Kamis, 03 Februari 2011

PEREKONOMIAN TERBUKA

A. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan internasional sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang lingkup dan
jumlah yang terbatas. Pemenuhan kebutuhan setempat yang tidak dapat diproduksi sendiri, dilakukan dengan cara barter, yaitu pertukaran barang dengan barang yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak. Lama kelamaan, atas dasar kebutuhan yang saling menguntungkan, terjadilah proses pertukaran dalam
skala luas yang sering disebut perdagangan internasional. Selain atas dasar kebutuhan yang saling menguntungkan, perdagangan internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong berikut ini.

1. Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara berlangsung atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan, mulai dari barter hingga transaksi jual beli antara para pedagang (trader) dari dan di berbagai belahan wilayah hingga di luar batas negara. Mengapa berbagai negara melakukan perdagangan? Karena setiap negara tidak dapat menghasilkan semua kebutuhan sehingga suatu negara akan membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Selain itu beberapa faktor turut memengaruhinya. Berikut ini faktor-faktor
pendorong perdagangan internasional.

a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Dewasa ini tidak ada lagi negara yang dapat menghasilkan sendiri segala sesuatu yang dibutuhkan. Ketersediaan sumber daya alam merupakan faktor penting yang mendorong timbulnya perdagangan internasional. Indonesiayang mempunyai letak strategis, tanahnya subur, dan kaya ragam flora dan
fauna menjadi modal tersendiri bagi negara Indonesia dalam mengadakan hubungan perdagangan dengan negara lain. Hal ini karena tidak semua negara memiliki potensi alam seperti yang dimiliki Indonesia.
Pemenuhan kebutuhan tersebut menimbulkan hubungan perdagangan antara konsumen (yang membutuhkan makanan) dengan produsen (yang menghasilkan makanan). Apabila perdagangan itu dilakukan antarnegara di
dunia maka muncullah perdagangan internasional. Perdagangan antarnegara atau yang seringkali disebut perdagangan internasional dapat saling menguntungkan bagi pihak yag melakukan hubungan.
Hubungan ini diperlukan bukan saja oleh negara-negara maju, tetapi juga oleh negara-negara berkembang. Dengan melakukan hubungan perdagangan, negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus menjual produknya di negara-negara berkembang.
Sementara keuntungan yang diperoleh negara berkembang dari hubungan perdagangan ini salah satunya adalah dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Selain itu, negara berkembang biasanya membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal dari negaranegara
maju untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.

Sumber daya alam seperti minyak bumi, bijih besi, bauksit yang diperlukan industri-industri negara maju banyak terdapat diIndonesia. Untuk itulah kalian patut berbangga dengan potensialam yang dimiliki bangsa kita dan yang membedakan dengannegara lain. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu
negara inilah yang menyebabkan adanya hubungan perdagangan dengan negara lain. Misalnya, Indonesia penghasil tekstil, sedangkan Rusia penghasil besi baja. Indonesia sangat membutuhkan besi
baja dari Rusia. Sebaliknya Rusia sangat membutuhkan tekstil. Dengan demikian Indonesia dan Rusia dapat mengadakan hubungan dagang yang saling menguntungkan dari masing-masing sumber daya yang mereka miliki.Perlukah negara kitamengadakan hubungan ekonomi dengan negaralain? Berilah alasannya!Bukankah impormembuat kita tergantung pada negaralain? Jelaskan pendapatkalian!

2. Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh manfaat dalam perdagangan tersebut. Namun, yang terpenting dalam perdagangan internasional adalah bahwa dua negara
melakukan transaksi perdagangan yang saling menguntungkan.
Sumber: Kompas, 25 Juli 2006

Industri perakitan mobil merupakan dampak dari hasil penguasaan ilmu pengetahuan dan mobil.

b. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di negara-negara maju penguasaan Iptek lebihtinggi dibandingkan di negara-negara yang masih
berkembang. Hal ini akan menyebabkan perbedaanhasil produksi. Biasanya, negara yang lebih maju
teknologinya akan banyak menghasilkan barangbarangindustri. Sedangkan negara yang penguasaan
Ipteknya masih kurang, barang-barang agrarismenjadi produk dominan di negara tersebut.

c. Penghematan Biaya Produksi
Alasan negara berkembang untuk tidak memproduksi barang-barangteknologi tinggi karena masalah efisiensi. Meskipun sebenarnya banyak ahli Indonesia yang mampu membuat barang-barang industri seperti mobil, sepeda motor, dan sebagainya. Akan tetapi karena industri barang-barang teknologi tinggi tersebut belum berkembang, dan jika diproduksi sendiri akan mengakibatkan biaya produksi tinggi, maka Indonesia lebih baik mengimpor barangbarang tersebut dari luar negeri.

d. Selera
Selera menjadi salah satu faktor pendorong perdagangan internasional. Di Indonesia terdapat buah durian. Namun selera masyarakat Indonesia lebih banyak menyukai durian montong yang berasal dari Thailand. Oleh karena itu untuk memenuhi selera masyarakatnya, Indonesia harus mengimpor durian dari Thailand, sehingga terjadilah perdagangan di antara kedua negara tersebut.


Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional:
a. Memperoleh Barang yang Tidak dapatDiproduksi di Negeri Sendiri Perdagangan internasional menciptakan keuntungandengan memberikan peluang pada setiap negara untuk mengekspor barang-barang yang faktor produksinya menggunakan sebagian sumber daya yang berlimpah dan mengimpor barang-barang yangfaktor produksinya langka atau mahal jika diproduksidi dalam negaranya.

b. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi
Alasan utama kegiatan perdagangan luar negeriadalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan
oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapatmemproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya suatu negara lebihbaik mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Dengan caraini memungkinkan suatu negara mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dengan memungkinkan skala produksi yang lebih besar.

c. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Salah satu manfaat dari perdagangan internasional adalahdapat memperluas pasar bagi barang-barang yang dapat dinaikkan lagi produksinya di dalam negeri. Apabila semua permintaan dalam negeri terpenuhi, satu-satunya cara untuk mengatasi kelebihan produksi adalah dengan mengekspornya ke luar negeri. Dengan demikian kegiatan ekspor ini akan menambah keuntungan bagi negara tersebut.

d. Transfer Teknologi Modern dan Meningkatkan Produktivitas
Perdagangan luar negeri juga memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut
mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara
produksi yang lebih baik. Alat-alat kantor yang lebih baik seperti komputer juga dapat menaikkan taraf koefisien manajemen. Keuntungan-keuntungan ini terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang. Di negaranegara tersebut kegiatan-kegiatan ekonomi masih banyak menggunakan teknik produksi dan manajemen yang tradisional. Oleh karena itu produktivitasnya masih sangat rendah dan produksinya sangat terbatas. Dalam hal apa Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dibandingkandengan negara-negara
ASEAN?
Sumber: Kompas, 24 Agustus 20

Untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraanroda dua di Indonesia, pemerintah mengadakanperdagangan internasional.Sumber: Dokumen penerbitDengan adanya transfer teknologi komputerdapat meningkatkan produktivitas di sebuahkantor.

Dengan mengimpor teknologi yang lebih modern negara tersebut dapatmeningkatkan tingkat produktivitasnya dan ini akan mempercepat pertambahanproduksi. Perhatikan contoh teknologi yang dapat meningkatkan produktivitasberikut ini.

1) Penemuan Alat Pemanen
Para petani pada zaman dulu mengandalkan kekuatan tangan untukmembajak tanah dan menuai panenan. Produksi pangan merupakan hasilkerja keras. Kemudian sekitar abad ke-5 M, bangsa-bangsa di dunia mulai
menggunakan bajak besi yang ditarik dengan tenaga sapi. Hal ini dilakukanjika tanah yang diolah terlalu keras. Setelah ditemukan mesin-mesin pertaniandan alat pemanen sebagai hasil teknologi, pekerjaan para petani menjadilebih ringan, dan memungkinkan para petani mengolah lahan lebih luas dengan waktu yang lebih cepat sehingga hasilnya lebih banyak.Perhatikanlah gambar dan kinerja alat pemanen berikut ini.

2) Penemuan Pengolah Susu
Sebagian besar produksi susu dunia diperoleh dari sapi. Di pengolahan susu modern, biasanya sapi diperah dengan mesin dua kali sehari. Ada pipa steril yang memeras susu langsung dari sapi dan disalurkan ke ruang pendingin sekaligus penyimpanan sebelum susu dikirim ke tempat pengolahan selanjutnya.
Sumber: Ensiklopedi IPTEK Jilid 3, 2006 Alat pemanen gabungan untuk meningkatkan produksi pangan hasil pertanian.Roda pemotongRoda meluruskan batang sebelum mencapai roda pemotong
Grain boorRuang pengemudi Biji hasil panen Sekam dan jerami dikeluarkan
Drum perontok memisahkan Biji dikumpulkan biji dari batang
Susu diolah atau dibotolkan di pabrik atau diproses untuk produk seperti
mentega, keju, dan yoghurt.Sapi perah dapat menghasilkan antara 6.000
dan 9.000 liter susu setahun, bergantung pada jenis sapinya.B. Teori-Teori Perdagangan Internasional
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith yang sering disebut teori murni
perdagangan. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan
melakukan spesialisasi terhadap produksi mereka pada barang-barang yang
secara mutlak mempunyai keunggulan. Kemudian mengekspor barang
tersebut (yang merupakan kelebihan atau surplus untuk kebutuhan maupun
konsumsi dalam negerinya) kepada mitra dagangnya. Jadi, teori ini menekankan
bahwa efisiensi dalam penggunaan faktor produksi, misalnya tenaga
kerja di dalam proses produksi sangat menentukan keunggulan atau daya
saing dari negara bersangkutan. Tingkat keungggulan diukur berdasarkan
nilai tenaga kerja yang sifatnya homogen. Contohnya dapat kalian perhatikan
ilustrasi berikut ini.
Indonesia dan Amerika Serikat memproduksi dua barang yang sama
yaitu kain dan televisi dengan asumsi masing-masing mempunyai 100 pekerja,
50 pekerja untuk memproduksi kain dan 50 lagi untuk produksi televisi. Berikut
hasil produksinya.
Bab 4 Perekonomian Terbuka 61
Tabel 4.1 Ilustrasi Keunggulan Absolute dari Adam Smith
(ukuran: unit per tenaga kerja)
Negara
Kemungkinan Produksi Pasar Tukar Dalam
Kain Televisi Negeri (PTDN)
Republik Indonesia 50 10 5 kain : 1 televisi
Amerika Serikat 30 60 3 kain : 6 televisi
Output 80 70
Tabel 4.1 menggambarkan posisi Indonesia yang memiliki keunggulan
mutlak dalam memproduksi kain dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Sementara Amerika Serikat juga memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi televisi dibandingkan dengan Indonesia. Apabila kedua negara
melakukan spesialisasi maka hasil produksinya terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Spesialisasi Kedua Negara
Negara
Hasil Spesialisasi Produk
Kain Televisi
Republik Indonesia 100 -
Amerika Serikat - 240
Output 100 240
Indonesia : (10 􀁱 5) + 50 = 100
Amerika Serikat : (30 􀁱 6) + 60 = 240
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006
Gambar 4.7
Mata uang yang berlaku di negara-negara di dunia.
Setelah masing-masing negara melakukan
spesialisasi, terjadi peningkatan jumlah produksi kain
Indonesia dari 50 kain (sebelum spesialisasi) menjadi
100 kain (setelah spesialisasi).
Sementara itu, jumlah produksi Amerika Serikat
sebelum spesialisasi sebanyak 60 unit televisi menjadi
240 televisi setelah spesialisasi. Hal ini berarti, bagi
Indonesia akan lebih menguntungkan jika mengkhususkan
diri memproduksi kain daripada televisi,
sedangkan Amerika Serikat akan lebih menguntungkan
jika melakukan spesialisasi produksi televisi.
Transaksi perdagangan internasional dibayar dengan menggunakan
valuta asing (valas). Valuta asing merupakan jenis-jenis mata uang, yang
digunakan di negara lain. Adapun kurs valas dapat didefinisikan sebagai nilai
yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk
mendapatkan satu unit mata uang asing.
62 Ekonomi XI untuk SMA/MA
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Persoalan dari teori keunggulan mutlak dari Adam Smith adalah bahwa
perdagangan internasional akan terjadi jika negara-negara yang terlibat saling
memperoleh manfaatnya, dan menurut Adam Smith, hal ini hanya dapat
terjadi apabila masing-masing negara memiliki keunggulan absolut yang
berbeda. Implikasinya jika Republik Indonesia memiliki keunggulan mutlak
atas Amerika Serikat untuk kain dan televisi, berarti Indonesia mengekspor
kedua jenis barang tersebut ke Amerika Serikat, maka perdagangan antara
kedua negara tersebut tidak akan terjadi karena hanya Indonesia yang akan
mendapatkan keuntungan (manfaatnya). Hal ini tidak dipikirkan oleh Adam
Smith dan ini merupakan kelemahan utama dari teorinya.
Maka muncullah pemikiran dari John S. Mill dan David Ricardo, yang
disebut teori keunggulan komparatif (teori biaya komparatif) yang dapat
dianggap sebagai kritik dan sekaligus usaha penyempurnaan atau perbaikan
terhadap teori keunggulan absolut. Dasar pemikiran Ricardo dan Mill mengenai
penyebab terjadinya perdagangan antarnegara pada prinsipnya tidak berbeda
dengan dasar pemikiran dari Adam Smith. Perbedaannya hanya pada cara
pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan
perbedaan absolutnya. J.S Mill beranggapan bahwa suatu negara akan
mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila negara itu memiliki
keunggulan komparatif terbesar dan akan impor barang tertentu bila negara
tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah.
Adapun dasar pemikiran dari David Ricardo adalah perdagangan antara dua
negara akan terjadi bila masing-masing negara memiliki biaya relatif yang
terkecil (produktivitas tenaga kerja relatif yang besar) untuk jenis barang
yang berbeda. Jadi, penekanan Ricardo pada perbedaan efisiensi atau
produktivitas relatif antarnegara dalam memproduksi dua atau lebih jenis
barang yang menjadi dasar terjadinya perdagangan internasional.
Perhatikanlah ilustrasi berikut ini.
Jepang dan Jerman memproduksi dua barang yaitu mobil dan motor.
Kita asumsikan kedua negara mempunyai 100 pekerja, 50 pekerja untuk
memproduksi mobil dan 50 orang untuk memproduksi motor. Lihat tabel 4.3.
Tabel 4.3 Ilustrasi Keunggulan Komparatif dari Adam Smith
(ukuran: unit per tenaga kerja)
Negara Mobil Motor Dasar Tukar Dalam
Negeri (PTDN)
Jepang 200 800 1 : 4
Jerman 100 200 1 : 2
Output 300 800
Bab 4 Perekonomian Terbuka 63
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa
Jepang memiliki keunggulan mutlak pada kedua
produk. Namun demikian, Jepang harus
mengeluarkan biaya lebih banyak daripada
Jerman untuk membuat 1 mobil, Jepang
melepaskan 4 motor. Sementara Jerman,
meskipun tidak memiliki keunggulan mutlak,
namun lebih efisien dalam segi biaya, karena
hanya melepaskan 2 motor untuk memproduksi
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 1 mobil.
Gambar 4.8
Mobil adalah produk ekspor utama negara maju.
3. Teori H–O
Teori Heckscher dan Ohlin (H-O) mempunyai dua kondisi penting
sebagai dasar dari munculnya perdagangan internasional, yaitu ketersediaan
faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian faktor produksi atau proporsi
faktor produksi. Oleh karena itu, teori H-O sering juga disebut teori proporsi
atau ketersediaan faktor produksi. Produk yang berbeda membutuhkan
jumlah atau proporsi yang berbeda dari faktor-faktor produksi. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh teknologi yang menentukan cara mengombinasikan
faktor-faktor produksi yang berbeda untuk membuat suatu produk.
C. Kurs Valuta Asing
Dolar AS, poundsterling
Inggris, Dolar Australia,
Yen Jepang merupakan
mata uang yang lazim
digunakan dalam
transaksi internasional.
Mata uang ini juga
dikenal sebagai uang
keras.
Kurs valuta asing atau kurs mata uang menunjukkan harga
atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata
uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan
sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh
satu unit mata uang.
Kurs valas antara negara satu dengan negara lain kerap kali
berbeda dari waktu ke waktu yang lain. Apakah yang menentukan
kurs valas suatu negara dengan negara lain? Mengapa nilainya
dapat berubah dari satu waktu ke waktu lainnya? Ada beberapa
faktor yang memengaruhi perubahan kurs.
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kurs
Perubahan dalam kurs valas disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut
ini faktor-faktor yang menyebabkan perubahan.
a. Perubahan Cita Rasa Masyarakat
Cita rasa masyarakat memengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan
cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barangbarang
yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor. Perbaikan
kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor
berkurang dan menaikkan ekspor.
64 Ekonomi XI untuk SMA/MA
Adapun perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan
masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini
akan memengaruhi permintaan dan penawaran valas.
b. Perubahan tentang Barang Ekspor dan Impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
apakah sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam
negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan
ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan
harga barang impor akan menambah jumlah impor dan sebaliknya kenaikan
harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan
harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam
penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut.
c. Menaikkan Harga Umum (Inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya pada kurs valas. Inflasi yang berlaku
pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valas.
Kecenderungan tersebut menyebabkan efek inflasi seperti berikut ini.
1) Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari hargaharga
di luar negeri sehingga inflasi berkecenderungan menambah impor.
Keadaan tersebut menyebabkan permintaan atas valas bertambah.
2) Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal
sehingga inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Kondisi ini
menyebabkan penawaran atas valas berkurang; maka harga valas akan
bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot).
d. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Perubahan suku bunga dan tingkat
pengembalian investasi sangat penting
peranannya dalam memengaruhi aliran
modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian
investasi yang rendah cenderung
akan menyebabkan modal dalam negeri
mengalir ke luar negeri. Sebaliknya apabila
suku bunga dan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi akan menyebabkan
modal luar negeri masuk ke negara itu.
Jika lebih banyak modal mengalir ke suatu
negara, permintaan ke atas uangnya
bertambah sehingga nilai mata uang
tersebut bertambah.
Nilai mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal
negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian
investasi yang lebih tinggi di negara lain.
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006
Gambar 4.9
Para investor selalu mengikuti perubahan suku bunga dan
investasi di bursa saham.
Bab 4 Perekonomian Terbuka 65
e. Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai
mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku.
Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka
permintaan ke atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya
sehingga nilai mata uang negara itu naik. Akan tetapi, apabila kemajuan
tersebut menyebabkan impor berkembang, lebih cepat dari ekspor, penawaran
mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya sehingga
nilai mata uang negara tersebut akan merosot.
2. Penentuan Kurs Valas
a. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate System)
Sistem nilai tukar tetap
menyebabkan munculnya
pasar gelap bila nilai
tukar yang diterapkan
tidak realistis.
P
(kurs)
10.000
9.000
S'
S D'
D
S'
S
D
D'
Q3 Q2 Q1
Q
Kurva 4.1 Sistem Kurs Tetap
Kurs tetap adalah kurs yang tidak berubah-ubah karena dikaitkan
dengan emas sebagai standar atau patokan. Emas digunakan
sebagai standar atau patokan sejak zaman dulu. Pada waktu itu
semua negara Barat memakai standar emas, yang berarti setiap
negara mempunyai mata uang standar yang mengandung sejumlah
emas dengan kadar yang ditetapkan dengan undang-undang.
*) Pada saat harga kurs sebesar Rp10.000,00, kurva
D ditunjukkan pada DD dan kurva S ditunjukkan
oleh SS.
*) Karena ekspor meningkat, menyebabkan D
terhadap kurs asing menurun menjadi D'D'.
Akibatnya harga kurs turun menjadi Rp9.000,00.
*) Untuk mengembalikan nilai kurs menjadi
Rp10.000,00 maka bank sentral akan membeli mata
uang asing sebesar (Q1 - Q3). Sehingga S' terhadap
uang asing berkurang dari SS ke S'S'. Berkurangnya
jumlah kurs asing yang ditawarkan menyebabkan
harga kurs kembali ke semula (Rp10.000,00).
Semua negara dan bank sentral sewaktu-waktu bersedia menukarkan
mata uangnya dengan emas, dan menjual emas dengan harga yang telah
ditetapkan secara resmi. Dengan cara demikian, kurs valuta asing atau
perbandingan nilai antara mata uang dari berbagai negara juga tertentu dan
pasti. Perbandingan ini disebut paritas emas.
Dengan sistem standar emas ini kurs-kurs atau perbandingan nilai antara
semua valuta nasional menjadi tetap dan tertentu. Hal ini ternyata sangat
memperlancar perdagangan antarnegara. Akan tetapi, tingkat harga dalam
negeri menjadi tidak stabil, sebab dalam sistem standar emas jumlah uang
yang beredar langsung dikaitkan dengan persediaan emas. Bila ada arus keluar
masuk emas yang berkaitan dengan ekspor impor, maka hal itu secara tidak
langsung memengaruhi jumlah uang yang beredar di dalam negeri.
Sistem kurs tetap dapat digambarkan seperti kurva 4.1
66 Ekonomi XI untuk SMA/MA
b. Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate)
Kurs bebas adalah kurs yang dibentuk oleh permintaan dan
penawaran valuta asing di pasar bebas, lepas dari kaitan dengan
emas dan lepas dari campur tangan pemerintah. Dalam hal ini
kurs bisa naik turun dengan bebas atau disebut kurs mengambang.
Keuntungan kurs yang bergerak bebas adalah defisit atau surplus.
Dalam sistem kurs bebas, nilai tukar dapat digolongkan
menjadi dua bentuk, yaitu:
1) Dirty Float
Dirty float terjadi jika pemerintah memengaruhi tingkat
nilai tukar melalui permintaan.
2) Clean Float
Clean float menggambarkan adanya campur tangan
pemerintah dalam memenuhi tingkat nilai tukar, sehingga nilai
tukar diserahkan kepada permintaan dan penawaran valas.
Kelebihan lain dari sistem kurs bebas adalah bank sentral
tidak perlu menyimpan cadangan valuta asing yang berlebihan
dalam intervensi pasar. Adapun kelemahannya adalah terjadi
fluktuasi harga valuta asing yang sangat besar dari satu periode
ke periode lain. Fluktuasi yang tidak teratur ini dapat memengaruhi
tingkat harga, tingkat kegiatan ekonomi, dan kesempatan kerja.
Guntinglah surat kabar
atau media massa yang
lain yang
mengetengahkan berita
tentang kurs valas.
Selanjutnya, jawablah
pertanyaan berikut ini.
- Apa arti dari semua
tanda, singkatan,
angka yang terdapat di
dalamnya?
- Di negara manakah
valuta yang
dicantumkan itu
dipakai?
- Mengapa dibedakan
antara harga jual dan
harga beli?
- Jika seseorang
membeli valas, harga
manakah yang harus
dibayarnya?
Neraca pembayaranadalah suatu catatanaliran keuangan yangmenunjukkan nilaitransaksi perdagangan
dan aliran dana yangdilakukan di antara suatunegara dengan negaralain dalam suatu tahuntertentu.

D. Neraca Pembayaran
Setiap negara mengadakan pencatatan yang selengkap
mungkin tentang semua transaksi ekonomi dengan luar negeri, baik
jumlah dan nilai barang yang diekspor dan diimpor (apa, berapa,
ke/dari mana), maupun mengenai pembayarannnya (penerimaan
dan pengeluaran, utang, dan tagihan). Hasil pencatatan tersebut
diringkas dalam suatu daftar yang disebut neraca pembayaran.
Pada neraca pembayaran semua transaksi yang menghasilkan
(memasukkan) devisa atau menimbulkan tagihan
terhadap luar negeri dicatat di sisi kredit (+). Adapun transaksitransaksi
yang mengurangi jumlah devisa karena pembayaranpembayaran
atau yang menimbulkan utang terhadap luar negeri
dicatat di sisi debit (–).
Neraca pembayaran bukanlah neraca dalam arti pembukuan biasa. Neraca
dalam pembukuan adalah suatu daftar semua harta, utang, dan modal suatu
usaha pada saat (tanggal) tertentu. Sementara neraca pembayaran internasional
merupakan ikhtisar transaksi-transaksi ekonomi dengan luar negeri selama suatu
periode tertentu. Neraca pembayaran tidaklah menunjukkan besarnya atau
keadaan modal suatu negara, melainkan perubahan-perubahan posisinya.
Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu
neraca transaksi berjalan dan arus modal.
Bab 4 Perekonomian Terbuka 67
1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan
oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data
yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil
industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi
di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian
dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
a. Ekspor dan impor barang.
b. Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan,
kegiatan perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal).
Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut
neraca perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam
neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor.
2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara
Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua
golongan transaksi, yaitu:
a. Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan
dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah.
b. Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung,
investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi
untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio
adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain.
Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain
yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain.
Berikut ini contoh neraca pembayaran yang disederhanakan.
Tabel 4.4 Contoh Neraca Pembayaran
Debit (-)
Pengeluaran/Utang Kredit (+) Penerimaan/Piutang Saldo
Impor barang
Penerimaan jasa
Bunga yang dibayar
-800
-150
-100
Ekspor barang
Pemberian jasa
Bunga yang diterima
+850
+50
+10
+50
-100
-90
Rekening Berjalan -1.050 Rekening Berjalan +910 -140
Lalu lintas modal:
Kredit yang diberikan -500
Lalu lintas modal:
Kredit yang diterima +620 -120
Rekening total -1.550 Rekening total +1.530 -20
Tambahan cadangan:
Emas/devisa -120
Pengurangan cadangan:
Emas/devisa +140 +20
Jumlah -1.670 Jumlah +1.670 0
Sumber: Dikutip ulang dari: Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (2004: 304)

E. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan dalam perdagangan internasional dibuat pemerintah dengan
tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri terhadap persaingan barang
impor di pasar dalam negeri. Selain itu ada beberapa tujuan lain dari kebijakan
tersebut. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Tujuan Kebijakan Perdagangan Intrernasional
a. Melindungi Industri atau Sektor-Sektor Lain di dalam Negeri
Negara-negara yang tingkat pembangunan
ekonominya masih rendah dan masih belum kuat
cenderung menerapkan proteksi terhadap produkproduk
serupa dari luar negeri (impor). Khusus
untuk sektor industri, kebijakan ini disebut kebijakan
industri anak/muda (Infant Industry), karena
tujuannya adalah untuk melindungi industri-industri
di dalam negeri yang baru berdiri atau sedang
tumbuh dari persaingan barang-barang impor.
Dengan cara itu, industri yang dilindungi tersebut
dapat mengembangkan atau memperkuat diri tanpa
ada ancaman tergusur dari pasar dalam negeri oleh
produk-produk serupa dengan harga lebih murah
dan kuantitas lebih baik dari industri-industri di luar
negeri yang sudah mapan.

b. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Banyak NSB (Negara Sedang Berkembang) mengalami
defisit di dalam saldo neraca perdagangan karena sangat
tergantung pada impor, sementara ekspor mereka relatif kecil
atau total nilainya terus menurun karena harga dari komoditikomoditi
primer, khususnya pertanian, yang menjadi ekspor utama
mereka di pasar dunia terus merosot. Untuk mengurangi defisit
tersebut yang berarti menghindari dari kelangkaan cadangan devisa
(menghemat pemakaian devisa), kebijakan substitusi impor/
proteksi biasanya menjadi pilihan utama.

C. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Strategi pembangunan ekonomi atau industri dengan kebijakan substitusi
impor juga sering diterapkan di banyak NSB sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri. Negara yang sektor
industrinya belum kuat terancam akan hancur jika impor sepenuhnya dibebaskan,
yang selanjutnya berarti peningkatan jumlah pengangguran, terutama di
negara-negara yang sektor padat karya lainnya seperti pertanian, jasa, dan
perdagangan tidak mampu menyerap pertumbuhan angkatan kerja mengikuti
pertumbuhan jumlah penduduk.
Sumber: Kompas, 11 Juli 2006

Melindungi industri sepatu dalam negeri agar tidak
tergusur oleh sepatu impor, maka pemerintah
mengambil kebijakan industri anak.
Kebijakan perdagangan luar negeri apa saja yang pernah dilakukan negarakita ?

d. Mencegah Politik Dumping
Suatu negara dituduh melakukan dumping jika negara tersebut menjual
barang di pasar luar negeri dengan harga lebih rendah daripada harga di
pasar dalam negerinya. Negara-negara eksportir yang melakukan praktik
dumping bertujuan untuk menembus, memperluas pangsa pasar atau
menguasai pasar di luar negeri. Negara importir yang merasa barang impornya
terlalu murah atau menduga negara penjual di bawah harga normal biasanya
membalas dengan mengenakan atau menaikkan tarif bea meterai terhadap
barang tersebut. Pengenaan bea meterai oleh negara importir sebagai respons
terhadap praktik dumping dari negara eksportir umum disebut kebijakan anti
dumping.
2. Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa kebijakan perdagangan internasional yang ditetapkan
oleh pemerintah.
a. Tarif
Tarif adalah pajak untuk komoditas impor. Tarif akan diberlakukan bila harga
pasar internasional lebih mahal daripada harga domestik atau dalam negeri.
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk lokal atau dalam negeri
karena dengan tarif, harga barang impor menjadi mahal. Tarif merupakan
jenis penghambat impor yang paling banyak digunakan, karena tarif tidak
hanya melindungi industri dalam negeri namun dapat juga digunakan untuk
menambah pendapatan pemerintah dari perpajakan. Pajak atas barang impor
biasanya tertulis dalam bentuk pernyataan surat keputusan (SK) atau undangundang.
Oleh karena itu, setiap importir dapat mempelajarinya sebelum
mengimpor suatu barang. Umumnya tarif dikenakan secara khusus
berdasarkan persentase dari nilai barang impor. Dalam cara pemungutan
tarif dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:
Sumber: Jawa Pos, 18 Juli 2006
Untuk mengantisipasi industri sepatu lokal
tergeser dengan sepatu impor, maka
pemerintah menerapkan tarif untuk barangbarang impor.
1) Tarif ad valorem, yaitu pajak impor yang nilainya
dinyatakan dalam persentase atas nilai (harga)
barang yang diimpor. Tarif ad valorem bersifat
proporsional, artinya besarnya tarif akan berubahubah
secara proporsional mengikuti perubahan
harga barang impor. Jadi persentase tarifnya tetap
tidak berubah (terkecuali diubah oleh pemerintah).
Misalnya: pajak impor untuk sepatu sebesar 10%.
Ini berarti setiap rupiah nilai sepatu yang diimpor
harus membayar pajak impor 10%.
2) Tarif spesifik, yaitu besarnya tarif ditentukan atas
dasar ukuran atau jumlah fisik. Sistem tarif ini
bersifat regresif, artinya makin tinggi harga dari
barang impor tersebut tarifnya terasa makin ringan.
Misalnya: suatu barang dari kualitas tertentu yang
70 Ekonomi XI untuk SMA/MA
harganya Rp150.000,00 dikenakan tarif spesifik sebesar
Rp1.500 per kg, maka: Harga per kg =1.500 100%150.000􀁱 = 1%.

Jika harga barang impor dari barang tersebut naik menjadi
Rp300.000,00, maka tarif per kg-nya =1.500 100%300.000􀁱 = 0,5%


b. Kuota
Kuota adalah hambatan kuantitatif yang membatasi impor
barang secara khusus dengan spesifikasi jumlah unit atau nilai
total tertentu per periode waktu. Tujuan penetapan kuota impor
untuk melindungi produk dalam negeri, terutama usaha yang
sedang tumbuh. Selain itu, kuota impor juga digunakan untuk
melengkapi kebijakan pengendalian devisa yang bertujuan untuk
memperbaiki neraca pembayaran. Adapun tujuan diterapkannya
kuota ekspor adalah untuk kepentingan konsumen dalam negeri,
yaitu menjaga ketersediaan stok.
Berikut ini jenis-jenis dari kuota:
1) Kuota absolut atau unilateral, yaitu kuota yang ditentukan sendiri oleh
suatu negara tanpa harus ada persetujuan dengan negara lain.
2) Kuota bilateral, yaitu kuota yang jumlahnya ditentukan atas dasar
perjanjian antara negara importir dan negara eksportir.
3) Kuota tarif, yaitu pembatasan impor yang dilakukan
dengan mengombinasikan sistem kuota dengan
sistem tarif. Dalam sistem kuota, tarif dipungut
dengan cara ditentukannya kuota barang yang boleh
diimpor dengan menentukan tarif tertentu. Jika tarif
impor yang masuk melebihi kuota yang telah
ditentukan maka kelebihan jumlah barang tersebut
akan dikenakan tarif yang lebih tinggi.
4) Mixing quota, yaitu kuota yang dikenakan pada
impor bahan baku tertentu di dalam negeri. Tujuan
penetapan kuota ini yaitu untuk mengurangi
ketergantungan industri-industri di dalam negeri
terhadap bahan baku impor, mendorong perkembangan
industri di dalam negeri, dan penghematan devisa.

Kebijakan kuota ini mempunyai beberapa kelemahan berikut ini.
1) Tidak transparan (berbeda dengan sistem tarif), konsumen di dalam
negeri tidak tahu persis berapa besar sebenarnya jumlah impor dari
suatu barang tertentu, sedangkan dalam sistem tarif, pembeli dapat
melihat di buku tarif.
Sumber: Dokumen penerbit

Biasanya harga buah lokal lebih murah apabiladibandingkan buah impor, karena buah impor
telah dikenakan tarif.Dalam perdaganganinternasional (eksporimpor) sering ditemuimasalah penyelundupan.
Bila penyelundupandiberantas maka hargabeberapa macam barangtentu akan lebih tinggi.Kalau begitu sebaiknyapenyelundupandiberantas saja.Setujukah kalian denganpernyataan tersebut?Kemukakan alasannya

2) Sistem ini bisa menimbulkan distorsi pasar berupa monopoli dalam suplai
pasar di dalam negeri untuk barang impor bersangkutan. Jika untuk satu
jenis barang impor hanya satu orang yang mendapatkan lisensi impor
maka orang tersebut dengan sendirinya menjadi importir tunggal dan
berada dalam posisi monopoli.
3) Sistem ini juga menimbulkan praktik korupsi, karena impor dibatasi dan
importir memerlukan lisensi, dengan sendirinya calon-calon importir
berlomba-lomba untuk mendapatkan izin impor. Dengan lisensi yang
ada terbatas, maka setiap calon importir akan berusaha mendapatkan
izin tersebut dengan membayar lebih mahal dari harga sebenarnya.
4) Jika kuota diberikan secara terbatas hanya kepada orang-orang tertentu
saja, maka profit kuota dari sistem ini hanya dirasakan oleh mereka
yang mempunyai lisensi impor.
c. Subsidi dan Premi Ekspor
Subsidi diberikan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri dari
persaingan dengan barang impor. Akibat pemberian subsidi, maka harga jual
dari barang yang dibuat oleh industri tersebut bisa menjadi lebih murah daripada
harga impor tanpa tarif. Ini berarti industri dalam negeri dapat bersaing dengan
barang impor atau jika perbedaan harga tersebut cukup besar yang membuat
konsumsi dalam negeri tidak ada yang membeli barang impor.
Subsidi ini dapat berbentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah,
atau kredit bank yang murah. Pemerintah juga memberikan hadiah (insentif,
premi). Misalnya penghargaan untuk mutu barang yang bagus, peresmian ekspor
perdana oleh presiden, dan sebagainya kepada para produsen (eksportir). selain
itu untuk menggiatkan para produsen (eksportir), hal yang ternyata sangat
penting untuk diberikan adalah penyederhanaan prosedur ekspor dan tata niaga
pada umumnya, yang diusahakan dengan berbagai paket deregulasi, serta
tersedianya prasarana seperti fasilitas pelabuhan yang memadai.
Sumber: Kompas, 2 Agustus 2006




Larangan mengekspor beras, dilakukan
pemerintah dengan tujuan agar kebutuhan
beras di dalam negeri terpenuhi.
d. Larangan Ekspor
Kebijakan pemerintah suatu negara untuk
melarang ekspor terhadap suatu produk. Ada beberapa
pertimbangan kebijakan larangan ekspor, meliputi
aspek ekonomi maupun nonekonomi. Apabila produksi
beras dalam negeri berlimpah dan permintaan beras
meningkat, maka pemerintah perlu mengambil
kebijakan larangan ekspor beras. Hal ini ditujukan agar
kebutuhan beras di dalam negeri terpenuhi.
e. Larangan Impor
Larangan impor merupakan kebijakan pemerintah
suatu negara, yang diberlakukan untuk menghindari
barang-barang yang berbahaya bagi masyarakat.
Misalnya: disinyalir akhir-akhir ini ada penyakit gila
pada sapi di negara “X”, maka pemerintah mengeluarkan
kebijakan melarang impor daging sapi dari negara
“X” tersebut.
72 Ekonomi XI untuk SMA/MA
Alat-alat pembayaran
internasional yaitu wesel,
promes, L/C, special
drawing rights (SDR).
F. Devisa
Devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai
alat pembayaran antarnegara, serta dapat diterima oleh dunia
internasional. Devisa dapat berupa wesel asing, cek, valuta asing,
emas batangan, surat-surat berharga, dan sebagainya. Fungsi
utama bursa adalah mempermudah pertukaran dan pembayaran
antarnegara. Adapun tujuan penggunaan devisa, yaitu untuk
melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Jika
sebuah negara memiliki devisa yang setiap tahunnya selalu bertambah, maka
kegiatan ekonomi negara tersebut dapat dikatakan berkembang.
Macam devisa ada dua, yaitu devisa kredit dan devisa umum. Devisa
kredit adalah devisa yang dipakai untuk pembiayaan impor. Tingkat devisa
kredit ditentukan oleh pemerintah. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh
dari hasil ekspor atau dari penjualan jasa maupun transfer. Tingkat devisa
umum ditentukan penawaran dan permintaan.
Berikut ini adalah sumber, cadangan devisa, dan manfaat devisa.
1. Sumber-Sumber Devisa
a. Penyelenggaraan Jasa-Jasa
Kegiatan penyelenggaraan jasa-jasa yang
mendatangkan devisa antara lain bandar udara,
pelabuhan, kapal-kapal layar ke luar negeri, jasa
pengiriman barang-barang ekspor dan impor, dan
jasa perbankan.
b. Pariwisata
Sumber devisa dari sektor pariwisata adalah
datangnya para wisatawan asing ke Indonesia.
Para wisatawan asing tersebut akan menukarkan
uang negaranya (valuta) dengan uang rupiah.
Valuta asing yang ditukarkan dengan rupiah
merupakan devisa bagi negeri.
c. Hadiah (Grants) dan Bantuan Luar Negeri
Bantuan yang berasal dari luar negeri bila berwujud barang akan
menghemat devisa. Dengan demikian, Indonesia tidak perlu mengeluarkan
devisa untuk membeli barang-barang tersebut. Hal ini berarti akan menambah
devisa secara langsung. Bila ada bantuan dari luar negeri yang berupa valuta
asing, maka hal tersebut dapat menambah devisa secara langsung.
f. Diskriminasi Harga/Dumping
Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yakni
menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah daripada harga
di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.
Sumber: EncartaEncyclopedia, 2006



Salah satu tempat penyelenggaraan jasa yang dapat
mendatangkan devisa adalah pelabuhan.
Bab 4 Perekonomian Terbuka 73
d. Ekspor Barang dan Jasa
Apabila kita mengekspor barang ke
negara lain, maka kita akan mendapatkan
bayaran dari negara tersebut dalam bentuk
devisa. Semakin banyak jumlah barang yang
diekspor, maka semakin besar devisa yang
didapatkannya, begitu juga dengan ekspor
jasa. Misalnya pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri. Mereka dapat menambah devisa
negara karena mereka dibayar dengan mata
uang negara tempat mereka bekerja.
Sumber: Kompas, 7 Agustus 2006

Mebel merupakan salah satu produk ekspor Indonesia.
e. Pinjaman Luar Negeri
Adanya utang luar negeri, akan menambah devisa bagi
negara. Hal ini disebabkan penerimaan utang tersebut dalam
bentuk mata uang asing. Meskipun pinjaman tersebut pada
akhirnya juga harus dikembalikan, tetapi pada saat menerima
pinjaman luar negeri, akan menambah devisa.
f. Pendapatan dari Investasi
Investasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di luar
negeri, tentunya akan mendapatkan pendapatan dalam bentuk
mata uang asing. Mata uang asing yang diterima tentu saja
menjadi tambahan devisa bagi Indonesia.
2. Manfaat Devisa
Setiap negara memerlukan devisa untuk membiayai semua
transaksi yang berhubungan dengan luar negeri. Berikut ini
adalah beberapa fungsi devisa.
a. Membiayai impor barang-barang.
b. Membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri.
c. Membiayai perjalanan dinas para pejabat keluar negeri.
d. Membiayai kantor-kantor konsulat atau militer di luar
negeri.
e. Membiayai kantor-kantor kedutaan di luar negeri.
f. Membiayai pengiriman misi kesenian dan kebudayaan ke
luar negeri.
g. Membiayai kontingen olahraga ke luar negeri.
h. Membayar bunga atas obligasi dan dividen atas saham
yang telah dijual ke luar negeri.
i. Membayar cicilan pokok utang yang telah diterima dari
luar negeri.
j. Membiayai atas kredit atau pinjaman ke luar negeri.
Diskusikan dengan teman
kalian, mengapa Indonesia
sampai saat ini masih
tetap mencari pinjaman
dari luar negeri? Lalu siapa
yang berkewajiban
melunasi utang-utang itu?
Kemukakanlah pendapat
kalian, di depan kelas!
Sumber: Tempo, 7 Mei 2006

Presiden mengadakan kunjungan
ke negara lain dibiayai dengan
devisa.