah
dilakukan oleh suatu negara yang memerlukan indikator yang menggambarkan
secara komprehensif terjadinya pembangunan dan hasil-hasilnya
serta melihat dampak positif atau negatif dari pembangunan tersebut.
Indikator adalah petunjuk yang memberikan indikasi tentang suatu keadaan
dan merupakan refleksi dari keadaan tersebut.
14 Ekonomi SMA Kelas XI
Secara garis besar indikator yang digunakan untuk mengukur
pembangunan meliputi berikut ini.
a. Indikator ekonomi, di antaranya:
1. laju pertumbuhan ekonomi, yaitu proses kenaikan output per
kapita dalam jangka panjang;
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Income/GNI) per kapita,
yaitu pendapatan nasional bruto dibagi dengan jumlah populasi
penduduk.
b. Indikator sosial, di antaranya:
1. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI),
yaitu indeks komposit dari indeks harapan hidup, indeks
pendidikan (indeks melek huruf dan indeks rata-rata lama
sekolah), dan indeks standar hidup layak;
2. Indeks Mutu Hidup (Physical Quality Life Index/PQLI), yaitu indeks
komposit (gabungan) dari tiga indikator, yaitu harapan hidup pada
usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
4. Masalah Pokok Pembangunan
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan
adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini
dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu
negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu
kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
a. Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara.
Masalah kemiskinan mendorong setiap negara untuk melakukan
pembangunan. Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena memiliki
dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu
bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun nonekonomi.
b. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah
ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang
terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau
pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi
pendapatan. Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si
kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya
kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai
tindakan kriminal.
c. Pengangguran
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 15
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat
jangka panjang yang harus dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu
negara memiliki pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum
tentu negara tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena
pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori.
d. Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang
beredar terlalu banyak sehingga memicu kenaikan harga barang-barang
akan berdampak pada menurunnya pendapat riil orang-orang yang
berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun. Penurunan
daya beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena
perusahaan akan mengurangi kapasitas peroduksinya, atau bahkan
menghentikan produksinya. Akibatnya terjadi PHK yang akan
meningkatkan jumlah pengangguran. Inflasi yang tinggi juga membawa
dampak pada meningkatnya suku bunga, yang akan membuat
perbankan terpuruk. Itulah mengapa inflasi termasuk ke dalam masalah
pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam akan
menganggu kestabilan perekonomian nasional.
5. Hambatan-hambatan dalam Pembangunan
Dalam melaksanakan pembangunan, suatu negara tidak terlepas dari
berbagai hambatan. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses
pembangunan, antara lain sebagai berikut.
a. Perkembangan penduduk yang tinggi dengan tingkat pendidikan
(pemilikan ilmu dan pengetahuan) yang rendah. Perkembangan
penduduk yang tinggi dapat menjadi penghambat dalam proses
pembangunan manakala tidak disertai kompetensi yang dibutuhkan
untuk dapat menghasilkan dan menyerap produksi yang dihasilkan.
Perkembangan penduduk yang tinggi juga menyebabkan tingkat
kesejahteraan masyarakat tidak mengalami pertambahan yang berarti,
bahkan dalam jangka panjang dapat menurun.
b. Perekonomian yang bersifat dualistik. Perekonomian yang bersifat
dualistik merupakan hambatan bagi proses pembangunan karena
menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah
dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas, di
antaranya dualisme sosial dan dualisme teknologi.
c. Pembentukan modal yang rendah. Tingkat pembentukan modal yang
rendah merupakan hambatan utama dalam pembangunan ekonomi.
Pembentukan modal di negara sedang berkembang, seperti lingkaran
yang tidak memiliki ujung pangkal, produtivitas yang rendah
16 Ekonomi SMA Kelas XI
mengakibatkan pendapatan riil juga rendah sehingga tingkat tabungan
dan tingkat investasi juga rendah, dengan demikian, pembentukan
modal yang terjadi juga rendah.
d. Struktur ekspor yang didominasi ekspor bahan mentah. Struktur ekspor
berupa bahan mentah hasil industri primer (pertanian, pertambangan,
dan kehutanan) lebih banyak merugikan karena permintaan atas bahanbahan
mentah lebih inelastis daripada permintaan barang-barang
industri. Akibatnya, volume ekspor cenderung lebih lambat daripada
volume impor sehingga dalam jangka panjang akan berdampak negatif
terhadap neraca pembayaran. Hal ini tentu saja dapat menghambat
proses pembangunan.
e. Proses sebab akibat kumulatif. Hambatan lain dalam proses
pembangunan disebabkan oleh pembangunan yang dilakukan oleh
daerah yang sudah lebih maju. Keadaan-keadaan yang menghambat
pembangunan ini disebut back wash effect, di antaranya:
1. perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih
maju, umumnya penduduk yang pindah lebih muda dan memiliki
pendidikan yang lebih baik serta etos kerja yang tinggi daripada
penduduk yang tetap tinggal di daerah miskin;
2. karena kurangnya permintaan modal di daerah miskin dan modal
akan lebih terjamin dan menghasilkan pendapatan yang lebih
tinggi di daerah yang sudah lebih maju maka modal akan lebih
mengalir ke daerah yang lebih maju;
3. pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi
oleh industri-industri di daerah yang lebih maju, yang
menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran dalam
mengembangkan pasar hasil industrinya sehingga memperlambat
perkembangan di daerah miskin;
4. jaringan transportasi dan komunikasi di daerah maju yang jauh
lebih baik daripada daerah miskin menyebabkan kegiatan
produksi dan perdagangannya dapat dilaksanakan lebih efektif
dan efisien.
Pertumbuhan Ekonomi
Pada awal pembangunan ekonomi suatu negara, umumnya perencanaan
pembangunan ekonominya berorientasi pada masalah pertumbuhan. Hal ini
bertujuan untuk pembentukan modal yang memang dibutuhkan dalam
pembangunan agar proses pembangunan berjalan lebih cepat dan mencapai
tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara
pembangunan ekonomi (economic development) dan pertumbuhan ekonomi
(economic growth) walaupun pada keduanya terdapat kaitan yang erat.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 17
1. Pengertian
Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya. Kenaikan
kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan
atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan, dan ideologis
terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
Dari definisi di atas berarti terdapat tiga komponen pokok dalam
pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
a. Kenaikan output secara berkesinambungan merupakan perwujudan
dari pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan menyediakan
berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan
ekonomi di suatu negara.
b. Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya
pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.
c. Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam
teknologi baru, perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan,
sikap, dan ideologi. Inovasi dalam bidang teknologi harus dibarengi
dengan inovasi dalam bidang sosial.
Dari definisi tersebut, terlihat jelas perbedaan antara pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Tabel 1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan 2000 (y-o-y),
2004-2006 (persen)
Uraian 2004 2005 2006
Laju Pertumbuhan Ekonomi 4,9 5,6 5,9
Menurut Penggunaan
1. Konsumsi 4,9 4,4 5,0
Konsumsi Masyarakat 5,0 4,0 4,1
Konsumsi Pemerintah 4,0 8,1 12,3
2. PMTB 14,1 9,9 11,8
3. Ekspor Barang dan Jasa 11,1 8,6 10,2
4. Impor Barang dan Jasa 25,6 12,3 13,1
Menurut Lapang Usaha
1. Pertanian 2,1 2,5 2,6
2. Pertambangan dan Penggalian -4,9 1,6 1,1
3. Industri Pengolahan 6,4 4,6 5,5
Migas -1,9 -5,3 -1,1
Nonmigas 7,5 5,9 6,2
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,2 6,5 6,6
18 Ekonomi SMA Kelas XI
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Dalam rangka mempertahankan dan mempertinggi hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
banyak hal. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi faktor ekonomi
dan faktor nonekonomi.
a. Faktor ekonomi, terdiri dari:
1. sumber alam;
2. akumulasi modal, yaitu semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal sumber
daya manusia;
3. organisasi;
4. kemajuan teknologi, teknologi merupakan cara bagaimana
berbagai sumber alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Ada tiga
macam kemajuan teknologi, yaitu kemajuan teknologi yang
menghemat tenaga kerja, kemajuan teknologi yang menghemat
modal, dan kemajuan teknologi yang menghemat tenaga kerja dan
modal;
5. pembagian kerja;
6. skala produksi.
b. Faktor nonekonomi, terdiri dari:
1. manusia, suatu bangsa dapat mewujudkan kemajuan teknologi,
termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal fisik
seperti bangunan dan peralatan mesin-mesin hanya jika negara
tersebut memiliki modal manusia yang kuat dan berkualitas.
Modal manusia berperan secara signifikan, bahkan lebih penting
daripada faktor teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
Modal manusia tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi
yang jauh lebih penting adalah kualitas;

Uraian 2004 2005 2006
5. Bangunan 6,9 7,3 7,4
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,8 8,6 8,6
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,0 13,0 12,8
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 7,9 7,1 7,2
9. Jasa-jasa 5,4 5,2 5,2
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 19
2. sosial,
3. budaya, dan
4. politik dan administratif.


Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi
a.    Cara tahunan
b.  Dampak Pengangguran terhadap Pelaksanaan
Pembangunan

Pengangguran menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan suatu
negara, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju.
Masalah pengangguran di negara berkembang, seperti Indonesia, sekarang ini
sudah sangat besar karena menyangkut jutaan jiwa dan sangat kompleks karena
masalah pengangguran ini memengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor
yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami.
Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dampak tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan nasional menurun
Salah satu komponen pendapatan nasional adalah upah. Orang yang
bekerja tentu akan mendapatkan balas jasa atau upah. Jadi, semakin banyak
jumlah penganggur di suatu negara, semakin banyak orang yang tidak
mendapat upah maka pendapatan nasional pun akan menurun. Padahal
pendapatan nasional ini digunakan untuk membiayai pembangunan
nasional.
2. Pendapatan per kapita masyarakat rendah
Semakin banyak orang yang tidak bekerja dan tidak menghasilkan,
semakin berat beban orang yang bekerja. Akibatnya pendapatan per kapita
masyarakat menjadi rendah sehinga akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembangunan.
3. Produktivitas tenaga kerja rendah
Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia
bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan
mengakibatkan produktivitas tenaga kerja menjadi rendah sehingga output
yang dihasilkan sebagai sumber pendapatan nasional ikut menurun dan
memengaruhi pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Upah yang rendah
Akibat produktivitas tenaga kerja yang rendah maka upah yang
didapatkan juga rendah. Hal ini berdampak pada sisi permintaan dan
penawaran.
a. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Hal ini akan
mengakibatkan perusahaan mengurangi atau bahkan menghentikan
produksinya sehingga terjadi pengurangan pekerja yang akan
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 21
memunculkan pengangguran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada
pembangunan nasional.
b. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan jumlah
pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat juga rendah atau
bahkan tidak menabung sama sekali. Padahal tabungan masyarakat
merupakan salah satu sumber modal pembangunan nasional.
5. Investasi dan pembentukan modal rendah
Permintaan masyarakat yang rendah ataupun rendahnya tabungan
masyarakat sama-sama akan berdampak pada rendahnya investasi yang
dilakukan. Kurangnya permintaan masyarakat akan membuat pengusaha
enggan untuk berinvestasi dan rendahnya tabungan masyarakat
menyebabkan minimnya dana untuk investasi. Hal ini akan menghambat
pelaksanaan pembangunan.
6. Sumber utama kemiskinan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah
semakin berkurangnya jumlah penduduk yang hidup miskin. Orang yang
menganggur berarti tidak memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka hidup di bawah garis
kemiskinan, seperti perumahan yang kurang layak, kesehatan dan gizi yang
buruk, pendidikan yang minim atau tidak berpendidikan sama sekali, angka
kematian bayi yang tinggi, dan harapan hidup yang relatif singkat. Kondisi
yang demikian tentunya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan di suatu negara.
7. Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada
Jumlah pengangguran dan setengah penganggur yang tinggi
merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada sebab
kemampuan yang dimiliki oleh mereka seharusnya dapat menjadi
sumbangsih yang besar bagi pelaksanaan pembangunan. Namun yang
terjadi justru sebaliknya, dengan menganggur berarti mereka tidak
menghasilkan apa pun.
8. Dampak sosial lainnya yang ditimbulkan oleh pengangguran sehingga akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional, antara lain:
a. menjadi beban keluarga dan masyarakat;
b. penghargaan diri yang rendah;
c. kebebasan yang terbatas;
d. mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Walaupun masalah pengangguran ini sangat rumit seperti lingkaran yang
tidak berujung pangkal, mengingat dampaknya yang sangat luas bagi
pembangunan suatu negara, masalah pengangguran ini tentu saja harus segera
diatasi.

Pembangunan Indonesia pada masa depan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Dengan kondisi demikian manusia
Indonesia mampu membangun keluarga untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak sehingga kebutuhan hidup, kesehatan, dan
pendidikan anggota keluarganya terpenuhi. Untuk itu mengingat masalah
ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, cara pemecahannya pun
harus multidimensi. Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam
menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan
kebijakan yang efektif.
Berikut beberapa cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi
masalah pengangguran.

1. Menciptakan kesempatan kerja,
terutama di sektor pertanian
melalui penciptaan iklim
investasi yang lebih kondusif.
Seperti kita ketahui Indonesia
merupakan negara yang berbasis
pertanian. Sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai
petani sehingga sektor pertanian
sangat berperan penting dalam
pembanguan ekonomi. Telah
terbukti di masa lalu bahwa
sektor pertanian memberikan
kontribusi yang besar terhadap
pembangunan ekonomi. Salah
satu kontribusinya adalah menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
banyak. Kurangnya ketertarikan masyarakat untuk bekerja di sektor
pertanian bukan semata-mata karena sektor industi dan jasa lebih
menjanjikan dalam hal pencapaian kebutuhan hidup layak, melainkan juga
karena pemerintah kurang memberi perhatian terhadap pembangunan
sektor pertanian. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah segera
merevitalisasi peranan sektor pertanian. Misalnya, memberikan pinjaman
modal kepada para petani, mengembangkan tanaman pangan, dan
memperbaiki infrastruktur, seperti jalan dan irigasi di pedesaan. Pemerintah
juga perlu menggerakkan kembali Koperasi Unit Desa. Melalui program
seperti ini, tentu akan tercipta kesempatan kerja yang lebih luas dan
menjanjikan kepada masyarakat.
2. Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha, dan
mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuka
investasi baru.
Gambar 1.1 Kesibukan di Lembaga Keuangan
Syariah, selain menciptakan lapangan kerja juga
meningkatkan kemampuan ekonomi di pedesaan
Sumber: Harian Umum Media Indonesia
Oktober 2006
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 23
Rangkuman
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. Cara ini
dapat meningkatkan dan memelihara produktivitas tenaga kerja dan tidak
perlu tergantung pada kesempatan kerja yang diberikan oleh orang lain,
tetapi justru mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.
4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri
dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sistem pendidikan
nasional.
5. Untuk menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
perlu keberpihakan kebijakan, termasuk akses, pendamping, pendanaan
usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
6. Pembangunan nasional dan kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada
sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan
dan perluasan kesempatan kerja.
7. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota harus merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
8. Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas
yang memadai di luar negeri.

1. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili atau menetap
di wilayah geografis Republik Indonesia.
2. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak otomatis menjadi modal yang
besar juga bagi pembangunan suatu negara, justru dapat menjadi beban
atau tanggungan bagi penduduk lainnya yang termasuk dalam angkatan
kerja di negara tersebut.
3. Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang
mempunyai pekerjaan atau orang yang sedang mencari pekerjaan.
4. Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua
mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja
dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja
yang menganggur.
5. Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan
kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan kebijakan
yang efektif.
24 Ekonomi SMA Kelas XI
6. Sejak lama pemerintah dihadapkan pada permasalahan serius di bidang
ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Terjadinya
pengangguran terkait dengan usaha-usaha pembangunan yang
dilakukan oleh negara.
7. Pembangunan Indonesia di masa depan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Mengingat masalah
ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, cara pemecahannya
pun harus multidimensi.
8. Penganggur terdiri atas:
a. penganggur terbuka (open employment);
b. penganggur terselubung (underemployment).
9. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi:
a. faktor ekonomi terdiri dari:
1. sumber alam,
2. modal,
3. organisasi,
4. teknologi,
5. pembagian kerja, dan
6. skala produksi.
b. faktor nonekonomi:
1. manusia,
2. sosial,
3. budaya, dan
4. politik dan administratif.
10. Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan
berbagai barang ekonomi bagi penduduknya.